RADARSEMARANG.COM, Saat ini pembelajaran tatap muka terbatas diterapkan di sekolah dengan pola shifting 50 persen belajar di sekolah. Sedangkan 50 persen belajar dari rumah. Dengan pembelajaran pola shifting guru harus mampu menyajikan pembelajaran yang dapat meningkatkan semangat peserta didik, apalagi berada di masa pandemi Covid-19, pembelajaran tetap harus memperhatikan keselamatan peserta didik dengan penerapan prokes yang ketat.
Untuk mengoptimalkan pembelajaran pola shifting guru memilih menggunakan media yang interaktif dan menarik, supaya tercipta pembelajaran yang menyenangkan. Berdasarkan hasil pengalaman saat belajar berlangsung ternyata banyak peserta didik yang kurang antusias dalam proses pembelajaran. Maka guru menggunakan media gambar pada kelas VII SMPN 1 Kandeman. Dengan mengajak peserta didik secara langsung mencari dan menemukan sendiri gambar yang diinginkan sesuai materi pembelajaran.
Penentuan media dalam mengajar harus melihat situasi yang ada dalam kelas dan disesuaikan dengan materi yang akan disajikan. Guru juga harus mengetahui karakteristik peserta didik. Sehingga media yang digunakan tepat sesuai tujuan pembelajaran. Guru harus mengerti apa yang disukai oleh peserta didik dan apa yang kurang diminati peserta didik dalam proses pembelajaran, sehingga dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan menambah aktif serta minat belajar peserta didik.
Guru mengajar juga harus menggunakan metode yang bervariatif dan berinovasi. Penggunaan media gambar pada mata pelajaran IPS materi mengenal masa praaksara di Indonesia sangat sesuai diterapkan, peserta didik akan lebih memahami materi. Karena dilengkapi gambar masa praaksara dari zaman paleolithikum sampai masa megalithik guru melakukan penerapan media gambar dan berharap agar hasil belajar peserta didik bisa meningkat secara optimal.
Adapun implementasi yang dilakukan dalam pembelajaran di kelas VII SMPN 1 Kandeman dengan menggunakan media gambar adalah sebagai berikut: pertama kegiatan awal :guru mengucapkan salam, sebelum kegiatan belajar dimulai guru dan peserta didik berdoa menurut keyakinan masing-masing. Guru mempresensi kehadiran peserta didik, lalu menyampaikan apersepsi berupa menyampaikan tujuan belajar yang akan dilaksanakan.
Guru memotivasi peserta didik menginformasikan cara belajar yang akan ditempuh yaitu menggunakan media gambar melalui multimedia yang telah disiapkan guru. Kedua kegiatan inti yakni guru menyampaikan materi, dilanjutkan guru mengajak peserta didik untuk masing-masing kelompok secara bergiliran mencari gambar dipasangkan dengan teks yang diinginkan sesuai materi masa praaksara di Indonesia.
Kemudian menganalisis gambar sesuai materi, secara bergantian memperesentasikan hasil kelompok. Guru memberikan pertanyaan secara lisan mengenai materi pembelajaran untuk mengetahui sejauh mana pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah diajarkan. Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya jika materi belum dimengerti.
Kegiatan dilanjutkan guru memberikan LKPD yang berisi soal-soal, guru membahas hasil kerja peserta didik. Guru memberikan motivasi, memfasilitasi kerja peserta didik, membantu peserta didik yang mengalami kesulitan, guru memberikan penghargaan kepada peserta didik yang mendapatkan skor rata-rata tertinggi. Ketiga kegiatan akhir : guru membimbing peserta didik untuk membuat kesimpulan mengenai materi yang telah dipelajari peserta didik, guru memberikan penguatan kepada peserta didik mengenai materi pelajaran yang telah diberikan.
Media gambar mampu meningkatkan kreativitas didik dalam memasangkan gambar dan teks materi kerajaan Islam di Indonesia. Dan mampu meningkatkan kolaborasi dalam menyelesaikan LKPD dalam diskusi secara kelompok dan meningkatkan rasa percaya diri dalam melaksanakan presentasi, tentunya tetap menerapkan prokes yang ketat. (bat1/lis)
Guru IPS SMP Negeri 1 Kandeman