RADARSEMARANG.COM, Pelaksanakan tugas dan tanggung jawab kepala sekolah, guru dituntut memiliki beberapa kemampuan paedagogik dan keterampilan tertentu dalam pembelajaran. Guru SDN 1 Kertosari Kecamatan Temanggung, Kabupaten Temanggung harus memiliki kompetensi paedagogik digunakan untuk pembelajaran.
Kompetensi pedagogik merupakan suatu kemampuan yang mutlak yang harus dimiliki oleh kepala sekolah dan guru agar tugasnya sebagai pendidik dapat terlaksana dengan baik.
Kepala sekolah adalah figur paling menentukan bagi maju mundurnya sekolah. Seorang kepala sekolah berfungsi sebagai leader sekaligus sebagai manajer. Sebagai leader ia harus mampu menggerakkan, mengarahkan dan mengoptimalkan kinerja guru, artinya mereka dapat melaksanakan tugas secara efektif dan efisien.
Sedangkan sebagai manajer, kepala sekolah harus mampu membuat perencanaan, melaksanakan, mengatur, mengendalikan, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan program baik yang berkenaan dengan program pembelajaran maupun yang berkaitan dengan administrasi sekolah (Slameto, 2013:97).
Kepala sekolah dengan guru di SD Negeri 1 Kertosari, secara berkala telah membuat jadwal supervisi akademik dengan baik. Kepala sekolah telah membuat perencanaan, akan tetapi terkadang jadwal supervisi tidak bisa berjalan dengan efektif karena masih ada beberapa guru yang masih enggan untuk disupervisi oleh kepala sekolah.
Kepala sekolah juga selalu mengevaluasi hasil dari supervisi yang dilakukan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dari cara mengajar guru di kelas. Supervisi akademik merupakan usaha untuk memperbaiki situasi belajar mengajar yaitu sebagai bantuan bagi guru dalam mengajar untuk membantu siswa agar lebih baik dalam belajar (Sagala dalam Hadis, 2012:14).
Supervisi akademik di SDN 1 Kertosari merupakan upaya yang dilakukan oleh kepala sekolah untuk membantu guru dalam menjalankan pembelajaran agar siswa dapat menerima materi pelajaran yang disampaikan oleh guru.
Ruang lingkup perencanaan supervisi akademik dapat meningkatkan kompetensi paedagogik guru. Meliputi persiapan pelaksanaan KTSP, persiapan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran guru. Pencapaian standar kompetensi lulusan, standar proses, standar isi, dan peraturan pelaksanaannya.
Peningkatan mutu pembelajaran dalam paedagogik melalui model kegiatan pembelajaran yang mengacu pada standar proses. Juga proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan peserta didik menjadi SDM yang kreatif, inovatif, mampu memecahkan masalah, berpikir kritis, dan bernaluri kewirausahaan.
Menurut Sutisna dalam Saefudin (2009: 48) banyak teknik supervisi yang diungkapkan dan dikembangkan oleh pakar pendidikan. Tetapi dalam tulisan ini hanya diungkapkan tiga teknik supervisi yang dipandang sangat relevan dengan keadaan di lapangan yaitu kunjungan kelas, pembicaraan individual, dan rapat dewan guru.
Kepala sekolah harus lebih mempertegas dalam membedakan antara pembicaraan supervisi dengan pembicaraan tentang paedagogik. Ketika berhadapan dengan guru, kepala sekolah hendaknya menyupervisi lalu mengevaluasi hasil supervisi yang dilakukan dan mengumumkan hasil dari supervisi tersebut agar guru bisa langsung melihat hasil dari supervisi apakah meningkat atau menurun.
Sedangkan guru di SDN 1 Kertosari agar lebih meningkatkan kompetensi pedagogiknya tanpa harus selalu dibimbing oleh kepala sekolah. Sehingga kepala sekolah hendaknya memberikan kesempatan kepada guru untuk mengikuti seminar atau pelatihan/bintek yang berhubungan dengan kompetensi paedagogik guru.
Dalam supervisi akademik kepala SDN 1 Kertosari melakukan training dan in service training kepada guru-guru terutama yang berkenaan dengan kepemimpinan, administrasi pendidikan, kompetensi paedagogik dan hal yang berkenaan dalam proses pembelajaran. Termasuk di dalamnya tentang arti pentingnya supervisi akademik dan kemampuan paedagogik guru. Sehingga pelaksanakan supervisi akademik dapat meningkatkan kemampuan paedagogik guru dalam membimbing siswanya. (mj/lis)
Kepala SDN 1 Kertosari, Kec/Kabupaten Temanggung
