RADARSEMARANG.COM, MATEMATIKA merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern yang mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya pikir manusia. Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan memperoleh, mengelola dan memamfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti dan kompetitif. Guru memiliki peran yang sangat penting akan keberhasilan pencapaian pembelajaran sekaligus memupus citra buruk mata pelajaran matematika di mata peserta didik. Guru harus dapat memberikan pembelajaran yang mudah, menyenangkan, sehingga dapat dengan mudah dipahami oleh peserta didik.
Salah satu metode pembelajaran yang dapat mengoptimalkan proses pembelajaran berlangsung dengan baik, yang mudah, asik, dan menyenangkan adalah metode pembelajaran GASING (Gampang, Asik, dan Menyenangkan). Metode ini akan penulis terapkan dalam meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran Keliling Bangun Datar pada peserta didik kelas IV SDN Rejosari 01 Kecamatan Tersono Kabupaten Batang. Metode Gasing merupakan salah satu solusi dalam pembelajaran matematika yang menekankan pada logika sehingga peserta didik tidak perlu menghafal atau bergantung pada rumus.
Dalam Faizah (2012:12) “Metode gasing adalah suatu metode pembelajaran matematika yang dikembangkan oleh Prof. Yohanes Surya, Ph.D., dinamakam gasing karena gampang, asik, menyenangkan”. Penekanan pembelajaran metode ini selalu diawali dengan sesuatu yang konkrit, sehingga anak-anak sangat mudah mengerti dan mengaplikasinya. Hal ini disebabkan karena tingkat perkembangan kognitif peserta didik masih tahap operasional konkrit.
Datar Surya 2011:76-86 mengemukakan bahwa aktifitas guru dan peserta didik dalam pembelajaran matematika materi keliling bangun datar dengan menggunakan metode gasing, meliputi, tahap pertama, dialog sederhana. Pada tahap ini guru melaksanakan tanya jawab secara sederhana dengan peserta didik seputar materi yang akan dipelajari. Kedua, berimajinasi atau berfantasi. Aktifitas guru pada tahap ini yaitu: menyuruh peserta didik membentuk suatu persegi panjang dengan menggunakan empat belas batang korek api, menghitung berapa batang korek api keliling dari bangun tersebut, memperhatikan penjelasan guru bahwa persegi panjang yang dibuat mempunyai keliling yang sama tapi panjang dan lebarnya berbeda, serta memperhatikan penjelasan guru bahwa panjang korek api disebut keliling, satuan keliling disini adalah panjang korek api.
Aktifitas guru pada tahap berimajinasi atau berfantasi untuk mencari keliling bangun datar persegi, yaitu: menyuruh peserta didik membentuk suatu persegi dengan menggunakan enambelas korek api, menyuruh peserta didik menghitung berapa batang korek api keliling dari bangun tersebut, dan menjelaskan kepada peserta didik bahwa jumlah panjang korek api itu yang disebut keliling, satuan keliling disini adalah panjang korek api. Ketiga, menyajikan contoh-contoh soal yang relevan. Pada tahap ini untuk mencari keliling bangun datar persegi panjang maupun persegi, guru memberikan contoh-contoh soal yang relevan. Keempat, menyajikan materi secara mendalam.
Aktifitas guru pada tahap ini menyuruh peserta didik menuliskan rumus mencari keliling persegi panjang dan persegi, memperkenalkan satuan keliling kepada peserta didik. Kelima, memberikan variasi soal. Guru kembali memberikan soal namun yang lebih bervariasi, soal tersebut dapat berupa soal cerita.
Penggunaan metode matematika gasing dalam pembelajaran matematika dapat menunjang aktifitas, minat dan rasa senang peserta didik dalam belajar, sehingga materi yang disampaikan guru dapat dengan mudah diterima dan diingat oleh peserta didik. Selain itu juga dapat meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran keliling bangun datar terutama bagi peserta didik kelas IV SDN Rejosari 01 Kecamatan Tersono Kabupaten Batang. (wa1/ida)
Guru SD Negeri Rejosari 01, Kecamatan Tersono, Kabupaten Batang