27 C
Semarang
Tuesday, 17 June 2025

Penerapan Blended Learning dalam Pembelajaran Tatap Muka Terbatas

Oleh : Rondiyah, S.Pd.

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Selama pandemi, kualitas pendidikan di Indonesia secara umum mengalami penurunan. Konsultan pendidikan Indah Shafira Zata D, dalam paparannya menyatakan pendidikan selama pandemi membuat meningkatnya angka ketimpangan pengetahuan learning gap, rentannya angka putus sekolah akibat siswa bekerja dan menikah dini, serta terganggunya perkembangan emosi dan kesehatan psikologis. Hal tersebut menyebabkan terjadinya learning loss atau menurunnya ketercapaian belajar dan kemampuan kognitif siswa.

Untuk mengatasi learning loss, menurut Ainul Ibnu Khotob perlu adanya optimalisasi waktu tatap muka. Terutama pada penerapan pembelajaran tatap muka terbatas. Sekarang ini aktivitas kunci dan mengasah kemampuan belajar dan soft skills dengan blended learning. Menurutnya blended learning/pembelajaran campuran adalah pembelajaran sebagian online dan sebagian tatap muka (offline) dalam satu alur belajar (learning path). Prasyarat penerapan blended learning yang efektif yaitu adanya teknologi dan karakteristik siswa yang mendukung pembelajaran dengan baik.

Menurut Rashley Yeremia, ada empat model blended learning yang dapat diterapkan Pertemuan Tatap Muka Terbatas (PTMT) dan Pertemuan Tatap Muka (PTM) penuh pasca pandemic. Yakni flipped classroom, enriched virtual, face to face driver dan station rotation.

Rekomendasi model blended learning yang bisa diterapkan untuk kondisi PTMT adalah 1) face to face driver, yaitu yang dilakukan saat tatap muka adalah pemberian instruksi/perintah dan kerja kelompok serta saat belajar daring digunakan untuk high achiever/pengayaan dan pemberian bantuan/remedial, 2). Enriched virtual, yaitu penerapan 20-30 persen untuk pengayaan dan suplemen serta 70-80 persen untuk pembelajaran utama. Sedangkan model blended learning untuk PTM penuh pasca pandemi adalah dengan cara; 1) Flipped classroom yaitu 50% digunakan untuk kegiatan praktik/proyek dan 50% untuk materi konten online untuk daring, 2). Station rotation, yaitu pada saat tatap muka diberikan instruksi, kerja kelompok atau kolaborasi proyek serta materi/konten pembelajaran secara online.

Penilaian yang dapat dilakukan dengan model blended learning adalah untuk nilai; 1) Pengetahuan secara daring bisa diperoleh dengan latihan soal pilihan ganda, esey, penugasan. Secara tatap muka/offline bisa diperoleh dengan memberikan kuis lisan, observasi maupun diskusi. 2) Sikap, Secara daring/online bisa diperoleh dengan keaktifan diskusi secara online, ketepatan waktu untuk pengumpulan tugas, angket, penilaian sendiri atau penilaian antar teman. Secara tatap muka/offline bisa diperoleh dengan keaktifan dan sikap saat diskusi, angket, penilaian sendiri atau penilaian antar teman. 3) Keterampilan, secara daring/online bisa diperoleh dari penugasan membuat produk, proyek atau portofolio. Secara tatap muka/offline bisa diperoleh dengan presentasi atau praktek untuk kegiatan tertentu.

Model blended learning tepat digunakan di masa sekarang. Guru dan siswa harus siap mengikuti aturan pemerintah untuk melakukan pembelajaran dengan PTMT maupun PTM penuh. Selama pandemi, penyampaian materi dilakukan daring/online menggunakan teknologi. Ciri dari belajar daring adalah belajar mandiri oleh siswa dengan kecepatan masing-masing. Maka di masa peralihan, diharapkan kemandirian siswa untuk belajar tetap terjaga. Sehingga guru hanya perlu mengarahkan dan memotivasi belajar siswa agar lebih berhasil dan maksimal. (ump1/fth)

Guru Produk Kreatif dan Kewirausahaan SMK N 1 Magelang


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya