25 C
Semarang
Saturday, 10 May 2025

Tumbuhkan Keterampilan Siswa Senam Ritmik melalui Model PBL

Oleh : Agus Sudiyarso

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, DALAM pelajaran olahraga, siswa diminta mempraktikkan variasi gerak dasar berupa langkah dan ayunan lengan mengikuti irama (ketukan) tanpa/dengan musik dalam aktivitas gerak berirama. Namun gerak berirama yang diiringi dengan musik disebut senam ritmik. Dengan jumlah siswa 22 anak, tidak semua siswa kelas 5 SD Negeri Binangun ini mampu melakukan senam ritmik. Hal ini dimungkinkan karena kurangnya pengetahuan siswa dalam menerapkan gerak dasar senam ritmik. Selain itu, kemungkinan yang muncul adalah kurangnya rasa percaya diri siswa untuk melakukan gerakan-gerakan senam ritmik dengan benar. Tentu saja hal ini memengaruhi keterampilan siswa dalam mempraktikkan gerakan dasar senam ritmik.

Sahabuddin, Hikmad Hakim, dan Syahruddin, dalam penelitiannya mengutip pendapat Lavin (2008) bahwa manfaat senam antara lain adanya agility, mengubah tingkat atau arah memutar badan, gerak berbalik badan atau berjalan dengan menggunakan tubuh lainnya. Manfaat lain yang dapat diperoleh oleh siswa menurut Lavin adalah meningkatkan keseimbangan. Selain itu, melatih koordinasi gerak tubuh. Manfaat-manfaat inilah yang kemudian harus diajarkan dan dilatihkan kepada siswa melalui senam ritmik. Di samping itu pula, senam ritmik dapat meningkatkan kecerdasan kinestesik siswa.

Senam ritmik yang diajarkan kepada siswa diharapkan menjadi sebuah bekal kesehatan dan kebugaran jasmani yang dapat berdampak pada peningkatan kecerdasan siswa. Jika masih ada beberapa siswa yang tidak antusias dan kurang percaya diri ketika melakukan senam ritmik, ini akan berdampak pada kurangnya keterampilan siswa dalam melakukan senam ritmik. Dengan menggunakan model project-based learning (PBL) diharapkan pula ini dapat menumbuhkan rasa percaya diri siswa. Penerapan model project-based learning dalam proses pembelajaran, diharapkan siswa mampu memperbaiki keterampilannya dalam senam ritmik meskipun berupa gerak dasarnya saja hingga tumbuh rasa percaya diri.

Untuk menerapkan project-based learning pada materi senam ritmik ini, siswa dibentuk kelompok yang terdiri atas 3-4 anak. Setelah diberi contoh melalui video yang ditayangkan oleh guru, siswa kemudian menirukan cara melakukan gerakan senam ritmik yang telah mereka tonton. Gerakan-gerakan dasar tersebut dijadikan patokan untuk membuat gerakan-gerakan dalam senam ritmik yang nanti akan mereka buat sebagai sebuah proyek. Langkah pertama pembuatan proyek ini adalah menyusun gerakan-gerakan dasar yang akan dijadikan sebuah rangkaian gerakan ritmik. Langkah berikutnya, membuat skema pola lantai senam ritmik. Selanjutnya, siswa dan kelompoknya menentukan musik yang akan digunakan sebagai iringan dalam senam ritmik tersebut. Guru memberikan pendampingan dan pembimbingan selama siswa mengerjakan proyek pembuatan senam ritmik beregu ini.

Dari hasil observasi guru, siswa sudah mulai tidak canggung dan sudah tumbuh rasa percaya diri mereka saat melakukan gerakan-gerakan dalam senam ritmik. Musik yang mereka pilih sangat mendukung gerakan-gerakan dasar senam ritmik tersebut. Dengan demikian, sudah tampak terlihat kemajuan adanya peningkatan keterampilan siswa dalam melakukan gerakan-gerakan dalam senam ritmik.

Melalui project-based learning para siswa mendapatkan pengalaman baru, yaitu mengkreasi sebuah senam ritmik yang mereka buat sendiri. Dengan tumbuhnya kepercayaan diri siswa tersebut maka akan meningkat pula keterampilan siswa saat mempraktikkan kombinasi gerak dasar dalam senam ritmik. (wa1/ida)

Guru Olahraga SD Negeri Binangun 2 Bandar, Batang


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya