31 C
Semarang
Saturday, 19 April 2025

Belajar Menyenangkan dengan TTS Lempar

Oleh : Lukmono Dwi Ananto, SE

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Kurangnya atau rendahnya pengalaman atau pemahaman guru berkaitan dengan proses pembelajaran IPS terpadu yang masih rendah, Hal ini sering kali mengakibatkan dalam proses pembelajaran yang dilakukan sikap peserta didik kurang bergairah, kurang aktif, dan kadang-kadang ada yang bercanda dengan sesama teman di kelas. Dampak buruknya adalah, penguasaan materi dan ketuntasan kurang memuaskan. Kondisi yang seperti ini tentunya sangat tidak diharapkan dalam proses belajar mengajar.

Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan ini, penulis dalam pembelajaran di SMP Negeri 1 Warungasem pada materi keunggulan dan keterbatasan antarruang dan pengaruhnya terhadap kegiatan ekonomi, sosial, budaya di Indonesia dan ASEAN, mencoba menggunakan model pembelajaran joyful learning yaitu dengan model pembelajaran yang dinamakan TTS Terbang.

Sebelum memulai kegiatan yang perlu dipersiapkan adalah alat dan bahan yaitu buku paket IPS, buku tugas, kertas origami dua lembar, alat tulis. Selanjutnya kita menggunakan langkah-langkahnya pembelajaran sebagai berikut, pertama, kita membagi peserta didik menjadi empat kelompok. Dalam pengaturan kelompoknya bisa menggunakan deret ataupun dikelompokkan berdasarkan absen dan lain sebagainya yang intinya bisa didapatkan kelompok sesuai yang dibutuhkan.

Kedua, materi yang ada di buku paket dibagi menjadi 4 bagian sesuai jumlah kelompoknya. Ketiga, menugaskan kepada peserta didik agar membaca materi sesuai bagian sub bab yang menjadi bagian kelompoknya selama 5–10 menit . Misalnya kelompok A membaca sub materi A, kelompok B membaca sub materi B, kelompok C membaca sub materi C, kelompok D membaca sub materi D. Keempat, jika waktu membaca sudah selesai, peserta didik diminta membuat dua pertanyaan di buku tugas, pertanyaan yang dibuat harus ada jawabannya.

Kelima, peserta didik membuat TTS berupa kotak-kotak di kertas origami berdasarkan pertanyaan yang sudah dibuat tetapi tanpa ada jawabannya. Satu kertas origami memuat dua deret kotak TTS dan dua pertanyaan sesuai dengan pertanyaan yang sudah dibuat di buku tugas. Kertas origami yang berisi pertanyaan dan kotak-kotak TTS diberi nama siswa lengkap, nomor absen, kelas, hari/tanggal dan bab materi IPS. Keenam, setelah semua peserta didik selesai menulis soal, selanjutnya peserta didik diperintahkan untuk meremas kertas membentuk bola, atau bentuk lain (pesawat , kapal dll) sesuai kreativitas peserta didik.

Ketujuh, peserta didik melemparkan semua kertasnya ke sembarang tempat sesuka mereka di dalam kelas. Kemudian penulis memerintahkan peserta didik mengambil satu kertas origami yang bukan miliknya. Setelah mendapat satu kertas, mereka harus menjawab pertanyaan yang terdapat di kertas dengan mengisi kotak-kotak TTS tersebut. Selesai menjawab pertanyaan yang ada di TTS peserta didik harus mencantumkan nama lengkap dan nomor absennya di kertas tersebut.

Ketujuh, peserta didik yang telah menjawab pertanyaan wajib menyerahkan kertas origami kepada peserta didik yang memberikan pertanyaan. Jawaban yang benar akan diberi nilai seratus sedangkan jawaban yang salah akan diberi angka nol. Guru menyalin hasil nilai yang diperoleh ke buku penilaian sambil menilai sikap dan ketrampilan siswa.

Permainan ini bisa diulang pada pertemuan berikutnya dengan sub materinya bergiliran antarkelompok sampai semua peserta didik akan mendapat sub materi yang sama, demikian juga guru bisa mendapatkan hasil yang maksimal.

Pembelajaran dengan model TTS terbang selesai, guru mengadakan refleksi dengan menyimpulkan materi yang baru saja diajarkan dan menyampaikan materi pada pertemuan berikutnya. Jangan lupa menanyakan perasaan peserta didik tentang pembelajaran yang baru saja diikutinya. (wa1/lis)

Guru SMP Negeri 1 Warungasem


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya