32 C
Semarang
Sunday, 15 June 2025

PTM Menghasilkan Pencapaian Akademik lebih Baik Dibanding saat PJJ

Oleh: Supanggih, S.Pd., M.M.

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, DAMPAK pandemic Covid-19 yang tak tahu kapan akan berakhir telah membawa dampak berkepanjangan baik ekonomi, sosial maupun budaya. Dampak ekonomi terbukti telah memporakporandakan tatanan ekonomi suatu negara, banyak industri gulung tikar karena pandemic Covid-19 ini. Melihat perkembangan dan kebutuhan pembelajaran selama pandemi, penyelenggaraan pendidikan selalu dikaji secara mendalam oleh pemerintah. Prinsip penyelenggaraan pendidikan selama pandemi covid-19 selalu memperhatikan hal berikut : kesehatan dan keselamatan menjadi prioritas utama dalam penetapan kebijakan dan penyelenggaraan pendidikan, mempertimbangkan tumbuh kembang dan hak anak selama pandemi.

Tantangan mengajar yang dihadapi Bapak/Ibu guru selama pandemi covid-19. tidak mudah, namun berkat ketangguhan Bapak/Ibu guru yang gigih melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), kita bisa melewati masa-masa sulit tersebut. Pemerintah terus berupaya pembelajaran tatap muka segera bisa dilaksanakan, salah satunya adalah target vaksinasi bagi seluruh tenaga Pendidikan (guru) dan kependidikan serta semua siswa bisa segera diselesaikan. Yang pada akhirnya Tanggal 01 Juli 2021 oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim mengeluarkan Kepmendikbudristek Republik Indonesia Nomor 160/P/2021 tentang daerah khusus berdasarkan kondisi geografis dapat melaksanakan pembelajaran tatap muka secara penuh dengan kapasitas peserta didik 100% (seratus persen).

Pembelajaran tatap muka yang dinanti-nanti dan dirindukan semua kalangan mulai kembali dibuka dengan protokol kesehatan yang ketat. Banyak ahli Pendidikan yang melakukan studi tentang pembelajaran daring, yang menemukan bahwa pembelajaran tatap muka secara langsung menghasilkan pencapaian akademik lebih baik dibandingkan dengan saat PJJ.

Sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) tanggal 21 Desember 2021 pembelajaran tatap muka terbatas harus segera dilaksanakan dari semua jenjang pada awal tahun 2022 sekolah diwajibkan menggelar pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT). Hal ini dilakukan untuk menghindari dampak buruk PJJ selama pandemi yaitu : terjadi ketertinggalan pembelajaran, banyaknya anak putus sekolah karena terpaksa harus bekerja untuk membantu keuangan keluarga. terjadi penurunan capaian, kasus kekerasan pada anak meningkat, risiko eksternal antara lain peningkatan risiko pernikahan dini.

Pelaksanaan PTMT di SMP Negeri 43 Semarang diawali dengan dibentuknya tim satgas covid-19 yang dipimpin langsung oleh kepala sekolah. Tim ini bertugas setiap hari selama PTMT dilaksanakan, sebelum siswa tiba di sekolah, tim satgas covid-19 sudah menempati pos masing masing sesuai dengan job discription. Selain itu dibuat standar operasi (SOP) di ruang kelas, rung guru, ruang tata usaha dan di luar kelas, hal ini untuk menghindari kerumunan siswa. Demikian juga saat pulang sekolah, tim satgas mengatur siswa yang keluar gerbang agar tidak berkerumun diatur jam keluar kelas dan pulangnya.

Selama PTMT kali ini SMP Negeri 43 Semarang telah menerapkan pembelajaran 100 %, kegiatan PTMT sudah 6 jam pelajaran (JP) per hari (kecuali hari Jum’at hanya 4 JP) dengan istirahat sekali selama 15 menit. Durasi waktu pembelajaran sudah dibuat 40 menit per jam pelajarannya, namun dengan adanya kasus omicron yang merebak pada akhir bulan Februari 2022 kegiatan pembelajaran dihentikan sementara oleh pemerintah Kota Semarang, untuk antisipasi jangan sampai kasus omicron menimbulkan klaster di sekolah-sekolah. Berkat kerja keras semua pihak bulan Maret 2022 kegiatan pembelajaran dibuka kembali. (bat2/zal)

Kepala SMP Negeri 43 Semarang


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya