PEMBELAJARAN IPS sejarah di sekolah memiliki karakteristik sebagai pembelajaran yang memberikan pengalaman masa lampau yang diterapkan pada masa sekarang. Pengetahuan masa lampau dapat berguna untuk memecahkan masalah masa kini serta untuk merencanakan masa depan.
Menurut N Daldjoeni (dalam Zaenal, 2008) penggunaan media belajar yang tepat dapat mempermudah siswa dalam memahami isi materi yang diberikan oleh guru. Hal ini dikarenakan minat belajar siswa kelas VII SMP Negeri 3 Bandar dalam mengikuti kegiatan pembelajaran IPS khususnya sejarah, masih rendah.
Metode Card Sort (kartu sortir) merupakan metode yang menciptakan kondisi pembelajaran yang bersifat kerja sama, saling menolong dan tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas yang diberikan lewat permainan kartu. Menurut Hisyam Zaini, dalam bukunya Strategi Pembelajaran Aktif, metode Card Sort merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengerjakan konsep, karakteristik, klasifikasi, fakta, tentang objek terhadap gerakan fisik yang diutamakan dapat membentu untuk memberi energi kepada suasana kelas yang mulai jenuh.
Card Sort merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, karakteristik, klasifikasi, fakta tentang suatu objek atau mereview tentang informasi. Sintaknya adalah beri siswa kartu, mintalah berkelompok sesuai materi yang didapat kemudian mempresentasikan hasil diskusi. Kartu sortir adalah media pembelajaran yang menarik, mudah, menyenangkan, dan murah.
Pembelajaran IPS sejarah di kelas VII semester 2 pada KD Perkembangan kehidupan pada masa Hindu-Buddha sub materi kerajaan-kerajaan bercorak Hindu-Buddha dengan metode sortir kartu. Langkah-langkah yang digunakan ketika menerapkan metode sortir kartu adalah, pertama, guru membuka pelajaran dengan menginformasikan .
Kedua, guru menyiapkan kartu sebanyak siswa sesuai dengan kategori. Ketiga, guru meminta siswa untuk mempelajari teks bacaaan yang berkaitan dengan KD. Keempat, guru membagikan kartu kepada siswa dan siswa mencari kelompok dengan kategori yang sama. Kelima, siswa yang sudah berkumpul dengan kelompoknya diminta untuk mendiskusikan dan menempel kartu pada kertas. Keenam, siswa memajang dan mempresentasikan hasil kelompoknya dan kelompok lain memberikan komentar. Ketujuh, guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran. Kedelapan, siswa membuat rangkuman hasil pembelajaran. Catatan yang perlu diperhatikan adalah mintalah setiap kelompok untuk menjelaskan tentang kategori yang mereka selesaikan. Pada awal kegiatan bentuklah beberapa tim. Beri tiap tim satu set kartu yang sudah diacak sehingga kategori yang mereka sortir tidak tampak.
Mintalah setiap tim untuk menyortir kartu-kartu tersebut ke dalam kategori-kategori tertentu. Setiap tim memperoleh nilai untuk tiap kartu yang disortir dengan benar.
Dengan metode Card Sort siswa terlibat secara aktif dalam proses belajar mengajar. Komponen dalam pembelajaran dengan kartu sortir adalah adanya pengalaman bagi siswa, interaksi dengan teman, adanya komunikasi dan refleksi. Pada akhirnya penggunaan Card Sort sebagai metode pembelajaran IPS sejarah dengan materi pokok kerajaan-kerajaan bercorak Hindu-Buddha di SMP Negeri 3 Bandar, Batang lebih menyenangkan dan dapat memotivasi peserta didik dalam belajar IPS sejarah.
Secara umum metode Card Sort sangat efektif sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa, memudahkan ketuntasan belajar siswa dapat tercapai. Pembelajaran ini berhasil karena peran guru dalam memilih pendekatan, sumber belajar, media belajar yang tepat, motivasi kegairahan dan antusiasme siswa mengikuti pembelajaran. (bat1/lis)
Guru SMPN 3 Bandar, Kec. Bandar, Kabupaten Batang