30 C
Semarang
Wednesday, 16 April 2025

Tingkatkan Budaya Literasi Belajar IPS melalui Media Kliping

Oleh : Yayu’ Kartika Candra Dewi, S.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, PERKEMBANGAN dan kemajuan teknologi yang begitu pesat secara tidak langsung berpengaruh dan berdampak pada sendi kehidupan manusia. Salah satunya perubahan pola hidup, pola pikir, perilaku serta tatanan nilai-nilai sosial di masyarakat. Secara positif teknologi informasi dapat membantu pekerjaan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Di sisi lain pemanfaatan teknologi yang tidak efektif dan efisien dapat menimbulkan dampak negatif. Sebagai contoh perubahan perilaku di kalangan remaja maupun pelajar akibat terpengaruh hal-hal baru tanpa selektif.

Dengan maraknya gawai/gadget akan melemahnya budaya literasi di kalangan peserta didik serta kemampuan berfikir untuk mengeluarkan ide, pendapat maupun gagasan. Karena terbiasa dimanjakan dengan teknologi yang serba instan, serta pandangan bahwa membaca hanya akan menghabiskan waktu dengan percuma. Sehingga mengambil cara cepat dengan memanfaatkan “mbah google” yang bisa memberikan apapun tanpa harus bersusah payah.

Padahal bagi generasi muda, budaya literasi sangat penting untuk menghadapi era globalisasi dan modernisasi di masa depan. Untuk mengembangkan kemampuan literasi diperlukan strategi yang tepat agar peserta didik semakin tertarik dan terlatih mengembangkan kemampuan membaca, menulis serta memahami informasi di sekelilingnya.

Salah satu media pembelajaran yang diterapkan di kelas IX secara paralel di SMP Negeri 4 Batang pada mata pelajaran IPS materi “Perubahan Sosial Budaya dan Globalisasi” adalah menggunakan media kliping secara mandiri.

Literasi adalah suatu kegiatan untuk lebih membudidayakan gerakan membaca dan menulis. Kliping adalah suatu kegiatan menggunting atau memotong bagian-bagian tertentu dari media cetak, seperti majalah, buku, koran, atau sumber lain. Setelah itu potongan tersebut disusun dalam sistem tertentu pada suatu bidang kertas, kartu, karton dan lainnya untuk dijadikan bahan dokumentasi. Kliping dibuat berdasarkan tema tertentu. Sehingga kumpulan pemotongan atau bagian yang digunting dari berbagai media tersebut saling terkait dan berhubungan.
Langkah pembelajaran dimulai dengan berdoa, apersepsi motivasi, dilanjutkan menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru menyampaikan ringkasan materi yang akan diajarkan sebagai pengantar. Langkah ketiga guru memberi pengarahan petunjuk tentang teknik pembuatan kliping.

Adapun langkah-langkah membuat kliping adalah, siswa memilih serta menentukan tema agar kliping fokus dengan sumber utama yang terkait dengan tema yang berkaitan. Kemudian mengumpulkan berbagai data serta bahan yang akan dijadikan kliping. Menyiapkan alat yang diperlukan untuk proses pembuatan kliping, menggunting gambar-gambar atau berbagai artikel yang sudah dikumpulkan. Cara mengguntingnya bisa membuat pola tertentu dengan tujuan meningkatkan kreasi dan tampilan yang lebih indah. Menempelkan bahan-bahan kliping yang disusun dengan rapi dan sistematis berdasarkan tahun terbitnya. Agar lebih menarik dapat dilengkapi dengan hiasan atau pernak-pernik untuk menghindari para pembaca dari rasa bosan dan jenuh.

Dalam kliping disertakan daftar pustaka yang berisi berbagai sumber sebagai rujukan informasi di dalam pembuatan kliping. Membuat cover dengan tujuan menarik perhatian dan rasa penasaran orang untuk membaca. Setelah kliping jadi, guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk membaca dan membuat telaah atau analisis pembahasan artikel yang ada di dalam kliping sebagai tugas mandiri. Sebagai penutup guru menyampaikan kesimpulan, melakukan refleksi dan doa penutup.

Kelebihan dari kliping adalah lebih mudah, menyenangkan tanpa kehilangan esensi belajar yang sedang berlangsung, melatih kesabaran, ketelitian, konsentrasi serta keterampilan berfikir mengungkapkan ide atau gagasan. Memupuk kreativitas peserta didik untuk berperan dan berpartisipasi secara aktif dan memberikan pengalaman kepada peserta didik untuk belajar mandiri.

Dari literasi pembelajaran dengan kliping melatih peserta didik untuk lebih terbiasa membaca dan menyerap informasi serta merangkum dengan menggunakan bahasa yang dipahaminya. Selain itu literasi dapat menambah wawasan serta ilmu pengetahuan untuk memperkaya intelektual terutama di era digital. Peserta didik dapat termotivasi, berantusias untuk lebih giat belajar tanpa merasa jenuh.
Pembelajaran aktif dan mandiri yang bisa menyalurkan kemampuan dan kreativitas untuk meningkatkan sumber daya manusia. Bagaimana cara memecahkan masalah sehingga peserta didik tertarik, senang dan semangat dalam belajar. (bat1/lis)

Guru IPS SMP Negeri 4 Batang


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya