RADARSEMARANG.COM, Meskipun masih dalam situasi pandemi, namun para siswa harus tetap diberi motivasi dalam belajarnya. Berbagai cara ditempuh guru untuk menyampaikan materi pembelajaran di masa pandemi, di mana para siswa harus mengikuti kegiatan pembelajaran di rumah baik itu melalui daring maupun luring. Setelah berjalan hampir dua tahun, akhirnya pandemi covid-19 yang semula menakutkan, akhirnya masyarakat pun merasa bersahabat dan tidak takut lagi dengan catatan tetap menjaga protokol kesehatan.
Para siswa pun sudah mulai diperbolehkan masuk sekolah dengan sistem PTM Terbatas. Hal ini akan membuka kesempatan siswa untuk dapat mengaktualisasikan diri terhadap kemampuan siswa sesuai dengan tingkat usia dan jenjang pendidikannya yang sedang mereka jalani saat ini.
Mulyani Sumantri dan Nana Syaodih (2010) mengemukakan bahwa salah satu kebutuhan yang terkait dengan kebutuhan aktualisasi diri adalah kebutuhan berprestasi atau need for achievement. Karena anak-anak SD di kelas tinggi sudah timbul keinginan untuk menjadi terhebat, maka mereka berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai prestasi. Semua sikap dan tindakan anak-anak tersebut juga dalam rangka pemenuhan kebutuhan untuk diakui. Di sinilah guru berfungsi untuk memotivasi sikap kompetisi pada anak-anak menjadi kompetisi yang sehat dan terarah.
Berkaitan dengan kompetisi anak, guru sebagai pendidik dan pengajar harus dapat menciptakan situasi kondisi pembelajaran yang bermakna di kelas dan sekaligus menyenangkan. Seorang guru harus dapat menemukan cara yang tepat untuk menyampaikan suatu materi pembelajaran agar siswa dapat memahami suatu konsep dengan mudah. Dalam hal ini penulis akan mengambil obyek siswa SD Negeri Klopo 1 Kecamatan Tegalrejo khususnya kelas V yang menjadi tanggung jawabnya sebagai guru kelas.
Mata pelajaran yang akan disampaikan adalah Tema 2 sub Tema 1 dengan KD 4.2. Membuat model sederhana organ pernafasan manusia (Tematik Buku Guru Kemendikbud, 2017). Melalui pembuatan model pernafasan manusia yang dirancang oleh guru akan membuat siswa dapat berfikir secara konkrit sehingga lebih mudah untuk memahami proses pernafasan manusia beserta fungsi dari masing-masing organ pernafasan manusia.
Model alat pernafasan manusia yang akan dibuat di sini berasal dari bahan-bahan yang mudah dijangkau serta barang bekas. Bekas botol air mineral ukuran 1,5 l yang dipotong bagian bawahnya hingga tersisa 18 cm, potongan selang plastik berukuran panjang 6 cm dua buah yang dipasang di sambungan bentuk T di bagian kanan dan kiri dan masing-masing selang dipasang balon karet dan ikat sampai erat. Kemudian masukkan rangkaian selang pada T tadi ke dalam botol melalui bagian bawah.
Tutup bagian bawah botol dengan balon karet telah yang disobek (ukuran balon lebih besar dari pada yang dipasang di selang). Ikat juga balon penutup botol dengan erat. Yang terakhir tutuplah mulut botol dengan plastisin, maka jadilah pembuatan model sederhana organ pernafasan manusia.
Melalui metode demonstrasi dengan model yang telah dibuat, maka para siswa akan lebih mudah menyebutkan jenis-jenis organ pernafasan yang teridi dari hidung, tenggorokan, paru-paru serta dapat menjelaskan proses pernafasan manusia melalui peragaan model pernafasan yang dibuat oleh siswa sendiri.
Pembelajaran dengan pembuatan model sederhana tersebut bagi siswa terasa lebih menarik dan tidak membosankan, merangsang siswa aktif-kreatif, sehingga proses berfikir konkrit akan terbentuk serta konsep-konsep materi lebih terserap ke dalam memori siswa yang bisa bertahan lebih lama, pembelajaran menjadi lebih bermakna. (ump1/ton)
Guru SDN Klopo 1, Kec Tegalrejo, Kab. Magelang