RADARSEMARANG.COM, Seiring dengan semakin menurunnya tingkat penyebaran Covid-19, pemerintah mengeluarkan kebijakan pelaksanaan pembelajaran tatap muka secara terbatas. Pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas tetap harus memedomani prosedur pembelajaran di masa pandemi dengan protokol kesehatan yang ketat.
Hal-hal yang harus dilaksanakan selama pembelajaran tatap muka sebagai berikut : menggunakan masker, mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir atau cairan pembersih tangan (hand sanitizer), cek suhu tubuh sebelum masuk lingkungan sekolah dan setelah selesai pembelajaran menggunakan thermogun. Menjaga jarak dan tidak melakukan kontak fisik seperti bersalaman dan cium tangan, jumlah maksimal 18 peserta didik untuk setiap kelas dan pengaturan jam pelajaran ditentukan maksimal 2 jam.
Pada pembelajaran tatap muka terbatas, pembelajaran luring dan daring diterapkan secara bersama-sama dengan model hybrid learning. Peserta didik diseleksi berdasarkan jarak rumah dengan sekolah, kondisi kesehatan dan moda transportasi yang digunakan. Tatap muka terbatas dengan hybrid learning memungkinkan peserta didik yang tidak berkesempatan mengikuti pembelajaran tatap muka, tetap dapat mengikuti pembelajaran secara live di kelas meskipun dari rumah masing-masing. Pembelajaran tatap muka terbatas menuntut guru untuk kreatif dalam mendesain pembelajaran agar pembelajaran berlangsung menyenangkan dan tidak membosankan.
Kompetensi Paham-paham Besar Dunia dalam mata pelajaran Sejarah Peminatan kelas XI menuntut peserta didik untuk memahami konsep, sejarah perkembangan dan hubungan paham-paham dunia dengan kebangkitan nasional bangsa-bangsa Asia Afrika. Kondisi peserta didik yang kurang berminat dalam mengikuti pelajaran sejarah merupakan tantangan bagi penulis untuk menggunakan media pembelajaran berbasis permainan untuk menyelesaikan kompetensi dasar ini.
Menurut Irwan, dkk (2019), salah satu media pembelajaran yang menarik, memiliki sifat interaktif yang mengutamakan kerja sama, komunikasi, dan bisa menimbulkan interaksi antarsiswa adalah melalui permainan, yang mempunyai karakteristik untuk menciptakan motivasi dalam belajar, yaitu khayalan (fantasy), tantangan (challenges) dan keingintahuan (curiosity).
Penulis memanfaatkan aplikasi game edukasi wordwall di SMAN 1 Ngluwar. Wordwall merupakan salah satu aplikasi yang dapat dimanfaatkan untuk membuat berbagai tipe permainan interaktif yang dapat diakses secara online maupun langsung dicetak pada media kertas. Aplikasi berbasis website ini dapat digunakan untuk membuat media pembelajaran seperti kuis, menjodohkan, memasangkan pasangan, anagram, acak kata, pencarian kata, mengelompokkan, dan sebagainya (Aribowo, 2021) Dengan aplikasi wordwall ini, penulis memilih tipe permainan maze chase, yang memungkinkan peserta didik mencari jawaban yang benar dari setiap pertanyaan dengan mengarah ke zona jawaban dan menghindari musuh yang ada.
Penggunaan aplikasi game tersebut juga mudah. Langkah pertama adalah dengan mengakses https://wordwall.net, lakukan sign up bagi yang belum memiliki akun atau login bagi yang sudah memiliki akun. Selanjutnya buat aktivitas, dan memilih template yang akan digunakan.
Langkah berikutnya adalah membuat konten yang diinginkan. Selanjutnya klik selesai dan langkah terakhir bagikan link kepada peserta didik dapat melalui Whatsapp Groups maupun LMS yang digunakan.
Melalui aplikasi game tersebut, peserta didik menjadi antusias dalam menyelesaikan semua pertanyaan yang diberikan untuk mendapatkan skor maksimal. Permainan tersebut juga memerlukan konsentrasi, karena peserta didik harus dapat membaca soal dengan cepat dan menemukan zona jawaban yang benar untuk kemudian pergi ke zona tersebut dan menghindari musuh.
Selain menyenangkan, aplikasi wordwall juga mudah diakses peserta didik dengan smartphone mereka. Kelemahannya karena memanfaatkan jaringan internet, maka peserta didik akan kesulitan apabila tidak memiliki jaringan yang memadai. Namun demikian, aplikasi wordwall dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif media pembelajaran yang dapat dimanfaatkan untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. (ng1/lis)
Guru Sejarah SMAN 1 Ngluwar, Kabupaten Magelang