RADARSEMARANG.COM, Pendidikan merupakan implementasi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Hubungan antara konsepsi upaya mencerdaskan bangsa dan implementasinya dapat dilakukan dengan beberapa cara. Antara lain pengembangan kurikulum, penyiapan guru melalui preservice education, pendidikan dan pelatihan guru dalam inservice training, sistem pembinaan tenaga kependidikan dalam on the job training, proses pembelajaran khususnya dalam pemilihan strategi pembelajaran, dan pelaksanaan penilaian pendidikan (Kartowagiran 2016).
Keberhasilan proses pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa aspek, antara lain penggunaan strategi dalam pembelajaran di kelas. Peran guru dalam proses pembelajaran bukan satu-satunya sumber dan pusat dari pembelajaran (Oya & Budiningsih, 2014).
Kemampuan guru memilih strategi untuk pembelajarannya dalam upaya untuk meningkatkan ketercapaian tujuan belajar yang merujuk pada prestasi siswa di kelas (Kombartzsky, et al.2010). Motivasi memegang peranan penting dalam proses belajar siswa. Selain pemilihan strategi pembelajaran yang tepat, ada faktor yang memegang peranan penting dalam keberhasilan proses belajar siswa, yaitu motivasi siswa dalam belajar (Elliott, et al 2000).
Pengondisian tempat belajar yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuannya perlu dilakukan untuk mencapai tujuan belajar. Pada semester genap kelas X terdapat pembelajaran dengan Kompetensi Dasar memahami isi teks cerita Mahabharata (Bima Bungkus). Pemahaman siswa tentang cerita wayang Mahabharata khususnya cerita Bima Bungkus ini masih kurang. Karena kurangnya pengetahuan siswa tentang cerita wayang. Untuk itu perlu dipilih media yang mempermudah siswa dalam memahami teks cerita Mahabharata khususnya cerita Bima Bungkus tersebut.
Media animasi pembelajaran menurut Furoidah (2009) merupakan media yang berisi kumpulan gambar yang diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan gerakan dan dilengkapi dengan audio sehingga berkesan hidup serta menyimpan pesan-pesan pembelajaran.
Media animasi inilah yang kemudian dipilih oleh guru untuk mempermudah pemahaman tentang isi cerita Bima Bungkus. Media ini dipilih dengan harapan dapat menjadi sarana yang memberikan stimulus belajar sehingga siswa mudah menerima materi yang disampaikan dibandingkan dengan membaca teks. Karena kebiasaan anak-anak selama belajar online mengurangi minat baca anak anak terhadap buku teks maupun referensi yang tersedia.
Pelajaran bahasa Jawa di tingkat SMA ini merupakan mata pelajaran muatan lokal yang sebenarnya mempelajari materi materi yang menarik jika disampaikan juga dengan cara yang menarik. Anak-anak antusias dalam mempelajari materi yang disampaikan. Salah satunya materi dalam kompetensi dasar memahami teks cerita Mahabharata (Bima Bungkus) menarik disajikan dengan bantuan media video animasi.
Dibandingkan dengan membaca teks ataupun penjelasan oral oleh guru. Bima Bungkus adalah sebuah cerita pewayangan yang berkisah mengenai Bima anak dari Prabu Pandu dan Dewi Kunti yang terlahir dalam wujud bungkus. Bungkus tersebut merupakan tempat di mana Bima dipersiapkan untuk menjadi kesatria dari Pandawa Lima. Tidak ada ksatria yang dapat memecah bungkus tersebut sehingga bungkus tersebut harus diasingkan ke dalam alas Krendhawahana.
Selama 8 tahun Bima belum berhasil keluar dari Bungkus sampai Bethara Guru mengutus Gajah Sena untuk memecah bungkus tersebut. Ketika memecah bungkus, gading dari Gajah Sena dipegang oleh bayi Bima, Gajah Sena mati. Gading Gajah Sena ini kemudian menjadi senjata Bima yang diberi nama kuku pancanaka.
Media video animasi ini dinilai memiliki teks yang dapat terbaca, narasi sebagai penjelas, audio yang terdengar jernih, visual yang terlihat jelas. Serta sound effect yang mendukung proses pembelajaran. Selain itu, media video animasi dapat diputar dengan mudah. Siswa senang dan tertarik dalam proses pembelajaran sehingga mempermudah pemahaman siswa terhadap isi cerita Bima Bungkus.
Media video animasi ini membantu guru dalam menyampaikan materi kepada siswa dan memotivasi siswa SMAN 5 Magelang dalam belajar yang baik. Sehingga menarik perhatian siswa saat pembelajaran di kelas maupun secara online. Media ini terbukti membantu pemahaman siswa terhadap cerita Mahabharata khususnya Bima Bungkus. (lm1/lis)
Guru SMAN 5 Magelang