RADARSEMARANG.COM, Pendidikan dasar sangat penting diperoleh setiap warga negara untuk mewujudkan bangsa Indonesia sesuai dengan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Maka setiap warga negara wajib memperoleh pendidikan untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, keperibadian, kecerdasan, serta akhlak mulia.
Salah satu mata pelajaran wajib yang dikuasai oleh warga Indonesia adalah Bahasa Indonesia. Keterampilan berbicara, menyimak, membaca, dan menulis merupakan kemampuan dasar yang perlu dikuasai oleh siswa secara berkesinambungan menjadi perhatian dan kegiatan di SD dari kelas I.
Bahasa merupakan sarana komunikasi yang diperlukan siswa untuk berhubungan dengan orang lain baik secara lisan maupun tulisan. Mempelajari bahasa tidak dapat dilepaskan dari kegiatan pembelajaran, khususnya di sekolah dasar, termasuk di SD Negeri Kalibeluk 01 Kecamatan Warungasem, Kabupaten Batang.
Oleh karena itu, perkembangan bahasa perlu ditingkatkan supaya siswa mampu berkomunikasi dengan baik dan benar. Salah satu fokus pembelajaran Bahasa Indonesia di SD yang memegang peranan penting adalah membaca.
Membaca permulaan sebagai dasar bagi siswa kelas rendah dalam memahami huruf dan bunyi dari sebuah bacaan. Membaca permulaan adalah salah satu tahap dimana siswa dapat menggabungkan huruf menjadi kata yang bermakna dan dimengerti.
Oleh sebab itu, sebagai guru kelas I SD harus berusaha dengan sungguh-sungguh agar dapat memberikan kemampuan dasar membaca yang baik kepada siswanya. Saat ini, di kelas I masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam membaca di tahap permulaan yang disebabkan pembelajaran pada masa pandemi dilaksanakan secara BDR (Belajar di Rumah).
Pemakaian media pembelajaran dapat membangkitkan motivasi dan minat belajar siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Guru harus pandai memilih dan menggunakan media pembelajaran yang tepat agar pembelajaran membaca dapat menarik siswa. Dalam rangka menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dapat dilakukan dengan permainan, salah satu contohnya adalah mainan kartu bergambar.
Menurut KBBI (2005:147) kartu adalah kertas tebal berbentuk persegi panjang yang digunakan untuk berbagai keperluan. Sedangkan gambar menurut Amir Hamzah (2014:40) adalah alat visual yang penting dan mudah didapat serta konkret dengan masalah yang digambarkannya. Kartu bergambar sangat cocok digunakan sebagai media dalam pembelajaran membaca permulaan dikarenakan di dalam kartu bergambar selain siswa dapat menangkap bunyi lafal dari suatu kata, ia juga akan mengingat gambar yang tertera pada kartu.
Dalam pelajaran membaca di kelas rendah, guru menggunakan kartu bergambar yang dibuat menarik, bagus, jelas, dan mudah dipahami oleh siswa. Gambar yang dipilihpun dibuat sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan siswa dan dikenali oleh siswa seperti gambar-gambar hewan, tumbuhan, maupun benda-benda lainnya.
Dengan demikian, siswa akan merasa tertarik untuk bermain dengan media tersebut. Gambar yang menarik akan memotivasi siswa untuk bermain seraya belajar.
Permainan-permainan yang dapat dilakukan dengan kartu bergambar sangat beragam. Misalnya, siswa diminta menyebutkan secara lisan nama gambar yang ditunjukkan guru. Lalu siswa menyebutkan huruf awal sampai akhir di gambar tersebut.
Kemudian membacakan kata pada gambar. Selain itu, guru dapat mengembangkan permainan tebak gambar, pilih aku, menjodohkan gambar, mengelompokkan kartu, dan sebagainya.
Permainan kartu bergambar ini sangat bervariasi tergantung pada kreativitas guru dalam menggunakannya. Semakin menarik permainan yang dilaksanakan, semakin meningkat pula partisiasi siswa dalam belajar membaca.
Hal ini berdampak pada meningkatnya kemampuan membaca pada siswa. Penerapan media ini ternyata membawa dampak positif bagi proses pembelajaran dan hasil belajar siswa. Proses pembelajaran berjalan dengan lancar dan hasil belajar siswa meningkat. (wa1/aro)
Guru SD Negeri Kalibeluk 01, Kecamatan Warungasem, Kabupaten Batang