32.9 C
Semarang
Saturday, 11 October 2025

Tingkatkan Aktivitas Siswa dengan Discovery Learning

Oleh: Mustajab, S.Pd.

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Pemahaman konsep yang menyeluruh untuk memecahkan masalah merupakan tujuan pokok dari proses pembelajaran. Tetapi ketika aktivitas peserta didik selama belajar masih rendah, maka sulit mencapai tujuan tersebut. Hal ini juga terjadi pada proses pembelajaran Fisika di SMKN H. Moenadi Ungaran.

Rendahnya aktivitas peserta didik karena proses pembelajaran yang dilaksanakan belum tepat. Untuk itu diperlukan model pembelajaran yang dapat membantu proses belajar peserta didik. Sehingga aktivitas peserta didik dapat meningkat. Salah satu model pembelajaran yang dapat membantu proses pembelajaran dan diharapkan dapat meningkatkan aktivitas peserta didik adalah model Discovery Learning.

Menurut Kurniasih dan Sani (2014), model Discovery Learning adalah teori belajar yang didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya. Tetapi diharapkan peserta didik mengorganisasi sendiri. Dalam mengaplikasikan Discovey Learning guru berperan sebagai pembimbing dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar secara aktif.

Proses belajar mengajar lebih menekankan pada model Discovery Learning menjadi salah satu solusi dalam memperbaiki proses belajar mengajar. Dalam model Discovery Learning peserta didik dapat menemukan fakta-fakta, membangun konsep-konsep, teori-teori dan sikap ilmiah peserta didik itu sendiri yang tentunya akan berpengaruh positif terhadap proses pendidikan maupun produk pendidikan.

Penerapan model ini di SMKN H. Moenadi Ungaran bertujuan untuk meningkatkan aktivitas peserta didik materi Sifat Mekanik Bahan mengacu pada sintaks Model Discovery Learning. Yang dikemukakan Syah (2004) yaitu stimulation (pemberian rangsangan), problem statement, (pernyataan/identifikasi masalah), data collection (pengumpulan data), data processing (pengolahan data), dan verification.

Sebelum pembelajaran model ini diterapkan, guru membuat perencanaan. Proses perencanaan ini antara lain menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan di kelas, membuat Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), dan menyusun instruksi yang akan disampaikan kepada peserta didik.

Saat proses pembelajaran, guru menerapkan tahap-tahap pembelajaran yang sesuai dengan sintaks model Discovery Learning. Pertama, guru memberikan pertanyaan mendasar tentang materi sifat mekanik bahan. Kedua, guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai dalam materi. Ketiga, guru menjelaskan tentang materi dan dihubungkan dengan kehidupan nyata. Keempat, peserta didik diminta memahami prosedur percobaan pada LKPD. Kelima, guru memfasilitasi peserta didik untuk membentuk kelompok. Keenam, peserta didik bekerja dalam kelompok untuk menyelesaikan LKPD melalui percobaan. Ketujuh, guru berkeliling untuk memberikan bimbingan kepada peserta didik. Kedelapan, hasil kerja kelompok dipresentasikan dan dikumpulkan kemudian guru mengoreksi hasil kerja kelompok peserta didik.

Pada saat berkeliling untuk memberikan bimbingan, guru melakukan pengamatan untuk mengetahui semua perilaku atau aktivitas peserta didik selama kegiatan pembelajaran. Selain itu mengambil gambar/foto dan video sebagai dokumentasi aktivitas peserta didik selama pembelajaran.

Penerapan model pembelajaran Discovery Learning ternyata mampu meningkatkan aktivitas belajar siswa. Mulai dari mengamati, menuliskan hipotesis, melakukan percobaan, menganalisis data hasil percobaan, menuliskan kesimpulan, dan melakukan presentasi. Peserta didik akan merasakan pengalaman belajar bermakna karena mengalami secara langsung proses penemuan dengan mengaktifkan lebih banyak indera daripada hanya mendengarkan guru menjelaskan materi pembelajaran. (tt1/fth)

Guru Fisika SMKN H. Moenadi Ungaran, Kab. Semarang


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya