RADARSEMARANG.COM, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan menitikberatkan pembentukan karakter pribadi yang utuh dan dapat bersaing, serta dapat menjawab tantangan abad 21. Untuk itu ada beberapa kriteria yang dapat membentuk pribadi yang dimaksud. Diantaranya berpikir kritis dalam penyelesaian masalah, inovasi yang tiada henti, keterampilan menggunakan teknologi untuk menjawab tantangan zaman, keterampilan berkomunikasi, peka terhadap situasi apapun.
Untuk itu penulis menggunakan metode pembelajaran sosiodrama dalam pembelajaran PPKn. Menurut Abdul Rachman Saleh (2005:200), metode sosiodrama adalah suatu cara mengajar yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan memainkan peran tertentu. Seperti yang terdapat dalam kehidupan masyarakat (kehidupan sosial). Sosiodrama mengajak anak pada suatu peran yang mana peran tersebut sangat berkaitan dengan masalah-masalah yang dihadapi masyarakat demokrasi. Sebagai contoh dalam kehidupan berdemokrasi baik di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Siswa dapat memainkan peran ketiga lingkungan tersebut .
Dalam lingkungan keluarga, siswa diajak bermain peran sebagai anak yang mempunyai kewajiban dan hak dalam berdemokrasi di rumah. Kewajiban anak harus menghormati orang tua dan keluarga dirumah (adik, kakak, kakek, nenek). Selain itu punya hak yaitu hak untuk bersekolah, hak untuk diberi kasih sayang, hak didengar pendapatnya. Juga bisa berperan sebagai orang tua yang harus bijak dalam menerapkan demokrasi di rumah.
Dalam lingkungan sekolah, siswa diajak bermain peran sebagai guru yang demokratis yang bisa menghargai siswa dalam berdemokrasi. Misalnya dalam pembelajaran guru tidak harus menuntut siswa menuruti apa yang diinginkan guru. Tapi guru harus memperhatikan hak siswa. Dengan demikian demokrasi di sekolah bisa tercipta dengan baik. Ketika bermain peran sebagai siswa harus bisa menempatkan diri sebagai seorang siswa yang harus menghormati guru dan mematuhi tata tertib sekolah. Namun demikian siswa punya hak untuk bertanya materi yang tidak jelas. Hak untuk diperhatikan, hak untuk mendapat pendidikan yang layak.
Dalam lingkungan masyarakat, siswa diajak bermain peran sebagai tokoh masyarakat yang demokrasi. Yaitu yang harus bisa mengayomi masyarakat dan dalam mengambil setiap keputusan diutamakan musyawarah yang merupakan bentuk demokrasi dalam masyarakat. Sebagai tokoh masyarakat juga harus bisa mendengar keluhan-keluhan masyarakat yang berkaitan dengan problematika masyarakat.
Ketika bermain peran sebagai masyarakat harus bisa menempatkan masyarakat yang selalu taat pada aturan-aturan dan norma-norma yang berlaku. Pada dasarnya supaya siswa bisa mengetahui secara jelas tentang nilai-nilai demokrasi. Siswa harus bisa menghayati secara sungguh -sungguh peran yang dimainkan. Sehingga pembelajaran model sosiodrama bisa berjalan dengan baik dan tepat sasaran.
Langkah-langkah pembelajaran model sosiodrama yaitu: guru membuat kelompok-kelompok dalam kelas, guru memberi materi pembelajaran yang nantinya akan didiskusikan masing-masing kelompok, siswa berkelompok untuk berdiskusi tentang materi yang akan dipakai dalam bermain, guru memberi waktu satu pertemuan untuk berlatih sosiodrama baik di dalam kelas maupun diluar kelas biar siswa bisa mendapat ide-ide yang diinginkan. Ketika salah satu kelompok tampil di depan kelas maka kelompok lain menyaksikan dan memberi masukan, saran dan juga memberi kritik yang membangun.
Dengan metode sosiodrama siswa akan lebih jelas mengetahui berbagai permasalahan yang ada. Secara kritis bisa mengatasi problem tersebut dengan inovasi-inovasi baru. Selain itu memperlancar komunikasi dengan orang lain. Sehingga siswa bisa berkomunikasi dengan lancar serta bisa mengkritisi setiap permasalahan yang timbul serta peka terhadap berbagai permasalahan yang ada. (igi1/fth)
Guru PPKn SMA Negeri 1 Ambarawa