RADARSEMARANG.COM, Pembelajaran Bahasa Indonesia menurut (Khair, U.2018) diberikan pada peserta didik bertujuan untuk melatih peserta didik terampil berbahasa dengan menuangkan ide dan gagasannya secara kreatif dan kritis. Membaca merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa yang harus dimiliki peserta didik, agar dapat memahami sebuah informasi. Keterampilan membaca menjadi dasar membaca yang tercantum adalah menemukan ide pokok dalam teks bacaan yang dibaca. Sebagaimana dalam muatan pelajaran Bahasa Indonesia kelas 6 semester 2 Tema 6 Indahnya Keberagaman, di dalamnya terdapat kompetensi dasar menemukan ide pokok pada paragraf dalam teks bacaan untuk mendapatkan sebuah informasi.
Pembelajaran menemukan ide pokok ini penting, karena untuk dapat memahami apa yang ingin disampaikan kepada pembaca, penulis harus mampu menemukan ide pokok pada paagraf dalam teks bacaan yang dibaca. Pembelajaran menemukan ide pokok ini telah diajarkan pada peserta didik, tetapi pada kenyataannya banyak peserta didik yang belum mampu menemukan ide pokok pada paragraf dalam teks bacaan dengan benar. Hal ini disebabkan oleh proses pembelajaran membaca adalah interaksi searah, yaitu membaca teks dan selanjutnya menjawab pertanyaan di bawah teks secara individu. Juga guru tidak menggunakan strategi membaca yang menarik bagi peserta didik.
Oleh karena itu, dibutuhkan kemampuan guru dalam memberikan metode atau model pembelajaran yang membuat peserta didik untuk mampu menyerap pembelajaran dengan mudah dan guru diharapkan mampu membangkitkan minat serta semangat peserta didik dalam proses membaca untuk menemukan ide pokok.
Model pembelajaran adalah menjawab bagaimana individu belajar. Setiap model pembelajaran terdiri atas adanya sebuah alasan dan langkah kegiatan yang harus dilakukan guru dan peserta didik didukung dengan sistem pendukung yang diperlukan, dan metode untuk mengevaluasi kemajuan peserta didik. Model dirancang untuk membantu tumbuhnya kesadaran dan kreativitas peserta didik, mendorong kedisiplinan atau partisipasi yang bertanggung jawab dalam sebuah kelompok (Bruce Joyce dan Well, 1980). Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran diciptakan untuk membantu peserta didik memperoleh informasi, keterampilan, cara berpikir dan cara belajarnya, sehingga peserta didik memiliki kemampuan untuk belajar lebih mudah dan efektif.
Berdasarkan permasalahan di atas, penulis mengubah model pembelajarannya dengan menerapkan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC). Model CIRC ini dikenal sebagai model kooperatif terpadu antara membaca dengan menulis yang merupakan model pembelajaran khusus muatan pelajaran Bahasa Indonesia dalam rangka menemukan ide pokok sebuah teks bacaan.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan penulis sebagai guru di SD Negeri 03 Sumurjomblangbogo dalam menerapkan model pembelajaran CIRC adalah: pertama, membentuk kelompok yang anggotanya terdiri atas empat orang peserta didik secara heterogen. Kedua, guru memberikan sebuah teks bacaan sesuai dengan topik pembelajaran pada tiap kelompok dengan teks bacaan yang berbeda antara kelompok satu dengan yang lainnya. Ketiga, peserta didik bekerja sama dengan anggota kelompoknya untuk saling membacakan dan menemukan ide pokok dan memberikan tanggapan terhadap teks bacaan yang dituliskan dalam lembar kertas. Keempat, peserta didik mempresentasikan atau membacakan hasil kelompok secara bergiliran dan kelompok yang lain memperhatikan serta ikut memberikan tanggapan. Kelima, guru dan peserta didik bersama-sama membuat kesimpulan.
Dengan menggunakan model CIRC ini pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan memudahkan peserta didik dalam menemukan ide pokok. (kj1/aro)
Guru Kelas 6 SD Negeri 03 Sumurjomblangbogo, Kec. Bojong, Kab. Pekalongan