RADARSEMARANG.COM, Model pembelajaran adalah merupakan tingkat tertinggi dalam kegiatan pembelajaran. Penggunaan model pembelajaran yang efektif dapat meningkatkan keberhasilan dari tujuan pembelajaran. Ruang lingkup model pembelajaran adalah keseluruhan kerangka pembelajaran karena memberikan pemahaman dasar atau filosofis dalam pembelajaran.
Dalam model pembelajaran, terdapat strategi yang menjelaskan operasional, alat, atau teknik yang digunakan siswa dalam prosesnya. Selanjutnya, di dalam strategi pembelajaran ada metode pembelajaran yang menjelaskan langkah-langkah untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tingkatan ini memiliki fungsi untuk menjelaskan hubungan dari kerangka pembelajaran tersebut.
Istilah model pembelajaran ini sering diartikan sebagai pendekatan pembelajaran. Dalam pendekatan pembelajaran, di dalamnya terdapat rencana-rencana dan alur yang digunakan sebagai petunjuk dalam merencanakan pembelajaran di kelas. Mengingat model pembelajaran adalah dasar untuk strategi dan metode, perlu diketahui pengertian model pembelajaran menurut beberapa ahli untuk mengetahui lebih jauh.
Menurut Adi (2000) model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur dalam mengorganisasikan pengalaman pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Sehingga dalam hal ini penentuan model pembelajaran tidak lepas dari mempertimbangkan tujuan pembelajaran. Kesinambungan model pembelajaran dengan tujuan pembelajaran cenderung akan mempermudah dalam penyusunan model pembelajaran secara menyeluruh. Ketika keduanya sinkron dan penggambaran keseluruhannya sudah jelas, penyusunan strategi dan metode pembelajaran bisa menjadi lebih mudah.
Fungsi model pembelajaran yaitu sebagai pedoman bagi guru dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran. Kegiatan belajar dan mengajar sudah berlangsung sejak berabad-abad lalu dan model pembelajaran yang digunakan berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan dan kondisi. Oleh sebab itu, model pembelajaran sebagai kerangka konseptual menjadi pedoman bagi guru agar kualitas kegiatan belajar dan mengajar dari masa ke masa terus membaik dan lebih baik dari sebelumnya.
Dari penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa seorang guru sangat memerlukan penggunaan model pembelajaran dalam menyampaikan materi ajar. Tak terkecuali dalam mata pelajaran Bimbingan Konseling (BK). Mata pelajaran Bimbingan Konseling membutuhkan pendekatan khusus dengan para peserta didik. Dalam menyampaikan materi bimbingan guru BK sering menggunakan model pembelajaran DLPS (Double Loop Problem Solving). Model Double Loop Problem Solving adalah model pembelajaran pemecahan masalah dengan penekanan pada pencarian kausal (penyebab) utama dari timbulnya masalah. Metode ini sangat efektif untuk menangani siswa yang sedang dalam masalah. Selanjutnya menyelesaikan masalah tersebut dengan cara menghilangkan anggapan yang menyebabkan masalah.
Adapun tahapan proses pembelajarannya atau sintaknya adalah identifkasi, deteksi kausal, solusi tentative, pertimbangan solusi, analisis kausal, deteksi kausal lain, dan rencana solusi yang terpilih.
Langkah penyelesaian masalah sebagai berikut: menuliskan pernyataan masalah awal, mengelompokkan gejala, menuliskan pernyataan masalah yang telah direvisi, mengidentifikasi kausal. Implementasi solusi, identifikasi kausal utama, menemukan pilihan solusi utama, dan implementasi solusi utama.
Dengan penggunaan model pembelajaran DLPS (Double Loop Problem Solving) ini diharapkan dapat memberikan gambaran bagi guru mata pelajaran Bimbingan Konseling untuk dapat digunakan dalam menghadapi siswa yang dalam masalah atau kasus. (bat1/lis)
Guru BK SMP Negeri 19 Semarang