RADARSEMARANG.COM, Budaya demokrasi merupakan salah satu kompetensi dasar yang terdapat dalam kurikulum mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Sekolah Menengah Pertama kelas VIII. Kompetensi ini menuntut siswa dapat memahami arti dan mengimplementasikan nilai-nilai demokrasi dalam kehidupan sehari-hari.
Demokrasi menurut KBBI adalah bentuk atau sistem pemerintahan yang seluruh rakyatnya turut serta memerintah dengan perantaraan wakilnya; pemerintahan rakyat. Setiap sendi kehidupan menerapkan demokrasi. Mulai keluarga, sekolah, lingkungan hingga bernegara. Ujung tombak penanaman nilai demokrasi adalah sekolah. Sekolah ikut bertanggung jawab menerapkan nilai-nilai demokrasi pada siswa. Salah satunya melalui mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan (PPKn).
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kemdikbud, Anindito Aditomo menyatakan Pendidikan untuk mengenalkan, mempelajari dan mempraktekkan prinsip dan nilai-nilai demokrasi adalah salah satu fungsi paling penting dan esensial dari cita-cita kemerdekaan untuk menjadi bangsa yang demokratis. Oleh sebab itu Pendidikan demokrasi didorong dapat diimplementasikan di sekolah.
Penerapan budaya demokrasi di sekolah diantaranya musyawarah kelas, pemilihan ketua kelas, pemilihan ketua OSIS, membuat koperasi sekolah, menghargai perbedaan pendapat dan lain sebagainya. SMP Negeri 2 Kerjo sebagai salah satu lembaga Pendidikan ikut berkontribusi dan bertanggung jawab dalam upaya menanamkan nilai-nilai demokrasi kepada siswa. Tujuannya agar budaya demokrasi sebagai salah satu kompetensi dasar dapat dipahami seluruh siswa.
Guru terus berupaya maksimal untuk menerapkan suatu metode yang sesuai dengan materi ini. Metode education roleplay dipilih untuk materi budaya demokrasi . Metode education roleplay adalah metode pembelajaran yang didalamnya terdapat perilaku berpura-pura (berakting) dari siswa sesuai dengan peran yang telah ditentukan. Kegiatan ini siswa dituntut menirukan atau memerankan situasi dari tokoh-tokoh sedemikian rupa dengan tujuan mendramatisasikan dan mengekspresikan tingkah laku, gerak gerik seseorang dalam hubungan sosial antar manusia.
Metode education role play pada materi budaya demokrasi diterapkan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Kerjo menggunakan berbagai langkah. Yaitu membagi kelas menjadi beberapa kelompok kecil (anggota 4-5 siswa). Tiap kelompok diberi tugas menyusun drama singkat dengan tema demokrasi dan setiap siswa mendapatkan peran. Setelah itu setiap kelompok ditugaskan mempresentasikan simulasi drama di depan kelas. Kelompok lain dan guru memberikan umpan balik berupa tanggapan berkaitan drama yang sudah diperankan kelompok tersebut.
Penerapan metode education role play pada materi budaya demokrasi ternyata mendapat sambutan sangat baik dari siswa. Mereka antusias dan bersemangat menampilkan peran terbaik dari kelompok masing-masing. Melalui metode ini siswa mendapatkan pengalaman baru dalam memahami dan menerapkan materi pembelajaran.
Metode education role play membuat siswa lebih mudah menyerap pemahaman materi. Baik dari segi pengetahuan maupun keterampilan. Akhirnya siswa bisa menerapkan nilai-nilai demokrasi dalam kehidupan sehari-hari. Motivasi mendapatkan nilai tinggi berimbas pada daya kreativitas dan imajinasi dalam memerankan tokoh yang menjadi tanggung jawab masing-masing. Sehingga membuat tujuan pembelajaran tercapai dan kriteria ketuntasan minimal sebagai indikator keberhasilan hasil belajar dapat dicapai dengan memuaskan. (igi1/fth)
Guru PPKn SMP Negeri 2 Kerjo Karanganyar