RADARSEMARANG.COM, Pembelajaran saat ini dikembangkan agar berpusat pada peserta didik. Generasi muda di Indonesia perlu dipersiapkan untuk memasuki ajang persaingan bebas pada era globalisasi. Model belajar yang berpusat pada guru harus segera ditinggalkan dan diubah dengan model pembelajaran aktif dan mandiri berdasarkan prinsip kognitif modern, sehingga menumbuhkan peran aktif dan kreatif peserta didik.
Guru bukan lagi sebagai sumber belajar utama yang memiliki kekuasaan dominan terhadap peserta didik. Oleh karena itu guru harus mampu menyajikan pembelajaran yang dapat meningkatkan semangat peserta didik menggunakan media yang interaktif dan menarik.
Salah satu alternatif yang dipandang mampu meningkatkan kreativitas peserta didik dalam pembelajaran adalah dengan menggunakan media poster digital pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) materi akikah dan qurban pada kelas IX SMPN 1 Grabag.
Dalam proses pembelajaran, poster memiliki beberapa fungsi. Yaitu seperti mengembangkan ide dan kreativitas peserta didik, menjelaskan suatu konsep atau proses, menggambarkan kosakata baru. Serta dapat menyampaikan pesan dan gagasan. Poster juga merupakan sebuah alat pembelajaran yang menyenangkan dan inovatif yang menghadirkan suasana baru dalam proses pembelajaran dan dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis bagi peserta didik (Zulhelmi, 2017).
Adapun tahapan yang dilakukan yaitu tahap pertama, guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menekankan materi akikah dan qurban. Selain itu guru menjelaskan ke peserta didik bahwa poster bukan hanya kertas yang harus dicetak dengan ukuran besar. Peserta didik dapat membuat poster menggunakan program grafis yang dapat diunduh dan digunakan secara gratis, misalnya Canva.
Tahap kedua pengorganisasian kelompok. Dalam hal ini peserta didik diberikan kebebasan untuk memilih secara mandiri anggota kelompoknya agar tercipta rasa nyaman dalam belajar dan bekerjasama. Tahap ketiga, kelompok yang sudah terbentuk menentukan tema poster yang akan dibuat. Pada tahap ini guru sudah terlebih dahulu membuat undian untuk menentukan tema sehingga perwakilan setiap kelompok tinggal mengambil undian tersebut. Misalnya ketentuan hewan akikah atau qurban, ketentuan orang yang menyembelih, ketentuan alat untuk menyembelih, dan lainnya.
Tahap keempat, guru melakukan pembimbingan kepada peserta didik dalam pembuatan poster digital. Pada tahap ini peserta didik diberikan kesempatan untuk berdiskusi dengan kelompoknya dan mencari sumber belajar, misalnya dari buku maupun berselancar melalui internet. Pastikan peserta didik di kelas mampu mengakses sumber daya tersebut dengan mudah.
Tahap terakhir, setiap kelompok mempresentasikan poster digital yang sudah mereka buat. Guru harus mengajak peserta didik untuk bangga dengan hasil karyanya. Mintalah peserta didik untuk menyebutkan keunggulan dan hal menarik dari karya mereka. Dorong peserta didik untuk menguraikan kisah-kisah menarik yang mungkin terjadi ketika sedang membuat poster digital tersebut. Hal ini akan menjadi sarana berbagi ide maupun perasaan. Berikan kesempatan untuk tanya jawab, masukan ataupun komentar dari kelompok lain terhadap hasil kelompok yang presentasi.
Peran guru di tahap ini adalah melakukan penilaian. Penilaian dilakukan mulai dari proses pembentukan kelompok, diskusi, hasil karya sampai dengan pelaksanaan presentasi. Tidak lupa guru hendaknya selalu memuji dan mengulas hal-hal baik setelah peserta didik selesai mempresentasikan karya mereka. Selain itu evaluasi juga hal-hal yang perlu ditingkatkan.
Terbukti dengan media poster digital peserta didik menjadi terdorong aktif dalam belajar mereka. Dan guru berperan sebagai mediator dan fasilitator. Produk poster digital juga dapat menumbuhkan kreativitas peserta didik. (gr1/lis)
Guru PAI SMPN 1 Grabag, Kabupaten Magelang