RADARSEMARANG.COM, Keefektifan dan keberhasilan kegiatan pembelajaran baik daring maupun tatap muka memerlukan beberapa faktor yang mendukung. Salah satunya keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran. Keaktifan belajar adalah proses kegiatan belajar mengajar yang subjek didiknya secara intelektual dan emosional. Sehingga siswa mampu berpartisipasi secara aktif dalam melakukan kegiatan belajar (Sudjana, 2010).
Keaktifan belajar siswa menjadi salah satu kendala yang dihadapi guru saat proses kegiatan belajar mengajar berlangsung. Sebagai guru harus bisa membuat siswa agar aktif dan semangat dalam proses pembelajaran. Salah satu langkahnya dengan memilih metode pembelajaran yang tepat dan disesuaikan materi pembelajaran. Seperti saat belajar sosiologi dengan materi ketimpangan sosial di kelas XII. Penulis menggunakan metode tanya jawab (TJ). Metode mengajar di mana guru akan memberikan bahan ajar berupa pertanyaan-pertanyaan dari pertanyaan yang ringan sampai yang HOTS.
Penggunaan metode TJ pada materi ketimpangan sosial dengan baik dan tepat dapat merangsang keaktifan siswa dalam belajar. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan metode TJ adalah: 1) Materi menarik dan menantang serta memiliki nilai aplikasi tinggi, 2) Pertanyaan bervariasi. Pertanyaan tertutup dan terbuka, 3) Jawaban pertanyaan diperoleh dari penyempurnaan jawaban-jawaban siswa dan 4) Dilakukan dengan teknik bertanya yang baik. (Depdikbud, 1996:26).
Penulis menerapkan pada proses pembelajaran siswa di kelas XII dengan materi ketimpangan sosial. Adapun proses pembelajaran yang dilakukan di kelas harus dipersiapkan dengan cermat. Dalam bentuk rencana pengajaran dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Menyebutkan alasan menggunakan metode TJ, 2) Mempersiapkan pertanyaan sesuai dengan materi ketimpangan sosial, 3) Memberi kesempatan siswa untuk menjawab dari pertanyaan yang sudah disampaikan, 4) Menyimpulkan jawaban-jawaban siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran, 5) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika ada materi yang belum mereka pahami serta 6) Menjelaskan dan menyimpulkan materi dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
Dari metode TJ yang saya lakukan terbukti siswa lebih aktif, antusias, dan memahami materi ketimpangan sosial dari berbagai pertanyaan yang disiapkan. Karena dengan lemparan pertanyaan kepada siswa bisa menjadi pusat perhatian siswa. Bahkan siswa yang sedang ribut sekalipun apabila guru melemparkan pertanyaan akan berubah menjadi tenang kembali.
Selain itu metode TJ bisa merangsang, melatih dan mengembangkan daya pikir termasuk daya ingat siswa. Selain itu meningkatkan siswa untuk berkomunikasi mengemukakan pendapatnya dan bisa meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi ketimpangan sosial.
Metode pembelajaran tersebut dapat membantu mengetahui sejauh mana penguasaan siswa tentang apa yang sedang dan apa yang telah dipelajari. Semoga bisa bermanfaat dan dapat pula dijadikan sebagai bahan referensi guru untuk mengajar di sekolahan masing-masing. (wa1/fth)
Guru Sosiologi SMA N 1 Wonotunggal, Kab. Batang