RADARSEMARANG.COM, Bermain dan anak-anak merupakan kesatuan utuh yang tidak dapat dipisahkan. Terlebih anak usia dini memiliki hak untuk bermain dalam setiap kegiatan kesehariannya. Karena bermain bagi seorang anak bukan hanya kegiatan mengisi waktu semata melainkan kegiatan yang bermakna dan menjadi media dalam proses belajarnya.
Bermain merupakan kebutuhan bagi setiap anak. Karena pada dasarnya setiap anak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Di mana pun, dalam kondisi apapun, anak akan berusaha mencari sesuatu untuk dapat dijadikan mainan. Anak-anak selalu bermain dengan riang, melalui bermain anak akan merasa rileks. Tertawa, teriakan, sorakan, ekspresi wajah yang ceria selalu mengiringi suasana anak bermain.
Bilangan perlu diperkenalkan sejak awal pada anak terutama pada anak usia 4-6 tahun (prasekolah) untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak agar memiliki kesiapan untuk memasuki pendidikan lebih lanjut. Memperkenalkan bilangan pada perkembangan anak usia dini melalui aktivitas bermain dalam kehidupan sehari-hari dan bersifat alamiah. Menurut Abidin (2009) bermain merupakan dunia anak-anak, tempat dengan siapa mereka bertemu, beraktivitas dan berkreativitas.
Anak usia dini memiliki karakter aktivitas yang tinggi. Pembelajaran menggunakan lembar kerja akan membuat anak bosan dan mengurangi minat belajar pada anak. Anak usia prasekolah ini memiliki karakteristik senang bermain, senang bergerak, senang bekerja dalam kelompok dan senang merasakan atau melakukan sesuatu secara langsung. Oleh sebab itu, guru perlu mengembangkan pembelajaran yang mengandung unsur permainan, mengusahakan agar anak berpindah atau bergerak, bekerja atau belajar dalam kelompok. Serta memberikan kesempatan untuk terlibat langsung dalam pembelajaran.
Di TK Negeri Pembina Ampelgading Kabupaten Pemalang melakukan pembelajaran dalam mengenalkan konsep dan lambang bilangan. Pada KD. 3.12. Mengenal keaksaraan awal melalui bermain dengan kegiatan bermain bola di luar ruang kelas. Dalam kegiatan tersebut guru menyiapkan perlengkapan kegiatan yaitu keranjang , bola warna-warni dan angka.
Adapun kegiatan yang dilakukan adalah memindahkan bola dari keranjang 1 ke keranjang ke 2 sejumlah angka pada keranjang. Permainan ini dilakukan dengan cara dilombakan yang terdiri dari 3 anak pada setiap angkatan.
Melalui kegiatan permainan memasukkan bola ke dalam keranjang,anak-anak lebih antusias. Mereka semua ingin memberikan penampilan yang terbaik agar menang dalam perlombaan. Secara tidak sengaja mereka telah belajar tentang konsep bilangan yaitu jumlah bola dan lambang bilangan yaitu angka yang ditempel pada keranjang. Belajar sesungguhnya adalah berdasarkan pengalaman anak, mereka melihat mengamati, menyentuh, mempraktikkan menghitung.
Anak usia dini (4-6 tahun) adalah masa yang sangat strategis untuk mengenalkan bilangan. Usia tersebut sangat peka terhadap rangsangan yang diterima dari lingkungan. Rasa ingin tahunya yang tinggi akan tersalurkan apabila mendapat stimulus/rangsangan/motivasi yang sesuai tugas perkembangannya. Memperkenalkan bilangan diberikan melalui kegiatan bermain atau permainan karena bermain merupakan wahana belajar dan bekerja bagi anak.
Kemampuan mengenal angka pada anak usia dini merupakan salah satu upaya pengenalan konsep matematika sejak dini. Menurut Suyanto (2005:55), fungsi matematika sebenarnya bukan sekadar untuk berhitung, tetapi untuk mengembangkan berbagai aspek perkembangan anak terutama aspek kognitif.
Pembelajaran mengenal angka memiliki fungsi yang beragam,di antaranya agar anak mengetahui angka dengan aktifitas konkret. (bat1/lis)
Guru TK Negeri Pembina Ampelgading, Kabupaten Pemalang