RADARSEMARANG.COM, MEMBACA merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk memahami isi bacaan melalui kegiatan pengenalan kata demi kata atau kalimat demi kalimat. Membaca bukan hanya sekedar melafalkan huruf demi huruf atau kata demi kata dalam wacana, melainkan suatu proses penyusunan makna melalui interaksi yang dinamis antara pengetahuan pembaca yang dikuasainya dengan informasi yang ada dalam bahasa tulis dan konteks situasi membaca. Membaca merupakan kegiatan menelaah kata-kata pengarah dan memahami isinya sesuai konteks yang ada.
Pengertian secara umum membaca intensif adalah sebagai kegiatan membaca secara cermat, teliti dan saksama. Model membaca model intensif ini digunakan dengan tujuan mencari informasi yang ada di dalam sebuah bacaan. Membaca ini dapat pula diartikan sebagai proses membaca yang dilakukan secara mendalami persoalan dan upaya pembaca untuk memahami ide naskah dari ide pokok hingga ide penjelas.
Membaca intensif ternyata tidak hanya kita paham maksud yang ingin disampaikan oleh penulis. Tetapi ada beberapa tujuan lain yang wajib kamu tahu diantaranya: kita dapat memperoleh pemahaman bacaan sesuai tujuan awal dari membaca adalah memahami isi bacaan guna memperluas pandangan, perspektif dan pengalaman baru lewat pengalaman orang lain. Menemukan pola secara terstruktur, mengetahui maksud dan tujuan penulis, dan sebagai sarana linguistik.
Salah satu jenis membaca intensif adalah membaca kritis. Untuk melaksanakan pembelajaran membaca kritis kita dapat menerapkan Teknik scramble. Teknik scramble wacana berupa permainan menyusun wacana logis berdasarkan kalimat kalimat acak. Hasil yang diharapkan berupa susunan wacana yang logis dan bermakna. Teknik scramble ini pada dasarnya merupakan latihan pengembangan dan peningkatan wawasan pendidikan kosa kata siswa dengan jalan membentuk kosa kata dari kata yang disediakan, membentuk kalimat dari kata-kata yang disediakan, dan menyusun paragraph dari beberapa kalimat yang sengaja diacak susunannya.
Konsep scramble selanjutnya dipinjam untuk kepentingan pengajaran membaca. Sasaran utamanya pada dasarnya sama, yaitu mengajak anak untuk berlatih menyusun sesuatu agar sesuatu itu menjadi bermakna. Dalam pengajaran membaca biasanya anak diajak untuk berlatih menyusun suatu organisasi tulisan yang secara sengaja dikacaukan, untuk kemudian anak diminta untuk menata ulang susunan tulisan yang kacau menjadi tulisan yang utuh dan bermakna. Melalui metode ini siswa dapat dilatih berkreasi dengan susunan baru yang mungkin lebih baik dari susunan aslinya. Metode pembelajaran ini memungkinkan siswa untuk belajar sambal bermain. Mereka dapat berkreasi sekaligus belajar dan berpikir, mempelajari sesuatu secara santai dan tidak tidak membuatnya stress atau tertekan.
Kegiatan yang harus dilakukan dalam metode ini terdiri dari tiga langkah yakni kegiatan persiapan. Kegiatan persiapan meliputi pemilihan bahan bacaan, pembuatan kartu kalimat, pembagian kelompok siswa, pengaturan posisi tempat duduk, dan perencanaan langkah selanjutnya. Kegiatan inti meliputi tiap kelompok mendapat perangkat kartu kalimat, diskusi kelompok untuk mengurutkan kartu, pembentukan pasangan kerja dalam kelompok kecil, hasil kerja kelompok kecil disajikan dalam diskusi kelas, guru sebagai moderator dalam pembahasan hasil kerja kelompok kecil, pembahasan dan komentar atas hasil kerja kelompok, pencapaian hasil susunan wacana yang dianggap palinhg logis dan bermakna, pembacaan wacana asli oleh 1-2 orang siswa, dan penceritaan kembali isi bacaan oleh 1-2 orang siswa.
Kegiatan tindak lanjut. Kegiatan tindak lanjut dapat dipipih salah satu kegiatan berikut, yakni pemberian tugas serupa dengan wacana lain; pencarian makna kata baru dan penerapannya dalam kalimat atau penjawaban soal-soal tentang isi bacaan. Seperti yang diterapkan di SDN Gondo 01 Batang. (bat2/zal)
Guru SDN Gondo 01 Batang