RADARSEMARANG.COM, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik berperan aktif dalam mengembangkan potensi dirinya. Hal tersebut dilakukan agar setiap pribadi memiliki kemampuan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara (UU No. 20 Tahun 2003).
Menurut Siagian (2006) pendidikan adalah keseluruhan proses teknik dan metode belajar dalam rangka mengalihkan suatu pengetahuan dari seseorang kepada orang lain sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Keberhasilan peserta didik dalam belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya penggunaan metode dalam pembelajaran. Pada kenyataannya, guru masih menggunakan metode konvensional, sehingga peserta didik kurang berperan aktif dalam pembelajaran. Maka, diperlukan pemilihan metode pembelajaran yang sesuai, menyenangkan, serta menarik.
Di masa pandemi ini, proses pembelajaran terpaksa harus dilakukan secara daring. Namun, seiring dengan kondisi pandemi yang kian membaik maka pembelajaran pun sudah dapat dilakukan secara luring meskipun masih terbatas. Di Kabupaten Magelang telah diberlakukan pembelajaran tatap muka dengan syarat-syarat yang telah ditentukan. Sehingga penulis memungkinkan untuk melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode yang sesuai materi.
Proses pembelajaran mata pelajaran ekonomi yang diselenggarakan di SMA N 1 Dukun pada kelas X IPS dengan materi permintaan, penawaran, dan keseimbangan pasar perlu mendapatkan perhatian yang lebih. Hal ini disebabkan hasil penilaian yang diperoleh masih di bawah KKM. Penyebab utamanya adalah kurangnya pemahaman dan penguasaan siswa dalam hitung-menghitung. Oleh karena itu, pemilihan metode pembelajaran yang tepat serta menyenangkan bagi siswa perlu dilakukan. Salah satu metode yang tepat menurut penulis adalah tutor sebaya. Tutor sebaya merupakan proses belajar di mana seorang atau beberapa orang siswa yang telah ditunjuk diberikan kepercayaan untuk membantu siswa lain yang mengalami kesulitan dalam belajar (Arifin dan Ekayati, 2021:10).
Bantuan tersebut biasanya memberikan hasil yang lebih baik. Hal tersebut dikarenakan hubungan antarsiswa lebih dekat dan bahasa yang digunakan lebih mudah dibandingkan siswa dengan guru. Dengan demikian siswa dapat meningkatkan pemahamannya.
Langkah-langkah untuk menerapkan tutor sebaya adalah sebagai berikut: langkah pertama adalah dengan membentuk kelompok yang terdiri atas 4-5 siswa. Salah satu atau beberapa siswa dari kelompok tersebut merupakan tutor yang telah ditunjuk oleh penulis. Langkah kedua memberikan permasalahan tentang permintaan, penawaran, dan keseimbangan pasar yang harus diselesaikan oleh kelompok. Langkah ketiga adalah setiap tutor harus membantu untuk menyelesaikan tugas di kelompoknya.
Penulis memantau atau berkeliling sesekali untuk membimbing atau menanyakan kemungkinan kesulitan yang dialami oleh masing-masing kelompok. Hal tersebut merupakan langkah keempat. Langkah kelima penulis memberikan kesimpulan serta klarifikasi mengenai materi yang perlu diluruskan. Langkah terakhir adalah penulis memberikan umpan balik untuk memberikan penguatan materi yang telah disampaikan.
Berdasarkan hasil pembelajaran yang telah terselenggara, dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran dengan metode tutor sebaya sangat membantu proses pembelajaran yang penulis lakukan khususnya pada materi permintaan, penawaran, dan keseimbangan pasar pada siswa kelas X IPS di SMAN 1 Dukun, Kabupaten Magelang. Suasana pembelajaran pun menjadi terasa sangat kooperatif dan hidup. Dengan demkian metode tutor sebaya dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam proses pembelajaran. (mn2/lis)
Guru Ekonomi SMAN 1 Dukun, Kabupaten Magelang