RADARSEMARANG.COM, Ilmu kimia merupakan salah satu pelajaran tersulit bagi kebanyakan siswa Sekolah Menengah Atas (Wiseman,1981). Kesulitan mempelajari ilmu kimia ini sehubungan dengan karakteristik ilmu kimia yang sebagian besar ilmu kimia bersifat abstrak,sebagai contoh atom.
Atom merupakan materi yang tidak tampak tetapi siswa harus membayangkan keberadan materi tersebut dalam angan-angan untuk dapat membentuk suatu gambar untuk mewakili sebuah atom. Hal ini karena atom merupakan pusat kegiatan kimia.dalam ilmu kimia. Ilmu kimia tidak sekadar memecahkan soal-soal yang terdiri atas angka-angka (numerik) tetapi juga deskrepsi tentang fakta-fakta kimia, aturan-aturan kimia, peristilahan kimia, begitu juga pada materi Sistem Koloid.
Materi Sistem Koloid ada pada kelas XI semester 2 di SMA Negeri 8 Purworejo. Materi Sistem Koloid mempunyai karakteristik antara lain pertama, mengandung banyak sekali istilah asing yang harus dipelajari siswa seperti dispersi, kondensasi, adsopsi, koagulasi, elektroforesis, dan lain sebagainya.
Kedua, sebagian besar materi Sistem Koloid berupa pemahaman konseptual. Guru yang kreatif senantiasa mencari pendekatan baru dalam pembelajaran, tidak terpaku pada cara tertentu yang monoton, melainkan memilih variasi lain yang sesuai. Pada pembelajaran materi Sistem Koloid bisa digunakan model bermain sebagai salah satu alternatif yang dapat ditempuh. Bermain memang tak hanya berfungsi untuk bersenang-senang atau menghibur diri melainkan bisa lebih dari itu jika kita mampu memanfaatkanya dengan tepat.
Dalam proses pembelajaran, bermain atau melakukan permainan dapat dilaksanakan dengan memanfatkan fungsinya yaitu sebagai kegiatan yang rekreatif dan edukatif. Permainan dapat menjadi salah satu strategi dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar pada siswa agar proses pembelajaran tidak monoton serta meningkatkan antusias siswa dalam mengikuti pelajaran.
Permainan dapat juga difungsikan sebagai penguat (reinforcement) atau salah satu cara mengevaluasi siswa setelah menerima materi yang sudah disampaikan oleh guru dengan suasana menyenangkan dan dapat meminimalisasi kebosanan. Model bermain dalam pembelajaran materi Sistem Koloid yang dipilih di sini adalah dengan bermain Crossword Puzzle yang dimainkan secara kelompok.
Crossword Puzzle kita kenal dengan Teka Teki Silang (TTS) yaitu suatu permainan kata yang biasanya berbentuk serangkaian ruang-ruang kosong berbentuk kotak berwarna hitam dan putih. Bermain Crossword Puzzle dapat meningkatkan kemampuan otak secara umum, mengisi TTS mengharuskan kita berpikir serta menganalisis. Selain itu juga dapat mempertajam ingatan serta mencegah demensia (pikun) dimana sel otak mengalami penurunan fungsi yang mengakibatkan seseorang mengalami kesulitan mengingat, sulit melakukan aktivitas sehari-hari, dan lupa akan pengalaman atau kejadian sebelumnya.
Di sisi kesehatan mental, bermain TTS berdampak positif pada emosi, aktivitas yang mengasah kemampuan kognitif seperti TTS efektif dalam mengurangi kecemasan. Manfaat secara sosial dari bermain TTS yaitu karena mengerjakan TTS tidak harus seorang diri tetapi dapat dilakukan dengan beberapa teman. Dalam hal ini dapat meningkatkan kemampuan kolaborasi dan kerja sama, meningkatkan kemampuan berpikir serta berkomunikasi.
Dalam penerapan model pembelajaran bermain Crossword Puzzle dilaksanakan dengan cara menentukan ukuran kisi-kisinya (kotak-kotak kosong), buat daftar kata (jawaban pertanyaan), tuliskan kata-kata jawaban pada kisi-kisi. Beri angka di setiap kotak awal kata, blok warna hitam untuk kotak yang tidak berisi huruf. Memberikan petunjuk dan pertanyaan-pertanyaan untuk pengisian kotak mendatar atau menurun.
Dengan menggunakan model pembelajaran bermain Crossword Puzzle pada materi Sistem Koloid siswa asyik belajar sambil berrekreasi sehingga siswa akan menjadi lebih antusias dalam pembelajaran. Tidak bosan dan dapat memahami kosep Sistem Koloid. Permainan Crossword Puzzle pada materi Sistem Koloid difungsikan sebagai penguat (reinforcement). (p8/lis)
Guru SMA Negeri 8 Purworejo
