RADARSEMARANG.COM, Keberhasilan proses belajar mengajar merupakan faktor utama dari keberhasilan tujuan pendidikan secara umum (Widoyoko, 2009). Salah satu faktor keberhasilan belajar mengajar adalah peranan seorang guru. Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam meningkatkan minat belajar, memotivasi dan memberikan pengarahan kepada siswa untuk mengembangkan potensinya.
Akan tetapi, masih banyak guru yang cara mengajarnya kurang maksimal, sehingga suasana kelas terasa membosankan. Oleh karena itu, dibutuhkan guru yang kreatif yang mampu mengantarkan siswa menjadi cerdas, mandiri, kreatif melalui pembelajaran yang menyenangkan dan mengasyikkan.
Kebanyakan pelajar Indonesia, matematika adalah mata pelajaran yang dianggap sulit dan rumit (Pontryagin, 2018). Siswa pun tidak berminat untuk mempelajarinya. Pemikiran awal siswa yang seperti ini jelas akan memengaruhi terhadap penguasaan matematika, karena sebelumnya sudah ada rasa takut tidak bisa memahami pelajaran matematika. Oleh sebab itu, diperlukan sebuah inovasi dalam proses pembelajaran, salah satunya dengan mengembangkan media pembelajaran matematika guna mempermudah proses pembelajaran di kelas, meningkatkan efisiensi proses pembelajaran, menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan belajar, membantu konsentasi pembelajar dalam proses pembelajaran (Sani, 2013; Jacobson, & Kozma, 2012). Media pembelajaran yang sudah Penulis terapkan pada materi mengidentifikasi prisma, tabung, limas, kerucut, dan bola di SD Negeri 1 Pengkol Jepara yaitu media permainan Rodabaru (Roda Putar Bangun Ruang).
Media rodabaru ini memiliki konsep belajar sambil bermain (Perrotta, Featherstone, Aston, & Houghton, 2013). Sehingga dapat menarik perhatian, menumbuhkan minat dan motivasi belajar, serta dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi. Media permainan rodabaru adalah media pembelajaran yang dikembangkan untuk pembelajaran karena di dalamnya terdapat materi disertai pertanyaan guna melatih keterampilan membaca dan mengukur pemahaman siswa terhadap materi sehingga proses belajar menjadi lebih asyik menurut Ruseffendi (dalam Sundayana, 2015).
Untuk membuat media rodabaru ini diperlukan alat dan bahan: 1) Gunting, 2) Kardus bekas, 3) Kertas origami, 4) Kertas HVS, 5) Kertas Bufalo, 6) Lem tembak, 7) Stik, 8) Spidol, 9) Jangka. Adapun cara membuat media rodabaru yaitu: 1) Potong kardus dengan bentuk segi empat, 2) Lapisi kardus yang telah dipotong dengan kertas bufalo, 3) Buat lingkaran di kardus lain untuk dijadikan roda, 4) Bagilah roda menjadi beberapa bagian sesuai dengan nama bangun ruang, 5) Lapisi bagian bagian roda dengan kertas origami dan diberi nama-nama bangun ruang, 5) Roda yang dilapisi kertas origami dan diberi poros serta anak panah di tempel di kardus segi empat, 6) Potong dan tempel gambar bangun ruang beserta jaring-jaring yang telah dicetak di kertas HVS pada samping roda, 8) Tulis soal –soal bangun ruang di kertas HVS yang telah dilapisi kardus, 9) Tempelkan soal pada stik dan masukkan pada kotak soal, 10) Media siap digunakan.
Cara penggunaannya yakni dengan cara memutar roda sampai berhenti pada salah satu nama bangun ruang. Setelah roda berhenti guru menyuruh peserta didik untuk mengambil stik soal di kotak soal. Siswa menuliskan jawaban yang telah disediakan di samping roda tersebut.
Asyiknya belajar matematika dapat dilihat dari indikator minat belajar yang meliputi perhatian, keinginan, kesenangan, dan kesungguhan ketika belajar matematika, serta kepuasan yang ditunjukkan oleh siswa ketika proses pembelajaran berlangsung. Hal ini berarti bahwa dengan menggunakan alat peraga roda putar bangun ruang dapat menumbuhkan minat belajar siswa terhadap pembelajaran serta memudahkan pemahaman siswa dalam matematika materi bangun ruang. (ump1/aro)
Guru Kelas SD Negeri 1 Pengkol, Kecamatan Jepara, Kabupaten Jepara