RADARSEMARANG.COM, ILMU Pengetahuan Alam (IPA) memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan, oleh sebab itu IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diberikan dari jenjang Sekolah Dasar sampai dengan Sekolah Menengah Atas. Dalam kehidupan sehari-hari pasti selalu berhadapan dengan alam, Berdasarkan hal tersebut maka harus dilakukan pembelajaran yang baik sejak dini untuk meningkatkan mutu pembelajaran IPA.
Menurut pendapat Sukardjo (2005:24) menyatakan bahwa IPA adalah ilmu yang mempelajari alam dengan segala isinya, atau secara sederhana merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis tentang gejala alam. Salah satu materi yang diajarkan dalam pembelajran IPA kelas IV adalah sifat-sifat cahaya. Pada materi ini siswa diajak untuk dapat menerapkan sifat-sifat cahaya dan keterkaitannya dengan indera penglihatan.
Minat dan hasil belajar pada materi sifat-sifat cahaya yang terdapat pada mata pelajaran IPA di Kelas 4 SDN 01 Kabunan Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang masih rendah. Berdasarkan refleksi ditemukan bahwa dalam proses pembelajaran, guru memulai pembelajaran dengan ceramah, lalu peserta didik membaca buku pelajaran. Guru memberikan penjelasan materi dengan cara menerangkan seperti yang ada pada buku, tidak menggunakan metode lain serta media yang sesuai dengan materi. Sehingga pembelajaran bersumber hanya dari materi yang disampaikan oleh guru melalui ceramah dan berakibat siswa pasif dan sulit menerima materi. Hal ini menyebabkan setiap mengadakan evaluasi, masih banyak siswa yang mendapat nilai di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM).
Dari hasil evaluasi pembelajaran itulah, guru berfikir bagaimana caranya agar siswa mengalami peningkatan minat belajar sehingga ketuntasan belajar dapat diperoleh. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, penulis sebagai guru menerapkan model pembelajaran yang efektif dan bermakna. Salah satu model pembelajaran yang bisa diterapkan adalah model pembelajaran Student Facilitator and Explaining (SFE). Menurut Miftahul Huda ( 2013:228 ), model pembelajaran Student Facilitator and Explaining merupakan rangkaian penyajian materi ajar yang diawali dengan penjelasan secara terbuka, memberi kesempatan siswa untuk menjelaskan kembali kepada rekan-rekannya, dan diakhiri dengan penyampaian semua materi kepada siswa.
Gagasan dari strategi pembelajaran ini adalah bagaimana guru mampu menyajikan atau mendemonstrasikan materi di depan siswa lalu memberikan mereka kesempatan untuk menjelaskan kepada teman-temannya. Sedangkan menurut Agus Suprijono ( 2009:129 ), Student Facilitator and Explaining mempunyai arti metode yang menjadikan siswa dapat membuat peta konsep maupun bagan untuk meningkatkan kreativitas siswa dan prestasi belajar siswa. Dengan menggunakan model pembelajaran ini dapat meningkatkan antusias, motivasi, keaktifan dan rasa senang. Menurut Aris Shoimin (2014:184), model SFE ini sangat cocok dipilih guru untuk digunakan karena mendorong peserta didik menguasai beberapa keterampilan diantaranya berbicara,menyimak, dan pemahaman pada materi.
Langkah-langkah model pembelajaran Student Facilitator and Explaining (SFE) adalah sebagai berikut: pertama guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai. Kedua guru mendemonstrasikan atau menyajikan garis-garis besar materi pembelajaran. Ketiga guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjelaskan kepada siswa lainnya, misalnya melalui bagan atau peta konsep hal ini bisa dilakukan secara bergiliran atau acak. Keempat guru menyimpulkan ide atau pendapat siswa. Kelima guru menerangkan semua materi yang disajikan saat itu.
Pembelajaran sifat-sifat cahaya dengan menggunakan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining berhasil meningkatkan aktifitas dan hasil belajar peserta didik kelas IV di SD Negeri 01 Kabunan. Hal ini dibuktikan dari hasil ulangan harian, 37 siswa dari 41 siswa berhasil mendapatkan nilai di atas KKM.
Pengunaan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining membantu meningkatkan minat dan aktifitas siswa dalam pembelajaran. Dengan menggunakan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining, proses pembelajaran akan lebih menarik dan tidak membosankan bagi siswa. Selain itu penggunaan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining dapat meningkatkan hasil belajar siswa. (nov2/zal)
Guru SDN 01 Kabunan, Pemalang