RADARSEMARANG.COM, Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang sangat penting peranannya dalam berbagai bidang kehidupan di era globalisasi seperti sekarang ini. Di bidang pendidikan, bahasa Inggris menjadi bahasa perantara dalam menyampaikan teori yang akan dipelajari. Banyak sekali buku buku yang ditulis dalam bahasa Inggris. Jika kita tidak menguasai bahasa inggris, akan sangat sulit menyerap informasi dari buku buku tersebut. Bahasa Inggris juga sangat diperlukan sebagai bekal dalam bidang industri kerja, terutama pada perusahaan yang bersifat global.
Berbicara tentang penguasaan bahasa Inggris, ada empat keterampilan yang harus kita kuasai. Yaitu keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Namun masih banyak ditemukan permasalahan dalam mempelajari keterampilan tersebut. Salah satunya karena kurangnya penguasaan kosakata oleh peserta didik. Mereka kesulitan dalam berbicara, mendengarkan, membaca dan menulis bahasa inggris karena tidak menguasai kosakata dengan baik.
Menurut Fauziati, Endang (2010:61) kosakata sangat penting untuk pembelajaran bahasa dan merupakan pusat bahasa. Tanpa penguasaan kosakata yang cukup, maka siswa tidak akan mampu memahami maksud dari suatu kalimat yang dibacanya ataupun menyusun kalimat untuk menyampaikan isi hatinya.
Masalah minimnya penguasaan kosakata tersebut banyak ditemukan di tempat penulis mengajar di SMP Negeri 20 Depok. Sehingga penulis berusaha mengatasinya dengan menggunakan aplikasi “Cake” yang bisa diinstall di handphone siswa. Dan dengan mudah digunakan secara mandiri di manapun dan kapanpun.
Aplikasi ini mempunyai banyak fitur. Kita bisa belajar frasa dan kosakata baru, grammar, dan juga pronunciation. Pada aplikasi ini juga disediakan beberapa level tingkat kemampuan bahasa Inggris yang berbeda-beda yang dapat dipilih oleh penggunanya sesuai dengan level kemampuan bahasa Inggris yang dimilikinya. Sehingga kita bisa belajar sesuai tahapan kemampuan bahasa Inggris kita.
Selain fitur-fitur di atas ada juga beberapa fitur lain dari aplikasi Cake ini yang bisa dimanfaatkan siswa untuk dapat belajar bahasa Inggris secara mandiri. Di antaranya fitur speak. Dengan fitur ini siswa bisa belajar ungkapan-ungkapan baru sekaligus belajar cara pronunciation yang benar dari ungkapan ungkapan tersebut. Fitur speak ini memberikan contoh bagaimana cara membaca ungkapan tersebut kemudian memberikan kesempatan kepada penggunanya untuk mempraktikkannya yang langsung akan muncul nilai dari hasil praktik tersebut.
Nilainya dalam bentuk huruf yaitu A, atau B atau C. Jika cara membacanya tepat maka pengguna tersebut akan dapat nilai “A” atau “B” dan akan mendapatkan bintang sebagai apresiasi. Namun jika cara membacanya kurang tepat maka akan mendapatkan nilai C dan tidak mendapatkan bintang. Dengan adanya reward dalam bentuk nilai dan bintang bisa menambah motivasi siswa sehingga semakin semangat dalam belajar mandiri menggunakan Cake. Seperti yang dikemukakan oleh Syah (2013:153) bahwa penghargaan adalah contoh sebenarnya dari motivasi ekstrinsik yang membantu siswa belajar.
Penggunaan aplikasi Cake ini penulis terapkan pada kelas IX SMP Negeri 20 Depok yang mana seluruh siswanya harus memberikan laporan berkala setiap satu minggu sekali tentang perkembangan yang dicapainya dengan cara melakukan screenshot aplikasi Cake yang mereka gunakan sehingga terlihat berapa durasi waktu yang telah mereka gunakan untuk belajar menggunakan Cake, berapa kosakata baru yang mereka telah pelajari dan berapa bintang yang sudah mereka dapatkan.
Dengan cara seperti ini bisa mengontrol dan mengawasi siswa dalam belajar mandiri sehingga bisa sangat efektif dalam meningkatkan kemampuan Bahasa inggris mereka. Aplikasi Cake ini bisa dijadikan sebagai tugas mandiri tidak terstruktur yang menyenangkan, efektif dan efisien. (wa2/lis)
Guru Bahasa Inggris SMPN 20 Depok, Jawa Barat
