RADARSEMARANG.COM, Kepemimpinan kepala sekolah memiliki peranan yang penting untuk mewujudkan kualitas sumber daya manusia di sekolah. Tugas dan peran kepala sekolah adalah meningkatkan profesionalitas kerja guru, sebab keefektifan organisasi sekolah sangat ditentukan oleh kepemimpinan kepala sekolah.
Suparman (2019: 19) menjelaskan bahwa ketercapaian tujuan pendidikan sangat bergantung kepada kecakapan dan kebijaksanaan kepemimpinan kepala sekolah yang merupakan pemimpin pendidikan di sekolah. Kepala sekolah bertugas mengatur semua sumber organisasi dan bekerja sama dengan guru-guru dalam mendidik siswa untuk mencapai tujuan pendidikan.
Dengan keprofesionalan kepala sekolah pengembangan profesionalisme tenaga kependidikan mudah dilakukan karena sesuai dengan fungsinya. Kepala sekolah memahami kebutuhan sekolah yang dipimpin sehingga kompetensi guru tidak hanya bertumpu pada kompetensi yang dimiliki sebelumnya, tetapi bertambah dan berkembang dengan baik sehingga profesionalisme guru akan berhasil.
Peran kepala sekolah menurut Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 162/U/2003 tentang Pedoman Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah adalah sebagai EMASLEC, yaitu : educator (pendidik), manager (pengelola), administrator (pengadministrasi), supervisor (penyelia), leader (pemimpin), enterpreneur (pengusaha), dan climate creator (pencipta iklim).
Kepala sekolah memegang peranan penting dalam perkembangan sekolah yang dipimpinnya. Kepemimpinan yang dimaksud merupakan kemampuan memengaruhi orang lain dengan maksud untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dengan kata lain seorang pemimpin harus mampu memengaruhi orang lain, dalam hal ini guru dan pegawai serta warga sekolah demi tercapainya tujuan sekolah yang telah ditetapkan. Salah satu usaha untuk memengaruhi orang lain yang dilakukan oleh kepala SD Negeri Soronalan 2 adalah membangun karakter (character building) dengan Minggu bercerita.
Mekanisme pelaksanaan minggu bercerita ini adalah dengan menetapkan minggu ke-2 sebagai minggu bercerita. Pada saat apel pagi guru dijadwal untuk memimpin apel dengan berisi cerita inspiratif yang mempunyai amanat sifat-sifat dari tokoh-tokohnya.
Cerita bisa berupa cerita fiksi maupun nonfiksi. Jadwal petugas apel pagi di SD Negeri Soronalan 2 adalah hari Senin: kepala sekolah, Selasa: guru kelas I dan II, Rabu: guru kelas III dan IV, Kamis: guru kelas V dan VI, Jumat: guru PJOK, Sabtu: guru agama.
Tidak hanya sifat baik yang ditonjolkan, sifat kurang baik dari tokoh cerita dianalisis bersama untuk melatih siswa dalam menyikapi sifat-sifat orang lain yang ada di sekitarnya. Dengan menganalisis berbagai sifat dari tokoh cerita, diharapkan mereka mampu untuk meneladani sifat baik dan menyikapi sifat kurang baik yang ada dalam lingkungan sekitar.
Penerapan Minggu bercerita secara konsisten tidak hanya mampu membangun karakter (character building) siswa saja, namun karakter seluruh warga sekolah. Manfaat yang lain dari minggu bercerita ini adalah guru menjadi lebih kreatif dalam mencari referensi berbagai cerita yang menarik dan aktif dalam mengembangkan literasi di sekolah. (mn2/lis)
Kepala SDN Soronalan 2, Sawangan, Kabupaten Magelang