RADARSEMARANG.COM, Kegiatan belajar mengajar (KBM) merupakan proses penyampaian ilmu yang dilakukan oleh guru dan siswa. Di sekolah, siswa tentu saja berasal dari lingkungan dan keluarga yang heterogen sehingga memiliki kemampuan berbeda. Baik itu kemampuan awal, minat, maupun gaya belajar.
Pada masa pandemi Covid-19 ini, SMA Negeri 1 Mertoyudan menerapkan KBM secara online. KBM online merupakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan secara daring menggunakan bantuan teknologi informasi dan komunikasi. Aplikasi yang digunakan dalam KBM online bisa berupa WA, Zoom, Google Meet, Quizizz, Zenius, dan Microsoft Teams.
Salah satu kegiatan dari proses KBM adalah penilaian. Menurut Suharsimi Arikunto (2009) penilaian adalah mengambil keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik dan buruk. Penilaian yang dimaksud di sini merupakan penilaian kualitatif. Menurut Bob Kizlik penilaian merupakan proses di mana informasi didapatkan berkaitan dengan tujuan pembelajaran. Penilaian tersebut merupakan istilah luas yang mencakup tes atau ujian.
Sedangkan S.Eko Putro Widoyoko (2012:3) berpendapat penilaian adalah kegiatan menafsirkan data hasil pengukuran berdasarkan kriteria dan aturan-aturan tertentu. Dapat disimpulkan penilaian merupakan proses pengumpulan berbagai data yang dapat memberi gambaran perkembangan belajar siswa, menjelaskan serta menafsirkan hasil pengukuran, menggambarkan informasi mengenai sejauh mana hasil belajar siswa atau ketercapaian kompetensi siswa.
Kurikulum 2013 memiliki 3 komponen penilaian. Yaitu sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penilaian pengetahuan (KD dari KI-3) dilakukan dengan cara mengukur penguasaan peserta didik yang mencakup dimensi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan metakognisi dalam berbagai tingkatan proses berpikir.
Hasil penilaian pencapaian pengetahuan dilaporkan dalam bentuk angka, predikat, dan deskripsi. Angka menggunakan rentang nilai 0 sampai dengan 100. Predikat disajikan dalam huruf A, B, C, dan D. Rentang predikat (interval) ini ditentukan oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Penilaian harian adalah agenda kerja kurikulum yang dikelola langsung oleh masing-masing guru mata pelajaran. Setiap guru mata pelajaran melaksanakan penilaian setelah menyelesaiakan pembelajaran dalam satu kompetensi dasar. Salah satu teknik penilaian harian pada mata pelajaran bahasa Jawa di SMA Negeri 1 Mertoyudan pada masa pandemi Covid-19 menggunakan aplikasi quizizz.
Dengan aplikasi tersebut guru sangat dimudahkan dalam pembuatan soal. Selain itu, guru dengan mudah menganalisis nilai siswa dan dapat terlihat langsung persentase jumlah siswa yang mengerjakan soal benar dan salah. Guru juga dipermudah dengan tidak mengoreksi pekerjaan siswa lagi.
Dengan quizizz siswa akan lebih tertantang mengerjakan soal karena nilai akan langsung muncul saat siswa selesai mengerjakan soal. Selain itu, akan terlihat ranking dari peserta yang mengerjakan soal tersebut. Aplikasi quizizz juga melatih kedisiplinan siswa dalam mengerjakan soal. Karena apabila siswa terlambat bergabung, tidak bisa menggunakan kode soal dalam quizizz yang telah dibagikan melalui W A.
Siswa kelas XI MIPA 3 SMA Negeri 1 Mertoyudan semangat untuk mengikuti penilaian harian bahasa Jawa dengan quizizz. Pelaksanaannya, pertama guru membuka akun quizizz dan pada kolom kuisku dipilih soal yang akan digunakan untuk penilaian harian.
Kemudian guru memilih ikon ujian dan memilih diujikan di kelas yang akan dituju. Setelah itu, guru memilih ikon membutuhkan kode dan menyalin kode dan membagikan melalui W A. Siswa yang dipilih dalam kelas untuk mengerjakan maka harus segera bergabung supaya quizizz bisa segera dimulai. Bagi sebagian besar siswa, setelah guru membagikan kode soal quizizz banyak yang segera bergabung mengikuti penilaian harian.
Setelah banyak yang bergabung dalam quizizz, kuis bisa segera dimulai. Dari KKM yang telah ditentukan yaitu 65, rata-rata nilai yang mereka peroleh yaitu 85. Dari 36 siswa kelas XI MIPA 3 SMA Negeri 1 Mertoyudan, setiap kali diadakan penilaian harian menggunakan aplikasi quizizz hanya ada 3 siswa yang nilainya masih kurang dari KKM.
Meskipun hanya 3 siswa yang memiliki nilai kurang dari KKM, ketiganya masih tetap bersemangat memperbaiki nilai atau remidi. Mereka tetap menghubungi guru meminta kode soal quizizz untuk dikerjakan lagi sampai nilai mereka memenuhi KKM.
Disimpulkan quizizz dapat meningkatkan semangat belajar siswa. Karena, setelah mengerjakan soal quizizz siswa akan tahu nilai dan peringkatnya. Selain itu, dengan quizizz juga dapat meningkatkan kedisiplinan siswa dalam mengerjakan soal. Sebab apabila terlambat bergabung dalam mengerjakan soal, maka tidak dapat mengerjakan soal quizizz tersebut. (mn2/lis)
Guru Bahasa Jawa SMAN 1 Mertoyudan, Kabupaten Magelang