26 C
Semarang
Monday, 14 April 2025

Meningkatkan Minat Baca pada Anak Kesulitan Membaca melalui Metode Read Loud

Oleh : Ika Rusy Listiyoningrum, S.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Dalam pembelajaran, membaca merupakan bagian yang sangat penting dalam membantu peserta didik memahami sebuah materi. Untuk itu kemampuan membaca perlu dimiliki dan dikembangkan oleh setiap peserta. Dalam kenyataannya, tak semua siswa memiliki kemampuan ini.

Ketidakmampuan membaca dengan lancar tidak hanya dimiliki oleh siswa dari jenjang sekolah dasar, tetapi di jenjang sekolah menengah pertama pun masih ditemui. Semenjak diberlakukannya pendaftaran dengan sistem zonasi, sekolah tidak dapat memilih seratus persen calon peserta didik berdasar kemampuannya. Sehingga kemungkinan mendapat peserta didik dengan kemampuan rendahpun sangat mudah terjadi, bahkan itu di sekolah negeri favorit.

Di SMP Negeri 1 Tulis setiap tahun selalu ada peserta didik yang terdeteksi belum bisa membaca secara lancar. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal. Antara lain kurangnya dukungan orangtua dalam membantu siswa mengatasi kesulitannya, selain itu juga berasal dari siswa sendiri yang telanjur malas dan tidak berminat belajar membaca.

Menurut Simmon (2008), ilmu membaca menunjukkan kepada kita bahwa instruksi eksplisit atau langsung adalah pendekatan pengajaran yang paling efektif untuk siswa dengan kesulitan membaca. Agar keinginan dan minat membaca tidak mudah goyah, peserta didik perlu mendapatkan motivasi yang berkelanjutan sampai peserta didik benar-benar mampu membaca secara lancar.

Dalam membantu meningkatkan minat dan kemampuan peserta didik dalam membaca sebagai salah satu bentuk layanan pengayaan bimbingan dan konseling, penulis menggunakan metode read loud.

Langkah yang dilakukan adalah penulis membaca nyaring di depan peserta didik. Sebelum melakukan itu, ada baiknya memilih bahan bacaan terlebih dahulu, baik jenis fiksi maupun nonfiksi. Saat membaca nyaring pertimbangkan kualitas bacaan dan intonasi saat membaca.
Kemudian tetapkan titik henti, kapan akan membuat jeda membaca dan menanyakan kepada peserta didik mengenai bacaan yang sudah terbaca sebagian. Jika peserta didik mampu menanggapi maka bacaan dapat dilanjutkan kembali sampai selesai. Setelah terbaca semua, ajak peserta didik untuk berdiskusi membuat resume atau kesimpulan cerita yang telah dibaca.

Hal ini dilakukan berulangkali sehingga peserta didik tertarik untuk mengetahui isi bacaan-bacaan yang lain. Jika sudah tertarik dengan bacaan, maka giliran peserta didik yang kurang mampu membaca untuk melatih kemampuan membacanya dengan metode yang sama. Hanya saja, tanpa meminta tanggapan mengenai isi bacaan kepada guru.

Metode ini membawa dampak positif bagi peserta didik yang kurang mampu membaca lancar. Sedikit demi sedikit mereka berminat terhadap isi bacaan buku. Minat inilah yang akhirnya menggerakkan siswa untuk mau membaca buku. Dengan sering membaca, maka mereka mampu mengatasi kesulitannya yang dapat menghambat prestasi belajar di sekolah. (mj/lis)

Guru BK SMP Negeri 1 Tulis


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya