RADARSEMARANG.COM, Pembelajaran menumbuhkan rasa cinta untuk membuka jendela dunia. Dunia yang penuh ilmu untuk dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga belajar perlu memperhatikan dan memanfaatkan lingkungan sebagai media. Media yang nyata ada di sekitar kita akan lebih mematri dalam diri peserta didik. Lingkungan yang ramah akan bersahabat dengan peserta didik. Pengalaman yang mereka alami akan lebih berarti untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Data diri peserta didik dan lingkungannya disajikan dalam bentuk diagram batang. Pembelajaran yang dimulai dari lingkungan sekitar akan menuntun anak menuju pembuatan tabel dan memahami tentang data, serta diakhiri dengan pembuatan diagram batang. Anak mulai mengumpulkan data dengan yang ada di sekitar. Misalnya, banyaknya buku yang dibawa pada hari itu. Maka akan diperoleh data buku yang dibawa paling sedikit serta, yang terbanyak. Maka anak akan memahami data yang diperoleh.
Guru membimbing untuk membuat tabel dengan keterlibatan anak membaca data, serta menuliskan data dengan bimbingan guru. Guru yang lain bisa menyimak kemudian diaktifkan dengan tanya jawab. Maka akan diperoleh banyaknya buku yang dibawa oleh siswa, rata-rata jumlah buku yang dibawa siswa. Pada pembelajaran selanjutnya dengan pertemuan yang berbeda bisa dengan hari kesukaannya.
Seperti pembelajaran yang lalu, dilanjut dengan pembuatan diagram batang. Dimulai dengan penjelasan pembuatan diagram. Pada garis mendatar bisa berisis uraian. Misalnya, nama hari kemudian pada garis vertikal merupakan kuantitas atau jumlah. Peserta didik dituntun dengan pembuatan diagram batang. Diagram batang yang sudah dibuat kemudian dikuatkan dengan beberapa pertanyaan sesuai dengan isi diagram tersebut.
Peserta didik sudah mulai paham dengan data, tabel, dan diagram batang. Pembelajaran yang berbasis lingkungan akan mudah dipahami, karena ada di sekitar serta dikenal oleh peserta didik. Peserta didik diberi tugas agar menulis banyaknya alat masak yang dimiliki oleh ibu di rumah. Pada pertemuan yang akan datang dibahas seperti yang lalu dengan mengeksplor kemampuan siswa sampai pembuatan diagram batang. Peserta didik akan lebih senang dan paham, karena data diambil dari lingkungan sekitar dan mengenalnya.
Pada pembelajaran berikutnya peserta didik SD Negeri 1 Wonosari diajak keluar kelas untuk mengamati alat transpotasi yang ada di jalan dekat sekolah, tentunya tetap mematuhi protokol kesehatan, menggunakan masker, jaga jarak, serta mencuci tangan dengan sabun di air yang mengalir. Berbekal alat tulis, mereka bisa ganti situasi dan mengamati alat transportasi yang lewat. Dengan hati gembira, mereka menulis setiap alat transportasi yang lewat sampai beberapa waktu tentunya dengan pengawasan serta bimbingan guru.
Mereka mengenal jenis-jenis alat transnportasi, juga jeli dalam mengolah data kekompakan mereka. Juga terlihat di saat ada perbedaan jumlah dalam sebuah tabel. Peserta didik kembali ke dalam kelas dengan membawa oleh-oleh berupa tabel data yang diperoleh dari kerja sendiri dari lingkungan. Bila sudah mendapatkan tabel, maka berlanjut ke pembuatan diagram batang dengan pengawasan serta bimbingan guru.
Salah-satu siswa mempresentasikan ke depan menuliskan hasilnya dalam sebuah tabel agar satu persepsi. Bila sudah terjadi kesepakatan, maka tanya jawab diaktifkan untuk memastikan kebenaran data. Tugas akhir peserta didik, yakni membuat diagram batang di buku tulis masing-masing. Sebagai simpulan, salah satu siswa mempresentasikan diagram yang dibuatnya ke depan kelas. Pembelajaran sungguh menyenangkan dengan melibatkan siswa, serta lingkungan sekitar. (ump1/aro)
Guru SD Negeri 1 Wonosari