30 C
Semarang
Friday, 18 April 2025

Kiat Memberikan Inspirasi dan Motivasi Siswa dalam Pembelajaran

Oleh : Asri Tri Wahyuningsih, S.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Keberhasilan pendidikan salah satu indikator yang dapat diukur dari keberhasilan proses pembelajaran dalam kelas. Keberhasilan proses pembelajaran ini dapat diketahui adanya ketercapaian tujuan dalam setiap kompetensi yang tercantum dalam silabus. Dalam proses pembelajaran, skenario pembelajaran yang disiapkan guru mata pelajaran seharusnya dapat dilaksanakan secara efektif apabila Rencana Pelaksanan Pembelajaran (RPP) yang disiapkan telah sesuai dengan kurikulum.

Bahkan, kegiatan pembelajaran seringkali jauh menyimpang dari rencana kegiatan pembelajaran yang telah dituangkan dalam RPP. Untuk itu setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan.

Ada beberapa faktor lainnya yang turut mempengaruhi ketercapaian tujuan pembelajaran. Antara lain faktor internal dan eksternal. Faktor eksternal termasuk media pembelajaran yang memadai, skenario pembelajaran yang telah dituangkan dalam RPP dan lainnya. Faktor internal antara lain adanya kesiapan psikis siswa, adanya inspirasi yang dihadirkan oleh guru mata pelajaran serta motivasi yang ditumbuhkan oleh guru bagi siswanya dalam setiap mengikuti kegiatan pembelajaran. Lantas kiat apa untuk memberikan inspirasi dan menumbuhkan motivasi belajar pada siswa?

Di dalam kegiatan proses pembelajaran, ternyata tidak setiap guru mata pelajaran mampu menghadirkan inspirasi dan menumbuhkan motivasi belajar bagi siswanya. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (2007: 1043) diuraikan motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.
Menurut Terry (dalam Moekjizat, 1984) motivasi adalah keinginan di dalam diri individu yang mendorong individu untuk bertindak atau kegiatan lainnya yang menimbulkan suatu perubahan secara kognitif, afektif dan psikomotorik pada individu yang bersangkutan.

Sementara itu oleh MC. Donald (dalam Hamalik, 1992) terdapat dua unsur yang berkaitan dengan motivasi yaitu pertama motif ditandai dengan timbulnya perasaan (afectif arousal). Kedua motif ditandai oleh reaksi-rekasi untuk mencapai tujuan.
Manfaat motivasi yaitu mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Sebagai pengarah artinya mengarahkan perbuatan kepada pencapaian tujuan yang diinginkan. Sebagai penggerak berfungsi sebagai penggerak misalnya mesin penggerak pada mobil.
Ada beberapa cara atau kiat yang dapat diterapkan untuk memotivasi belajar siswa, pertama memotivasi dengan sanksi (motivating by force) yaitu cara memotivasi dengan menggunakan hukuman atau ancaman agar yang di motivasi dapat melakukan apa yang harus dilakukan.

Memotivasi dengan reward (motivating by enticemen). Yaitu cara memotivasi dengan bujukan atau memberikan hadiah atau reward agar siswa melakukan sesuatu seperti yang kita harapkan.

Memotivasi dengan identifikasi (motivating by identification or ego- involvement) yaitu cara memotivasi dengan menanamkan kesadaran sehingga individu berbuat sesuatu karena adanya keinginan yang timbul dari dalam dirinya sendiri dalam mencapai sesuatu.

Memotivasi dengan kisah atau cerita inspiratif. Siswa akan termotivasi setelah memperoleh respons positif atau cerita kisah-kisah inspiratif. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:592) inspirasi diartikan ilham. Jadi siswa setelah mendengar atau melihat sesuatu dalam pikirannya lahirlah sebuah ide atau ilham yang positif. Ide-ide segar ini akan terbangun dengan sendirinya setelah guru memberikan stimulus dalam apersepsinya.

Pada akhirnya tuntutan Permendiknas Nomor 66 tentang Standar Proses akan tercapai. Dalam standar proses diuraikan bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif. Serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Sesuatu yang bisa menggerakkan peserta didik dalam proses pembelajaran itu adalah adanya motivasi yang kuat pada setiap siswa. Guru harus mampu memberikan inspirasi bagi siswa sekaligus harus mampu menghadirkan motivasi belajar bagi siswanya. (bat1/lis)

Guru SMPN 4 Gringsing, Kabupaten Batang


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya