RADARSEMARANG.COM, Dalam kegiatan belajar mengajar perlu menyamakan persepsi tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Sehingga tidak hanya guru yang berupaya mendorong siswa untuk aktif. Siswa juga memiliki insiatif untuk aktif. Apabila siswa telah menyadari manfaat dan tujuan, maka akan memiliki insiatif dan mau terlibat dalam aktivitas pembelajaran
Guru dalam menyampaikan materi di kelas dapat dibantu dengan metode pembelajaran yang tepat sesuai karakter mata pelajaran. Metode pembelajaran yang tepat menarik perhatian dan mendorong munculnya partisipasi, keaktifan serta interaksi siswa.
Demikian halnya dengan pembelajaran tema bermuatan IPS siswa cenderung pasif dalam proses kegiatan belajar karena materi IPS bisa dipahami apabila siswa mau membaca, sedangkan minat baca siswa kurang. Hal tersebut berdampak pada hasil belajar tidak sesuai dengan KKM.
Untuk meningkatkan hasil belajar kelas 6 SDN Tambakaji 05 Ngaliyan Kota Semarang Tema 8 subtema 3 muatan IPS “mengidentifikasi karakteritik geografi dan kehidupan sosial budaya, ekonomi, politik di wilayah ASEAN” penulis menggunakan model pembelajaran active learning.
Active learning dalam proses pembelajarannya siswa dituntut untuk selalu aktif baik dalam hal menyampaikan pendapat ataupun memecahkan masalah yang berkaitan dengan materi yang sedang diajarkan di kelas. Model pembelajaran active learing memiliki beberapa tipe salah satunya adalah quiz team.
Quiz team merupakan salah satu strategi yang dapat digunakan untuk membantu peserta didik memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara aktif. Hamruni (2012) mengatakan metode quiz team merupakan strategi pembelajaran yang akan meningkatkan kerja sama tim dan juga sikap tanggung jawab peserta didik untuk apa yang mereka pelajari melalui cara yang menyenangkan dan tidak menakutkan yakni dalam bentuk kuis.
Proses belajar mengajar dengan metode quiz team mengajak siswa melakukan diskusi, bertanya, menjawab pertanyaan, memberi arahan, mengemukakan pendapat, dan menyampaikan informasi dengan cara bekerja sama bersama timnya. Dengan demikian siswa akan lebih terbuka dan percaya diri karena mendapat dukungan dari rekan timnya.
Langkah-langkah dalam pelaksaan metode quiz team, sebagai berikut : pertama memilih topik yang disampaikan dalam tiga segmen. Kedua membagi siswa menjadi tiga kelompok, A, B, dan C. Ketiga, menyampaikan kepada siswa format pembelajaran yang disampaikan kemudian mulai presentasi. Membatasi presentasi maksimal 10 menit. Keempat, setelah presentasi, meminta kelompok A untuk menyiapkan pertanyaan pertanyaan berkaitan dengan dengan materi yang baru saja disampaikan.
Kelompok B dan C menggunakan waktu ini untuk melihat lagi catatan mereka. Kelima, meminta kelompok A untuk memberi pertanyaan kepada kelompok B. Jika kelompok B tidak dapat menjawab pertannyaan, lempar pertanyaan tersebut kepada kelompok C, begitu juga seterusnya. Keenam, mengakhiri pembelajaran dengan menyimpulkan tanya jawab dan jelaskan sekiranya ada pemahaman siswa yang keliru.
Kelebihan metode quiz team antara lain dapat meningkatkan keseriusan, menghilangkan kebosanan dalam lingkungan belajar. Mengajak siswa untuk terlibat penuh, meningkatkan proses belajar, membangun kreativitas diri. Meraih makna belajar melalui pengalaman, memfokuskan siswa sebagai subjek belajar dan menambah semangat dan minat belajar siswa.
Adapaun kelemahannya, memerlukan kendali yang ketat dalam mengondisikan kelas saat keributan terjadi. Hanya siswa tertentu yang dianggap pintar dalam kelompok tersebut, yakni yang bisa menjawab soal kuis. Karena permainan yang dituntut cepat dan memberikan kesempatan diskusi yang singkat. Waktu yang diberikan sangat terbatas jika kuis dilaksanakan oleh seluruh tim dalam satu pertemuan.
Dengan quiz team terjadi peningkatan hasil belajar Tema 8 Subtema 3 muatan IPS kelas 6 semester 2 SDN Tambakaji 05 Ngaliyan Kota Semarang tahun pelajaran 2021- 2022. (igi1/lis)
Guru SDN Tambakaji 05 Ngaliyan, Semarang