29 C
Semarang
Saturday, 4 October 2025

Flipped Classroom Solusi Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19

Oleh: M. Amiril Mu'minin, S.Pd.SD

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Dampak pandemi Covid-19 masih berkepanjangan dan sangat dirasakan dunia pendidikan. Awal pembelajaran pada tahun ajaran 2021/2022 sudah mulai berjalan normal, tetapi pada semester 2 tepatnya di pertengahan bulan Februari 2022, dunia pendidikan kembali melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) dikarenakan kembali merebaknya varian Covid-19 yang baru, yaitu varian omnicron.

Tentu saja hal tersebut membuat kepala sekolah dan guru berpikir keras apa yang harus dilakukan agar layanan pendidikan tetap berjalan dengan baik.

Keadaan tersebut memungkinkan kedatangan siswa ke sekolah dibatasi dan juga waktu tatap muka juga akan dikurangi. Pada kondisi normal siswa berangkat 100 persen dengan pembelajaran dimulai pukul 07.15 sampai pukul 11.50, sedangkan di masa pandemi Covid-19 siswa yang berangkat hanya 50 persen dengan pembelajaran dimulai pukul 08.00 sampai pukul 10.00 tanpa waktu istirahat. Dengan keterbatasan waktu pembelajaran tersebut guru tetap dituntut untuk menyampaikan materi pembelajaran yang telah ditetapkan.

Untuk mengatasi hal tersebut ada sebuah model pembelajaran yang sangat cocok dengan keadaan tersebut yaitu model Flipped Classroom. Model Flipped Classroom merupakan suatu model di mana siswa mempelajari terlebih dahulu materi yang akan dibahas dalam pembelajaran. Guru bisa memberikan tugas melalui Google Classroom untuk mempelajari materi yang akan dibahas dalam kegiatan tatap muka.

Dalam Google Classroom tersebut guru bisa mengirimkan materi dan video pembelajaran tentang materi yang akan dibahas dalam kegiatan pembelajaran tatap muka atau memberi tugas untuk membuka sebuah link pembelajaran, sehingga pada saat pembelajaran tatap muka siswa sudah mempunyai modal belajar yang cukup untuk dibahas dalam kegiatan pembelajaran.

Pada saat kegiatan pembelajaran tatap muka siswa bisa mempresentasikan materi pembelajaran yang telah dipelajari, sehingga secara tidak langsung bisa melatih siswa untuk biasa mengkomunikasikan sesuatu kepada teman sejawat. Siswa pun akan lebih mandiri dan juga lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran tersebut. Untuk memperdalam materi yang dipelajari, guru juga bisa mengajak siswa berdiskusi dalam kelompok kecil. Guru berperan sebagai fasilitator dan berkeliling kelas untuk memotivasi sekaligus memantau keaktifan siswa dalam berdiskusi.

Model ini sudah banyak dilaksanakan di negara-negara yang pendidikannya sudah maju dan terbukti membawa hasil yang lebih baik. Dengan model ini, tujuan kita untuk membekali kemampuan siswa untuk berpikir kritis (critical thinking), bekerja sama (collaborative), kemampuan berkomunikasi (comunication skills), dan berpikir kreatif dan inovatif (creative/innovative) dapat kita laksanakan dengan baik. Guru tidak mendominasi waktu di kelas. Interaksi guru dan siswa semakin baik dan semakin menyenangkan.

Semoga model flipped classroom bisa menjadi salah satu alternatif model pembelajaran saat pandemi Covid-19 masih menghantui kita semua. Semoga Anak-anak kita tetap bisa belajar dengan nyaman dan mendapatkan haknya untuk tetap mendapatkan pendidikan dalam kondisi apapun sehingga menajdi generasi yang cerdas. (ump1/aro)

Guru Kelas SD Negeri 02 Rogoselo, Kecamatan Doro, Kabupaten Pekalongan


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya