RADARSEMARANG.COM, Membaca merupakan sebuah proses aktif membangun kata-kata yang bertujuan untuk mengarahkan informasi menuju suatu tujuan dan memfokuskan perhatian dari pembaca. Kegiatan ini adalah salah satu keterampilan bahasa utama yang membutuhkan pembuatan kesimpulan dan pemahaman yang detail, dan diharapkan akan diperoleh siswa di sekolah dasar.
Sikap siswa terhadap membaca dan pilihan teks bacaan berdampak pada pencapaian literasi dan kemauan untuk terlibat dengan kegiatan terkait literasi di sekolah dasar. Faktanya, pemahaman membaca dibutuhkan pada banyak mata pelajaran sekolah karena memainkan peran kunci dalam proses perkembangan kognitif siswa.
Menurut Andrejs Geske (2008), jika tingkat literasi membaca siswa rendah, dalam banyak kasus secara otomatis berimplikasi pada kesulitan dalam penguasaan beberapa mata pelajaran lain. Di tingkat ke empat sekolah dasar adalah waktu peralihan ketika seorang siswa merubah kebiasaan dari belajar membaca menuju membaca untuk belajar. Namun saat ini minat baca anak relatif sangat rendah.
Beberapa faktor penyebab rendahnya minat baca antara lain yatu tidak adanya kegiatan pengembangan minat baca, minimnya bacaan, dan adanya jenis hiburan lain yang lebih banyak mengambil perhatian. Selain itu, dengan mutahirnya teknologi, anak dapat menemukan jalan pintas dalam menemukan sebuah informasi melalui internet tanpa perlu membacanya dari awal.
Anne-Marie L (2016) dalam penelitiannya merekomendasikan beberapa cara agar dapat menumbuhkan minat baca siswa, salah satunya agar siswa termotivasi, yaitu dengan menyediakan berbagai jenis bacaan dan peran guru dalam melibatkan siswanya untuk membaca sebagai sumber informasi.
Dengan rekomendasi tersebut, SD Negeri 1 Kalirejo membuat pojok baca disetiap kelas dengan berbagai jenis koleksi buku yang disesuaikan dengan jenjangnya. Selain menyantap bekal yang dibawa dari rumah, mereka biasanya menggunakan pojok baca untuk mengisi waktu istirahat. Meski tidak adanya ruang perpustakaan, pojok baca menjadi salah satu alternatif untuk menumbuhkan minat baca siswa.
Minat baca tidak dapat tumbuh begitu saja, dibutuhkan usaha tertentu untuk meningkatkan minat baca menjadi lebih baik. Salah satu peranan guru dalam menumbuhkan gemar baca siswa yang perlu dibiasakan sejak awal pembelajaran yaitu dengan memahami makna dari isi teks tertulis yang telah dibaca. Siswa dapat meningkatkan pemahaman dengan menghubungkan materi bacaan dengan kehidupan sehari-hari. Mengajarkan kepada siswa untuk memfokuskan dan menggaris bawahi informasi penting yang mereka baca.
Sementara itu, upaya menumbuhkan minat baca juga melibatkan peran serta lingkungan keluarga siswa. Mengenalkan anak dengan membaca sejak dini, kelak mereka akan memiliki minat baca yang tinggi. Orang tua dapat menjadi contoh dalam membaca kepada anak, dan meluangkan waktunya untuk membacakan buku cerita serta berdiskusi mengenai isi cerita tersebut.
Selain dorongan dari guru dan orang tua, salah satu penentu minat pembaca adalah siswa itu sendiri. Kemauan dari dalam diri mereka yang haus akan informasi, akan menambah minat baca. Mintalah setiap siswa didik untuk menetapkan tujuan membaca sendiri. Hal ini dapat menyadarkan mereka bagaimana dapat meningkatkan minat baca dan membantu mengambil tindakan dalam membangun keterampilan membaca. (kd/aro)
Guru Kelas 6 SD Negeri 1 Kalirejo