RADARSEMARANG.COM, Masa pandemi Covid 19 memberikan dampak yang begitu besar bagi kehidupan kita. Dalam dunia pendidikan pun mengalami perubahan yang sangat besar. Alternatif terbaik yang bisa dilaksanakan adalah dengan melaksanakan Pembelajaran jarak jauh (PJJ) dalam jaringan (daring).
Bagi siswa kami kelas satu dan dua SD Pucanganom Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang, misalnya, belajar secara daring dengan menggunakan gawai masih merupakan hal yang baru. Sehingga kalau orang tua tidak mau mendampingi anak dalam belajar terutama dalam membaca, tentunya akan menimbulkan masalah baru. Dalam menyampaikan materi, guru menggunakan pembelajaran daring dengan memanfaatkan media whatsapp group, dan video pembelajaran. Untuk belajar membaca permulaan, menulis, dan berhitung penggunaan whatsapp group sangatlah kurang efektif. Sehingga kami menggunakan teknik membaca cepat.
Membaca bersuara yang paling sederhana adalah ketika mulai belajar membaca di kelas satu Sekolah Dasar. Belajar melafalkan kalimat-kalimat sederhana dari suatu wacana yang sederhana pula. Melalui membaca bersuara kita belajar mengucapkan bunyi-bunyi bahasa yang kita pelajari secara benar. Bahkan bukan hanya belajar mengucapkan bunyi-bunyi bahasa tetapi juga belajar mengucapkan kelompok kata, kalimat, dan bahkan mengucapkan suatu wacana utuh dengan benar melalui membaca bersuara.
Jadi, membaca bersuara merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pembaca bersama-sama dengan menangkap informasi dari suatu bacaan atau untuk menikmati bacaan. Dalam hal ini, menurut Tarigan (1993:22), pembaca pertama-tama dituntut untuk dapat memahami makna serta perasaan yang terkandung dalam bahan bacaan. Untuk itu ia harus terampil memahami lambang-lambang tertulis yang digunakan dalam tuulisan yang dibacanya.
Cara cepat belajar membaca untuk anak adalah 1) Kenalkan dasar-dasar dari membaca terlebih dahulu. Mulailah dengan mengenalkan huruf abjad, cara menyebutkannya, sehingga nantinya anak bisa dengan mudah melangkah ke tahap pembelajaran selanjutnya. 2) Manfaatkan media yang ada di sekitar kita. Cari media yang disukai anak. Contoh media yang digunakan bisa berupa media elektronik, buku bergambar, puzzle, karpet bergambar, ataupun yang lainnya. 3) Awali belajar membaca dengan kata-kata sederhana. Terapkan belajar membaca dengan mengawalinya dari kata-kata sederhana.
Kita bisa menggunakan kata-kata nama teman, nama bunga yang ada di halaman rumah, kegiatan yang dilakukan sehari-hari atau yang lainnya. Jangan berikan kosakata asing karena anak akan kesulitan dalam memahaminya. Jika ternyata anak tidak bisa melakukannya secara langsung, kita bisa memintanya untuk mengeja terlebih dahulu. 4) Mengajak anak untuk membaca sambil bernyanyi. Kita bisa mengajak anak membaca sambil bernyanyi dengan lirik lagu yang sudah kita ajarkan.
Dengan bernyanyi kemampuan membaca anak bisa meningkat. 5) Lakukan proses pembelajaran secara berkala. Jangan berpikir waktu yang kita perlukan, tetapi jika kita melakukan langkah-langkah seperti di atas secara rutin setiap hari, maka secara tidak langsung akan menciptakan kebiasaan yang baik bagi anak sehingga memperbesar peluang juga anak akan tetap menerapkannya bahkan saat dia dewasa nanti.
Jangan lupa berikan selingan dalam setiap pembelajaran supaya anak tidak bosan. Misalnya hari ini kita ajak anak membaca, besok kita ajak menulis, lalu besoknya lagi kita ajak untuk mengisi titik-titik atau meniru gambar sederhana seperti garis lurus atau garis melengkung yang telah kita buat.
Metode ini sangat efektif dan efisien digunakan karena akan mempermudah siswa dalam membaca permulaan pada proses pembelajaran Bahasa Indonesia terutama kelas satu dan kelas dua. Yaitu pada persiapan membaca permulaan yang memuat di dalamnya sebagian muatan pelajaran. Penggunaan metode ini sangat luwes, artinya dapat digunakan selama proses pembelajaran di dalam kelas maupun sebagai tambahan tugas di rumah. (ump1/ton)
Guru SD Negeri Pucanganom, Kec. Srumbung Kab. Magelang