RADAREMARANG.ID, Kemampuan menulis geguritan adalah suatu bentuk kemampuan bersastra yang perlu dimiliki dan dipelajari oleh seorang siswa. Akan tetapi menulis geguritan tidaklah semudah yang kita bayangkan. Jika ingin hasil yang bagus dan bisa menghasilkan nilai seni, meskipun bukan berarti bahwa menulis geguritan hanya bisa dibuat oleh mereka yang memiliki bakat saja, namun dapat dilakukan oleh semua siswa jika mereka mau berusaha bersungguh-sungguh untuk belajar dan berlatih karena hal ini bisa dipelajari.
Pembelajaran tentang geguritan mungkin masih banyak kendala dan problema terutama kemampuan menulis siswa yang masih kurang memadai. Seperti pemilihan judul, pengembangan ide, kosakata yang kurang, kesulitan merangkai kata, cara menyesuaikan tema. Juga kesulitan menentukan diksi demikian juga ada faktor internal misalnya motivasi dan wawasan siswa yang kurang terhadap manfaat menulis geguritan. Dari hal ini penulis berusaha memecahkan masalah tersebut dengan menggunakan media gambar.
Apa sebenarnya geguritan itu? Geguritan merupakan puisi bahasa Jawa yang mempunyai makna tertentu serta juga memiliki berbagai tema (Hasif Priyambudi 22/2/2022 https://pintamesia.com)
Hakikat menulis geguritan merupakan hasil rekaman dari peristiwa atau gambaran objek menarik yang dituangkan melalui pikirannya ke dalam bahasa tulis.
Pada dasarnya menulis geguritan sama dengan menulis puisi dan harus bisa memperhatikan unsur-unsurnya. Di antaranya adalah tema, bahasa yang indah, judul geguritan, diksi, citra, purwakanthi, amanat. Guna mempermudah dalam pembuatan geguritan ini penulis menggunakan media gambar.
Media adalah sesuatu yang dijadikan sebagai wadah, alat, atau sarana untuk melakukan komunikasi. Jadi secara umum pengertian media adalah suatu alat perantara atau pengantar yang berfungsi untuk menyalurkan pesan atau informasi dari suatu sumber kepada penerima sumber (M.Prawiro. 09/10/2020, https://www.maxmanroe.com).
Melalui media gambar diharapkan siswa dapat menuangkan ide-idenya. Dengan melihat gambar menjadi suatu tuangan kata-kata indah dalam rangkaian kalimat yang penuh makna menjadi suatu geguritan.
Pada awalnya siswa diberikan contoh geguritan yang sesuai dengan tema pembelajaran. Kemudian siswa membaca dan memahaminya. Guru menjelaskan geguritan tersebut mulai dari ciri-ciri objek yang ada dalam geguritan. Kemudian membagikan gambar bisa berupa gambar hewan, benda-benda sekitar, lingkungan sekitar sekolah, tumbuhan dan gambar lainnya, siswa diminta untuk memilih dan menyebutkan isi serta mengamati gambar. Selanjutnya meminta siswa untuk menentukan ide dan mengembangkan ide tersebut menjadi draf geguritan, dari draf geguritan menjadi satu geguritan utuh dengan memperhatikan gambar yang telah dipilihnya. Metode ini penulis terapkan pada siswa kelas 5 pelajaran bahasa Jawa di kelas V SD Negeri 3 Kalirejo, Kecamatan Kangkung, Kabupaten Kendal.
Pembelajaran menulis geguritan dengan media gambar ternyata berdampak positif bagi psikologis siswa, merangsang keterlibatan emosional, dapat membantu siswa dalam mengembangkan idenya. Sehingga tertuang inspirasinya dalam kata dan menjadi suatu kalimat geguritan. Siswa merasa senang untuk bisa menulis. Semoga dengan ide ini bisa menjadikan siswa tetap semangat untuk menuliskan geguritan. Selamat berkarya menuangkan ide dengan menulis geguritan melalui media gambar. (kd/lis)
Guru SDN 3 Kalirejo, Kec. Kangkung, Kabupaten Kendal