27 C
Semarang
Friday, 18 April 2025

Outdoor Learning Tingkatkan Pemahaman IPA Materi Klasifikasi Makhluk Hidup

Oleh : Uswatun Chasanah, S.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Pembelajaran di luar kelas (outdoor learning) adalah kegiatan atau aktivitas belajar mengajar yang berlangsung di luar kelas. Outdoor learning merupakan kegiatan pembelajaran yang telah dirancang dan dikembangkan oleh pendidik. Merupakan perpaduan antara belajar di dalam kelas dan belajar di luar ruang kelas, bertujuan untuk mengarahkan siswa ketika belajar di luar ruangan dengan memanfaatkan lingkungan sekitar atau alam terbuka (Vera A, 2012).
Pembelajaran yang diterapkan pada mata pelajaran IPA pada pemberian pengalaman langsung dengan alam sekitar serta mendorong siswa untuk aktif dan mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi.

Pembelajaran IPA merupakan kegiatan penemuan terhadap permasalahan alam sekitarnya atau yang biasa disebut dengan istilah pendekatan ilmiah (scientific approach). Pendekatan ilmiah dalam pembelajaran tersebut meliputi mengamati, menanya, mencoba, mengolah, dan menyajikan. Pembelajaran di luar kelas bertujuan agar siswa mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitar, mengetahui pentingnya keterampilan hidup dan pengalaman hidup di lingkungan alam sekitar, serta memiliki apresiasi terhadap lingkungan serta alam sekitar (Priest, 1986).

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar kita, dimana terdapat interaksi antara faktor biotik (hidup) dan faktor abiotik (tak hidup). Lingkungan menyediakan rangsangan (stimulus) terhadap individu dan sebaliknya individu memberikan respons terhadap lingkungan. Interaksi itu menjadikan perubahan pada diri individu berupa perubahan tingkah laku. Pembelajaran di luar kelas mempunyai pengaruh penting terhadap perolehan hasil belajar siswa. Belajar pada hakikatnya adalah suatu interaksi antara individu dengan lingkungan.

Menurut Slameto (2003) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Pengalaman yang didapatkan siswa dari hasil pembelajaran di luar kelas akan berdampak lebih panjang pada siswa, karena dengan mengamati, mendengar, dan merasakan secara langsung fenomena yang terjadi di lingkungan meningkatkan ketertarikan siswa terhadap pembelajaran, (Paisley,et.al., 2008).
Menurut Neil J.T & Richards G.E (1998) bahwa pembelajaran di luar kelas dapat meningkat kepercayaan diri, meningkatkan pengetahuan diri, lebih mampu bekerja dalam tim , lebih terbuka, peduli, dan memiliki hidup.

Penulis menerapkan metode outdoor learning untuk mengatasi rendahnya pemahaman IPA pada materi klasifikasi makhluk hidup siswa SMP Negeri 3 Salaman. Outdoor learning merupakan cara pembelajaran dengan sumber belajar berupa alam sekitar.
Metode ini mentranfer pengetahuan berdasarkan pengalaman yang dialami siswa sendiri. Berdasarkan pengalaman di lapangan, ketika pempelajaran dilaksanakan secara ceramah, pemahaman siswa ternyata sangat kurang. Mungkin pembelajaran dengan ceramah membosankan siswa.

Guru mengetahui tingkat pemahaman siswa rendah, ketika diadakan penilaian harian hasilnya masih banyak yang di bawah KKM. Sebelum menggunakan dengan metode outdoor siswa misalnya menyebutkan tanaman alang-alang dengan disebutkan sebagai tanaman serai, menyebutkan daun nangka sama dengan daun melati/jambu.
Selain itu menyebutkan tanaman alamanda dengan bunga sepatu dan masih banyak tanaman lain yang disebutkan tidak sesuai dengan nama yang benar.

Berdasarkan pengamatan dan pengalaman penulis, outdoor learning mampu meningkatkan pemahaman siswa baik aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik.

Siswa yang semula tidak mengetahui nama jenis tanaman yang ditunjukkan guru sekarang sudah mampu memahami berdasarkan ciri-ciri yang ditemukan langsung lapangan. Pemahaman kognitif bertambah seiring dengan siswa melakukan pembelajaran langsung di lapangan. Pembelajaran outdoor learning juga mampu membentuk karakter yang positif. Pemahaman kognitif merupakan kunci dalam pembelajaran. Siswa yang mempunyai tingkat pemahaman yang tinggi, maka kemampuan pada pelajarannya juga tinggi. (kj1/lis)

Guru IPA SMPN 3 Salaman, Kabupaten Magelang


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya