32 C
Semarang
Sunday, 15 June 2025

Penggunaan Metode Proyek dalam Mengenal Proses Pertumbuhan Tanaman

Oleh : Anggraeni S.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, PENGEMBANGAN anak usia 4-6 tahun memerlukan upaya yang sistematis dan terprogram. Untuk itu diperlukan berbagai metode bermain sambil belajar yang dapat memberikan pengalaman yang luas dan mendalam bagi anak. Anak usia TK sebagai usia prasekolah merupakan masa yang sangat peka dalam menerima informasi dan ilmu pengetahuan. Mereka memiliki rasa keingintahuan yang sangat tinggi. Informasi yang diterima yang bersifat verbal sulit untuk membuat mereka mendapatkan pengetahuan yang sebenarnya. Dengan daya imajinasi saja tidak cukup untuk memberikan informasi yang konkret.

Pada tema tanaman KD. 3.8. mengenal lingkungan alam (hewan, tanaman, cuaca, tanah, air , batubatuan, dll) dan 4.8. menyajikan berbagai karyanya dalam bentuk gambar, bercerita, bernyanyi, gerak tubuh, dan lainnya tentang lingkungan alam (hewan, tanaman, cuaca, tanah, air, batu-batuan, dll). Anak mempelajari tentang bagaimana tanaman dapat tumbuh dari biji, kemudian berkembang menjadi tanaman. Pada materi tersebut rata-rata anak masih belum memiliki pengetahuan. Untuk dapat memberikan pemahaman pada anak tentang proses pertumbuhan tanaman, guru di TK Negeri Pembina Ampelgading Kabupaten Pemalang melaksanakan metode proyek.

Menurut Permendikbud 146 tahun 2014 metode proyek merupakan suatu tugas yang terdiri atas rangkaian kegiatan yang diberikan oleh pendidik kepada anak, baik secara individual maupun secara berkelompok dengan menggunakan objek alam sekitar maupun kegiatan sehari-hari.

Metode proyek menurut Moeslichatoen (2004:137) merupakan strategi pengajaran yang melibatkan anak dalam belajar memecahkan masalah dengan melakukan kerjasama dengan anak lain. Masing-masing melakukan bagian pekerjaannya secara individual atau dalam kelompok kecil untuk mencapai tujuan yang menjadi milik bersama. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan, metode proyek merupakan suatu cara dalam pembelajaran yang melibatkan anak untuk menyelesaikan suatu tugas yang terdiri atas serangkaian kegiatan alam kehidupan sehari-hari, baik secara individu maupun bersama dengan kelompok menggunakan objek alam sekitar.

Langkah-langkah metode proyek, pertama, persiapan. Yaitu menyiapkan alat dan bahan antara lain biji kacang hijau, gelas, sendok, kapas dan air. Guru mengajak anak bermain tepuk dan bernyanyi tekait dengan tema untuk membangun semangat pada anak. Kedua, pelaksanaan kegiatan proyek. Guru mendemonstrasikan cara menanam biji kacang hijau dengan media kapas pada sebuah gelas. Anak kemudian mempraktikkan, dengan memasukkan kapas ke dalam gelas dilanjutkan memasukkan biji kacang hijau dan menyiram dengan air kurang lebih satu sendok. Anak akan mengamati pertumbuhan biji selama 5 hari, jika kemudian kekurangan air maka anak dapat menyiram dengan sesendok air. Guru juga menyediakan gambar urutan perkembangan biji yang ditempel pada sebuah buku dari hari ke-1 sampai ke-5. Ketiga, tahap pelaporan. Anak diminta menceritakan urutan proses perkembangan biji dengan melihat gambar yang telah disusun selama proses pengamatan.

Mulyasa (2014:113) menjelaskan pentingnya penerapan metode proyek dapat memberikan kesempatan kepada anak untuk mengekspresikan pola berpikir, keterampilan, dan kemampuannya untuk memaksimalkan sejumlah permasalahan yang dihadapi mereka sehingga memiliki peluang untuk terus berkreasi dan mengembangkan diri seoptimal mungkin. Metode proyek juga bermanfaat agar anak belajar bertanggung jawab terhadap pekerjaan masing-masing. Hal ini memberikan peluang kepada setiap anak untuk dapat mengambil peran dan tanggung jawab dalam memecahkan masalah yang dihadapi kelompok. (wa2/ida)

Guru TK Negeri Pembina Ampelgading, Kabupaten Pemalang


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya