RADARSEMARANG.COM, Pembelajaran abad 21 menuntut pembelajaran interaktif yang berbasis teknologi komunikasi. Guru berkewajiban menciptakan suasana pendidikan yang menyenangkan, bermakna, kreatif, dinamis, dan dialogis. Oleh karenanya proses pembelajaran perlu didesain dengan apik dan terencana agar dapat mendorong keaktifan dan kemandirian peserta didik.
Proses pembelajaran dilakukan secara bertahap sehingga ada progres untuk peningkatan pemahaman materi yang diajarkan guru. Namun, tidak semua guru mampu mewujudkan desain pembelajaran yang inovatif dan menarik.
Pelajaran ekonomi akuntansi di SMA, dianggap sebagai pelajaran yang ribet, sulit, dan membosankan. Tentu anggapan itu hinggap pada siswa yang tidak menguasai konsep dasar. Secara khusus pada materi akuntansi menganalisis kesimbangan antara debit dan kredit, pada materi persamaan akuntansi. Sebenarnya anggapan seperti itu hanyalah alasan sementara siswa yang malas dalam membuat tabel pada persamaan dasar, jurnal, posting buku besar maupun worksheet yang penuh dengan kolom dan lajur.
Jika siswa tidak teliti dalam menghitung serta tidak menguasai konsepnya, akan kesulitan dalam mengerjakan soal, menentukan akun apa yang masuk ke sebelah debit dan kredit.
Pemanfaatan media Computer-Assisted Learning (CAL) menjadi solusi yang dapat dipilih guru dalam menyampaikan materi di kelas. Bagaimanapun proses pembelajaran harus tetap berlangsung apalagi di masa pandemi yang mengharuskan pembelajaran dilaksanakan secara daring. Alasannya karena belajar merupakan perilaku dan usaha yang disengaja dan merupakan bentuk pertumbuhan, perubahan yang dilakukan dengan cara berlatih untuk mendapatkan pengalaman baru (Dimyati, 2006; Shaleh,2008).
Multimedia yang umumnya dikenal saat ini adalah berbagai macam kombinasi grafis, video, teks, suara, maupun animasi. Kombinasi yang membentuk kesatuan ini akan menampilkan pesan, informasi, maupun materi pelajaran. Bahan ajar multimedia semacam ini harapannya dapat memfasilitasi gaya belajar siswa baik yang visual, auditori, maupun kinestetik. Selain meningkatkan kreativitas guru, media ini mampu membangkitkan motivasi siswa untuk belajar ekonomi.
Computer-assisted Learning merupakan pembelajaran berbantuan komputer sebagai media penyajian pembelajaran. Media ini dapat berbentuk tutorial, drills and practice, simulasi dan permainan (Arsyad, 2006). Multimedia interaktif berbasis komputer bentuk tutorial, dilakukan selayaknya guru mengajar. Informasi tentang konsep pelajaran disajikan dalam bentuk gambar, teks, baik yang diam semacam grafik maupun yang bergerak/animasi. Guru terlebih dahulu menyiapkan dengan rekaman tutorial dan atau powerpoint video.
Selanjutnya guru mengajukan serangkaian pertanyaan atau tugas. Bila siswa menjawab dengan benar dilanjutkan dengan materi berikutnya. Namun bila respons pengguna media/siswa salah menjawab, harus mengulang untuk memahami materi (remidial).
Selanjutnya untuk bentuk drills dan practise digunakan untuk melatih siswa agar terampil dan mahir serta memperkuat penguasaan konsep. Program ini menyediakan serangkaian soal yang ditampilkan acak sehingga setiap kali digunakan yang muncul soal yang berbeda atau sekurangnya kombinasi yang berbeda.
Program ini dilengkapi dengan jawaban yang benar, lengkap dengan penjelasannya. Sehingga siswa bisa memahami materi. Pada bagian akhir siswa juga dapat mengetahui skor yang dicapai sebagai indikator keberhasilan dalam belajar.
Bentuk lain dalam CAL yakni simulasi dan permainan. Bentuk simulasi dapat diberikan untuk soal yang berkaitan dengan penjelasan terkait pengalaman masalah dunia nyata. Penerapan pembelajaran ekonomi akuntansi dikaitkan dengan transaksi di pasar, perusahaan, dunia bisnis atau lainnya.
Sedangkan bentuk permainan digunakan sebagai tantangan yang menyenangkan selain pembangkit motivasi. Yang perlu diperhatikan multimedia ini harus dibuat menarik, bentuk gambar, kombinasi dan warna. Selain itu adanya narasi dan bahasa yang mudah dipahami siswa.
Materi dengan multimedia CAL disajikan secara interaktif yang memungkinkan siswa berpartisipasi aktif melalui masalah dan pertanyaan yang muncul. Selain itu materi disajikan sesuai karakteristik siswa dan tujuan awal yang ingin dicapai.
Untuk mewujudkan itu, guru sebelumnya membuat flowchart multimedia interaktif yang berbasis komputer sesuai jenis yang diinginkan. CAL disesuaikan pula dengan sarana pendukung yang tersedia. Bila sudah menjadi pembiasaan belajar dengan media ini selanjutnya dapat dibentuk lingkungan belajar virtual yang hemat efektif dan efisien. (lm1/lis)
Guru Ekonomi SMAN 5 Magelang