28 C
Semarang
Saturday, 12 April 2025

Pembelajaran PPKn Jadi Menyenangkan dengan Paman

Oleh : Sri Widati, S.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Mata pelajaran PPKn bermuatan dengan materi yang banyak menuntut hafalan. Banyak konsep yang dipelajari. Sehingga siswa merasakan kejenuhan. Apalagi saat pembelajaran di jam-jam terakhir. Konsentrasi siswa sudah mulai berkurang. Perhatian mereka tidak ke pembelajaran. Banyak siswa yang hanya menunggu bel pulang sekolah berbunyi. Bahkan saat siswa ditanya, tidak memberikan jawaban memuaskan. Begitu juga jika guru memberikan kesempatan untuk bertanya tidak dimanfaatkan dengan baik. Jarang siswa yang bertanya saat pembelajaran berlangsung.

Satu sisi, PPKn merupakan salah satu mata pelajaran yang diarahkan untuk membentuk karakter siswa. Agar menjadi warga negara yang baik dan bertanggungjawab. Arah pembelajaran akan terwujud jika ada perubahan dalam diri siswa. Dari yang belum baik menjadi baik. Yang sudah baik menjadi lebih baik dari aspek sikapnya.

Untuk itu dibutuhkan media pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Sehingga siswa dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan baik. Menurut Gagne dan Briggs, sebagaimana dikutip Arsyad (2013), media pembelajaran disebutkan sebagai komponen/alat fisik yang dapat merangsang siswa untuk belajar.

Berdasarkan batasan tersebut dapat dikatakan media pembelajaran adalah media yang digunakan untuk menunjang proses pembelajaran yang berfungsi sebagai perantara untuk menyampaikan pesan atau informasi dari guru ke siswa. Sehingga dapat merangsang perhatian, minat, motivasi siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan adalah paman. Paman merupakan akronim dari papan permainan. Papan permainan bisa berupa monopoli, ular tangga, halma, permainan maze. Untuk pembelajaran PPKn penulis memilih papan permainan ular tangga. Dengan alasan lebih sederhana dan siswa sudah mengenal permainan tersebut.

Adapun kelengkapan permainan meliputi: a. Papan permainan berbentuk persegi empat, diatasnya terdapat nomor satu sampai dengan seratus secara urut dari pojok kiri bawah berakhir di pojok kiri atas b. Dadu c. Pion d. Kartu yang berisi daftar pertanyaan/perintah.

Langkah – langkah menggunakan media pembelajaran papan permainan ular tangga adalah: 1. Kelas dibagi menjadi beberapa kelompok satu kelompok kurang lebih 4-5 siswa. 2. Untuk menentukan pemain pertama dan seterusnya dari masing-masing kelompok bisa diundi atau siswa melakukan suit jari. 3. Siswa sebagai pemain pertama melemparkan dadu. 4. Mata dadu yang muncul menjadi pedoman berapa langkah pion dijalankan. 5. Menjalankan pion sesuai dengan mata dadu. 6. Siswa mendapatkan kartu. 7. Siswa melakukan aktivitas sesuai dengan kartu yang didapatkan, dan 8. Permainan selesai jika semua siswa telah sampai pada nomor seratus.

Contoh isi kartu bisa berupa pertanyaan yang terkait dengan materi yang dipelajari. Bisa juga perintah/petunjuk. Misalnya siswa diminta untuk menyebutkan beberapa nama lengkap teman sekelasnya, atau menyanyikan lagu wajib, melakukan gerakan tertentu, dan lain sebagainya.
Dalam pembelajaran PPKn penulis menggunakan media paman untuk materi kelas dua belas semester satu tentang perlindungan dan penegakan. Karena dalam materi ini banyak konsep-konsep yang harus dipahami terkait dengan hukum. Dengan harapan siswa dapat lebih mudah untuk memahami dan tertarik untuk mengikuti proses kegiatan belajar mengajar.

Berdasarkan pengalaman penulis, media pembelajaran paman (papan permainan) sangat membantu keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Terutama dalam menyampaikan pesan dan isi pelajaran. Selain itu dapat membangkitkan perhatian siswa. Sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar. Yang semula siswa hanya mendengarkan penjelasan guru sehingga cenderung pasif. Dengan menggunakan media pembelajaran papan permainan siswa lebih termotivasi untuk mengikuti pembelajaran dari awal sampai akhir. (igi1/fth)

Guru PPKn SMA N 1 Ambarawa


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya