32 C
Semarang
Sunday, 15 June 2025

Pembelajaran PKN Efektif dengan Media Poster

Oleh: Yudi Lasmiati, S.Pd.

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Guru di era sekarang dalam melakukan pembelajaran harus melakukan beberapa terobosan atau dengan berganti- ganti metode yang harus disesuaikan dengan materi pembelajaran. Ini agar anak didik dapat menyerap materi pembelajaran dengan maksimal dan tidak merasa bosan. Salah satu media yang cukup efektif dan menyenangkan adalah dengan menggunakan media poster, terutama bagi mata pelajaran PKN di kelas 3 SD Negeri 2 Kadilangu, Kecamatan Kangkung, Kabupaten Kendal.

Poster adalah media visual berupa gambar pada selembar kertas yang berukuran besar yang dapat digantung atau ditempel di dinding, atau permukaan lainnya yang berfungsi untuk menyampaikan informasi tertentu yang dapat mempengaruhi dan memotivasi tingkah laku orang lain yang melihatnya. (Muflihatin, 2014). Efektif media ini dengan berbagai gambar atau ilustrasi yang tentu saja diunduh dari berbagai sumber di internet. Media ini mampu bisa menimbulkan keinginan anak untuk mengetahui dan membaca pesan yang ada dalam poster tersebut. Timbul keinginan, karena adanya gambar- gambar yang dilukis dengan keindahan atau artistik dengan warna- warni, yang mampu membuat anak berkeinginan paling tidak respon pertama berkeinginan untuk melihat.

Keinginan melihat akan tercapai karena adanya gambar dan ilustrasi yang dibuat begitu rupa dan indah oleh guru. Secara umum, pikiran anak akan muncul keinginan berikutnya, karena objeknya ada stimulan (artistik) yang dapat merangsang berikutnya, yaitu keinginan anak untuk, pertama, melihat dan akhirnya akan membaca pesan- pesan yang ada dalam poster tersebut. Kedua, keinginan berikutnya yaitu pesan- pesan pelajaran yang ada dalam poster secara perlahan tapi pasti akan dibaca oleh peserta anak didik. Pasti karena hal tersebut merupakan tugas yang diperintahkan oleh guru. Apalagi kalau guru memerintahkan tugas yang harus dihapalkan materi tersebut.

Poster tersebut harus dipajang di dinding kelas atau ditempatkan secara khusus, seperti majalah dinding. Hal tersebut bisa dengan mudah anak untuk mengetahui atau membaca pesan- pesan yang ada dalam poster tersebut. Tidak perlu bersusah payah untuk membuka teks- teks yang harus dihapalkan, seperti yang ada dalam buku pelajaran. Sebagaimana karakter generasi milenial, senangnya yang serba instan. Menghindari hal- hal yang ribet.

Bisa juga guru memerintahkan agar teks- teks tersebut juga harus dibuat di poster yang harus dipajang di kamar tidur peserta didik. Sehingga dengan begitu, anak selalu melihat dan membaca teks- teks tersebut, baik dalam waktu senggang/ istirahat, tiduran, dan mata tetap melihat teks- teks pelajaran tersebut. Apalagi guru menyampaikan pada siswa, sewaktu- waktu guru akan mengunjungi siswa untuk mengecek pembuatan poster tersebut.

Perkataan guru ingin mengunjungi peserta didik harus dilakukan dengan sungguh- sungguh. Jangan sampai tidak dikunjungi. Kalau hal ini sering dilakukan, bukan tidak mungkin di mata peserta didik akan menjadi pasif. Dan guru akan dicap sebagai guru yang tidak konsisten. Ini termasuk pembelajaran karakter peserta didik. Dengan begitu, tentu para peserta didik akan membuat poster dengan rasa bertanggung jawab. Dan akhirnya materi pelajaran tersebut dapat diserap oleh peserta didik dengan maksimal. Peserta didik akan hapal dengan materi pelajaran tersebut.

Poster yang dipajang di dinding kelas dengan materi pelajarannya yang diilustrasikan dengan artistiknya oleh guru yang mahir dalam IT. Tentu saja bukan menjadi penghalang bagaimana membuat ilustrasi yang indah. Hapalan tidak menjadi beban anak. Karena teks- teks hapalan tersebut, anak cukup sambil lalu untuk membaca atau menghapal. Mungkin pada waktu jam istirahat atau senggang, anak dapat menghapal atau membaca. Sudah menjadi kebiasaan anak- anak SD, biasanya kalau ada anak yang membaca, maka akan diikuti oleh anak- anak yang lain ikut membaca.

Pada waktu jeda, pergantian jam pelajaran, anak dengan mudah dapat membaca atau menghapal. Apalagi kalau ada anak yang memang memiliki hobi membaca dan ini biasanya diikuti oleh peserta didik yang lain. Sekali lagi, cara pembelajaran ini kalau diterapkan secara konsekuen, penyerapan materi pembelajaran bisa mencapai maksimal. Dan ini sangat diinginkan oleh semua guru.

Metode ini tidak terlalu sulit untuk dipraktikkan. Tinggal meng-uploud dan di-print out ukuran mengikuti kondisi lingkungan kelas. Mungkin bagi guru yang masih gaptek (gagap teknologi), metode ini juga dilakukan karena tidak memerlukan biaya yang banyak. Bahan poster cukup kertas karton, spidol berwarna, lem atau paku. Bisa dikerjakan bersama anak didik, apalagi ada anak yang pinter membuat ilustrasi. Berarti bisa jadi sekalian ajang cari bakat bagi anak senang membuat ilustrasi tersebut. (ump1/aro)

Guru SD Negeri 2 Kadilangu, Kangkung, Kendal


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya