RADARSEMARANG.COM, PERKEMBANGAN teknologi informasi yang semakin cepat dan kebutuhan akan ilmu pengetahuan dan keterampilan di era abad 21 ini merupakan tantangan yang harus dijawab oleh guru dalam melaksanakan proses pengajaran bahasa. Terutama bagaimana seorang guru harus bisa mengintegrasikan teknologi informasi sebagai media dan sumber pembelajaran. Terlebih lagi seorang guru bahasa Inggris di SMK harus mampu membuat peserta didiknya memiliki bekal selain hard skill, namun juga soft skill yang sangat diperlukan peserta didik untuk terjun ke dunia kerja di era disrupsi ini.
Dalam rangka mewujudkan lulusan yang memiliki hard skill berkompeten dan soft skill yang baik diperlukan guru yang tangguh dalam mengajar dan mendidik mereka. Guru tidak lagi mengajar dengan model ceramah dan penugasan seperti dulu, akan tetapi dengan beragam inovasi dan metode, salah satunya dengan mengembangkan pembelajaran model PjbL atau Project Based Learning. Model pembelajaran ini merupakan model pembelajaran yang menggunakan proyek sebagai bahan pembelajaran.
Proyek disini adalah peserta didik diarahkan untuk meneliti sebuah kegiatan yang didalamnya termasuk mendesain, memecahkan masalah dan membuat keputusan. Langkah-langkah prosedur pembelajaran berbasis proyek meliputi, 1) menentukan pertanyaan dasar, 2) merancang proyek, 3) menyusun penjadwalan, 4) memonitor kemajuan proyek, 5) evaluasi hasil, dan 6) evaluasi pengalaman.
Narrative Text merupakan salah satu materi pelajaran bahasa Inggris di kurikulum SMK PK. Materi ini bercerita mengenai rangkaian peristiwa secara kronologis serta saling terhubung. Jenis-jenisnya meliputi fabel, mitos, legenda, cerita rakyat, dongeng, serta pengalaman pribadi. Jenis teks yang penulis ambil adalah mengajarkan legenda pada siswa. Selama ini, materi ini hanya diajarkan dengan metode ceramah sehingga siswa merasa bosan.
Penulis mengajarkan materi ini di kelas X TBG 1 di SMKN 1 Jambu, Kabupaten Semarang dengan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning berorientasi soft skill yang mengharuskan peserta didik membuat produk akhir yaitu menyelesaikan proyek pembuatan film pendek tentang legenda. Pada tahap awal, guru menyiapkan penugasan projek pembelajaran dengan menanyakan pertanyaan mendasar tentang legenda yang ada di sekitar daerah mereka. Selanjutnya mendesain perencanaan proyek dengan melihat kesesuaian teks naratif berbentuk legenda dengan isi dalam proyek film pendek dan kesesuaian isi skenario yang digunakan dalam film pendek dengan yang ada dalam legenda teks naratif. Selanjutnya tahap ketiga adalah menyusun jadwal.
Dalam diskusi kelompok, siswa dibimbing bagaimana membuat jadwal serta kerangka waktu untuk membuat proyek film pendek ini. Misalnya siswa diberikan waktu 2 minggu, maka waktunya dapat dibagi menjadi eksplorasi cerita, penulisan skenario, pembagian peran dan persiapan properti, pelaksanaan shooting, editing dan evaluasi kegiatan di dua hari kemudian.
Pada tahap keempat adalah memonitor siswa akan kemajuan proyeknya. Pada tahap ini guru memonitor aktivitas siswa selama penyelesaian proyek dengan menanyakan kemajuan penyelesaian proyek dan hambatan yang dihadapi. Tahap terakhir adalah menguji hasil. Setelah selesai mengerjakan proyek, siswa dalam kelompok menyajikan hasil di depan kelas dan memposting video film pendek di Youtube dan di-upload di halaman media sosial agar mengundang feedback dan comment. Penyajian dibuat semenarik mungkin sehingga proyek ini terasa menyenangkan bagi siswa.
Dengan bimbingan guru, siswa merefleksikan dan mengevaluasi proses penyelesaian tugas pembuatan film pendek dari teks naratif berbentuk legenda untuk mendapat masukan yang konstruktif. Pada pelaksanaannya, materi narrative dengan model PjBL ini sangat disukai siswa dan mereka bisa membuat short movie dengan kreatif. Dengan model PjBL ini juga siswa melalui kolaboratif learning, mereka akan belajar bekerja secara kelompok dengan menekankan soft skill yang bisa dilihat guru seperti keaktifan siswa, kedisiplinan, kemandirian, kreatif dan berpikir kritis. (ump1/ida)
Guru Bahasa Inggris SMKN 1 Jambu, Kabupaten Semarang