28 C
Semarang
Wednesday, 7 May 2025

Hakekat Wirausaha Bagi Siswa SMK

Oleh: Amin Prajogo, SE, MM

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, WIRAUSAHA sebagai salah satu unsur dalam penilaian Pendapatan Domestik Bruto (PDB) suatu negara dan secara langsung berkontribusi dalam perhitungan PDB. Unsur untuk menumbuhkan munculnya minat kewirausahaan sutu negara akan terbentuk secara baik tidak bias terlepas dari unsur pendidikan terutama Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di SMK Negeri 1 Miri Sragen
Guru Kewirausahaan yang mengajar produk kreatif dan kewirausahaan pada kelas XI OTKP 1 dan XI OTKP 2 memiliki tantangan untuk memberikan pembekalan yang lebih baik untuk cara berwirausaha siswa SMK Negeri 1 Purwodadi dan setelah lulus bisa membuka usaha di dunia bisnis.

Hakekat berwirausaha bisa mudah dan bisa sulit, karena belum memiliki ilmu yang memadai dan belum tahu strategi yang tepat untuk membuka usaha, peluang yang ada dimasyarakat. Banyak peluang usaha yang ada dilingkungan hidumnya, siswa belum tentu tahu dan memahami setiap peluang usaha yang ada dan belum tentu mau mengambil peluang usaha tersebut, kadang tahu peluang usaha tetapi bingung bagaimana cara untuk memulainya dan menangkap peluang usaha yang ada.

Jadi pertanyaan yang klasik, Apakah ada peluang usaha? Bagaimana peluang usaha itu dan Untuk siapa peluang usaha itu ada? Bagaimana cara menangkap peluang usaha? Belum punya modal dan ketrampilan untuk membuka usaha? Inilah yang menghantui siswa kita ketika pertama kali membuka usaha pertama kali dana pa yang harus dilakukan dan dipersiapkan dalam membuka usaha.

Pertanyaan diatas bisa dijembatani oleh guru produk kreatif dan kewirausahaan untuk mengarahkan pada siswa siswi peserta didik untuk memahami hakekat wirausaha dan berwirausaha agar bias memahami peluang yang ada, serta bisa menangkap peluang yang ada dan memanfaatkan peluang yang ada untuk membuka usaha yang bisa dilakukan oleh siswa siswi peserta didik kita.

Halangan yang sering terjadi tentang kegagalan berwirausaha sebagian siswa siswi kita terletak pada faaktor gengsi, berapa penghasilan atau pendapatan yang bisa diperoleh dan kadang tidak ada jaminan penghasilan yang diperoleh membuat siswa siswi peserta didik memilih jadi karyawan dengan gaji yang lebih besar.

Berwirausaha itu sebenarnya sangat mudah asal mau menjalankan 3 M yaitu: melihat peluang usaha yang ada disekitar rumah dan sekolah, m yang ke 2 adalah mau menangkap peluang yang ada disekitar rumah dan sekolah, sedangkan M yang ke 3 adalah mau mengeksekusi peluang usaha yang ada disekitar rumah dan sekolah.

Peluang usaha walaupun ada disekitar rumah belum tentu anak peserta didik tahu dan mau melihat peluang usaha yang ada. Tugas guru adalah membimbing dan mengarahkan mana yang peluang usaha atau mana yang bukan peluang usaha. Mengapa dikatakan peluang usaha jika peserta didik mau dan mampu untuk menjalankan membuka usaha kecil (Bisnis) secara mandiri dan bisa mengerjakan tanpa mengganggu tugas utama peserta didik untuk belajar dan membantu orang tua. Dikatakan bukan peluang usaha jika peluang yang ada peserta didik merasa kesulitan dalam mengeksekusi peluang usaha yang ada, mungkin peluang usaha itu banyak pesaing untuk usaha yang sejenis dan membutuhkan modal yang besar dengan keahlihan dan ketrampilan khusus sehingga peserta didik kesulitan dalam menjalankan usaha dari peluang usaha yang ada.

Tidak setiap peluang usaha yang ada siswa mau mengambil kesempatan tersebutdan ini perlu kejelian Guru dalam memberikan pembimbingan dan pendampingan untuk menjalankan usaha yang sesuai kemajuan zaman yang menuntut peserta didik untuk kreatif dan inovatif dalam membuka usaha.

Kiranya uraian yang singkat ini bisa menambah wawasan diri kita sebagai seorang pendidik dan sebagai ujung tombak dalam mempersiapkan siswa siswi peserta didik untuk memahami hakekat wirausaha dan mau berwirausaha. (igi2/zal)

Guru di SMKN 1 Purwodadi


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya