27.1 C
Semarang
Monday, 23 June 2025

Meningkatkan Hasil Belajar Perkalian Sekaligus Membaca dengan Puzzle Kata

Oleh : Sugeng Prihastuti, S.Pd.SD

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit oleh para siswa. Ketika mengajarkan matematika, hampir dipastikan mereka tidak mempunyai motivasi untuk belajar. Sehingga dalam pembelajaran tidak memperhatikan guru yang sedang memberikan materi. Bahkan siswa banyak yang mengobrol sendiri.

Padahal matematika inilah yang sering memberikan nilai sempurna atau nilai 100 masa diberlakukannya ujian nasional. Mengapa hal tersebut bisa terjadi, karena pada dasarnya matematika merupakan ilmu pasti yang akan dapat dengan mudah kita pelajari dengan menggunakan metode dan media pembelajaran yang tepat.

Siswa menganggap mata pelajaran matematika menjadi salah satu pelajaran yang paling tidak disukai sehingga jika kita mengajarkan matematika, siswa sudah kehilangan motivasi terlebih dahulu. Hal tersebut mungkin dikarenakan penggunaan metode dan media pembelajaran dalam pembelajaran kurang tepat sehingga tidak mampu menarik minat siswa untuk belajar.

Sebagai guru kita tidak boleh menyerah dengan keadaan tersebut. Kita harus terus belajar dan terus berinovasi untuk menemukan metode dan media pembelajaran yang tepat. Sehingga siswa menjadi tertarik dan aktif dalam kegiatan pembelajaran yang kita lakukan. Penulis mencoba mengaktifkan kegiatan pembelajaran perkalian dasar pada kelas 2 menggunakan permainan puzzle kata.

Konsep dari permainan ini adalah kita membuat kartu soal perkalian dan juga kartu jawaban. Sebenarnya dari soal tersebut sudah disediakan jawaban yang tersedia pada kartu jawaban yang bisa dipilih. Pada satu sisi kartu jawaban tertulis angka yang merupakan jawaban dari kartu soal dan di sisi lainnya tertulis sebuah huruf yang jika dirangkai dari soal nomor 1 – 5 akan menjadi sebuah kata misalnya r a j i n.

Sehingga di sisi lain kita membangkitkan minat belajar pada matematika sekaligus anak bisa belajar membaca kata bagi mereka yang masih kesulitan membaca.

Sebelum menggunakan permainan tersebut penulis mengajarkan konsep perkalian sebagai penjumlahan berulang. Tentunya penguasaan materi tiap siswa berbeda-beda, beberapa siswa ada yang langsung bisa mengikuti tetapi tidak sedikit siswa yang masih kesulitan. Kemudian penulis membentuk beberapa kelompok kecil yang terdairi dari 5 – 6 siswa secara heterogen. Dari masing-masing kelompok berlomba untuk menyelesaikan kartu soal dan menjacari kartu jawaban yang telah disediakan di dalan kotak. Bagi kelompok yang menyelesaikan soal terlebih dahulu dan jawabannya tepat maka kelompok itu akan menjadi pemenangnya dan kita akan memberikan sebuah reward kepada kelompok pemenang.

Dengan metode dan media tersebut ternyata siswa sangat aktif dan berusaha menyelesaikan soal dengan cepat sehingga mereka bisa menjadi pemenang dan mendapatkan reward yang telah dijanjikan. Akhirnya siswa dapat belajar matematika yang tadinya dianggap sulit dan membosankan menjadi sebuah pembelajaran yang aktif dan menyenangkan. Bahkan mereka merasa mereka tidak sedang belajar tetapi yang mereka rasakan adalah mereka sedang bermain dengan teman sekelas dan gurunya.

Pemilihan metode dan media yang tepat dalam pembelajaran ternyata bisa memberikan dampak yang besar terhadap kegiatan pembelajaran yang kita lakukan. Selamat berinovasi demi kemajuan pendidikan di Indonesia. (ump1/lis)

Guru Kelas SDN Pungangan, Kec. Doro, Kabupaten Pekalongan


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya