26 C
Semarang
Saturday, 14 June 2025

Belajar IPA dengan Memanfaatkan Laboratorium Alam

Oleh: Iskanah, S.Pd.SD

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Pembelajaran IPA terpadu dengan semua bidang studi. Jika pembelajaran IPA menggunakan demontrasi dan ceramah saja serta terpaku dalam kelas atau ruang, siswa akan menjadi pasif. Hanya mendengarkan penjelasan guru. Hal ini menyebabkan peserta didik kurang berkonsentrasi dan pemahaman dalam belajar kurang.

Hal ini menyebabkan nilai pelajaran IPA rendah. Oleh karena itu, dibutuhkan praktikum dalam belajar IPA. Karena dengan adanya kegiatan observasi secara langsung merupakan strategi belajar yang baik untuk peserta didik.

Dalam melaksanakan praktikum di sekolah ada beberapa kendala, seperti keterbatasan sarana prasarana. Hal itu bisa mengatasi dengan memanfaatkan alam sekitar sebagai laboratorium terbuka. Pembelajaran melalui laboratorium alam ini juga penulis lakukan di kelas VI SD Negeri Sidorejo Lor 04, Salatiga. Tujuannya, agar peserta didik mendapat pengalaman belajar yang lebih bermakna yang akan berdampak pada hasil belajarnya.

Pengalaman langsung yang diperoleh peserta didik bisa mengenal lingkungan alam sekitar dan berbagai jenis tanaman. Melalui pembelajaran laboratorium alam, peserta didik tidak hanya mengenal tanaman lewat gambar saja, akan tetapi bisa melihat berbagai tanaman secara nyata dan secara langsung.

Laboratorium alam merupakan laboratorium terbuka yang bisa berupa lingkungan sekitar, seperti kebun, hutan ataupun lingkungan lain, seperti lingkungan sosial, teknologi ataupun budaya yang bisa dimanfaatkan sebagai media pengajaran ataupun sumber belajar.

Menurut Subiyanto (1988:91) yang dimaksud dengan laboratorium alam adalah alam sekitar yang tidak ada batasannya. Sehingga pada laboratorium alam ini kita dapat melakukan eksperimen atau percobaan yang karena menurut ukuran dan bentuknya tidak dapat kita lakukan di ruang yang dibatasi oleh dinding.

Pembelajaran langsung di alam adalah pembelajaran yang dirancang melibatkan peserta didik dalam menggali potensi, informasi, dan bertanya, beraktivitas, mengamati, menemukan, mengumpulkan data dan mampu menganalisa, serta membuat kesimpulan sendiri.

Mengajar dengan pendekatan alam sekitar dapat didefinisikan sebagai menggunakan atau memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang ada di lingkungan alam sekitar sekolah sebagai laboratorium untuk belajar.

Melalui laboratorium alam, penulis ingin meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VI pada mata pelajaran IPA, Kompetensi Dasar (KD) membandingkan cara perkembangbiakan tumbuhan, dengan melakukan pembelajaran di luar kelas dengan memanfaatkan kebun sekolah, taman sekolah, dan keadaan alam sekitar yang ada lingkungan sekolah.

Peserta didik mengamati tanaman yang ada di sekitar sekolah, kemudian mengelompokkan tanaman tersebut berdasarkan cara perkembangbiakannya. Peserta didik juga bisa mengetahui manfaat masing-masing tumbuhan. Di apotik hidup sekolah, peserta didik bisa belajar manfaat tanaman. Misalnya, untuk obat-obatan atau untuk dikonsumsi sebagai makanan.

Kebun sekolah dan taman sekolah merupakan laboratorium alam yang bisa memberikan pengalaman langsung bagi peserta didik. Berbagai macam tanaman yang ada di lingkungan sekolah secara nyata bisa dijadikan peserta didik untuk membandingkan cara perkembangbiakan tanaman tersebut. Selain itu, peserta didik bisa mengenal nama-nama tanaman. Pembelajaran di luar kelas bisa meningkatkan motivasi belajar, peserta didik menjadi semangat, dan sangat menyenangkan karena diberikan contoh dalam kehidupan sehari-hari.

Pengalaman belajar peserta didik akan jauh lebih penting jika dapat bermanfaat bagi peserta didik untuk menghadapi dan memecahkan masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga pembelajaran idealnya mengaitkan dengan lingkungan alam sekitar.

Dengan pembelajaran tidak terbatas pada ruang kelas atau laboratorium saja, tetapi dapat memanfaatkan sumber belajar dari lingkungan nyata. Sehingga diperoleh pengetahuan berdasar pengalaman yang sebenarnya. Dengan cara demikian, diharapkan peserta didik menjadi lebih konsentrasi dalam belajarnya, mempunyai pengalaman nyata, serta meningkatkan motivasi untuk dapat menguasai materi pelajaran. Sehingga nilai pembelajaran IPA menjadi meningkat. (igi1/aro)

Guru SD Negeri Sidorejo Lor 04, Salatiga


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya