RADARSEMARANG.COM, Seiring dengan berkembangnya zaman hingga era modernisasi sekarang ini, atletik telah banyak mengalami kemajuan dan dikembangkan sesuai kebutuhannya. Seperti halnya dengan olahraga lompat tinggi yang merupakan bagian dari olahraga atletik yang kategori kegiatannya adalah melompat.
Olahraga lompat tinggi sangat baik untuk dipelajari dan dilakukan bagi semua kalangan, baik di lingkungan masyarakat maupun sekolah. Akan tetapi pada kenyataannya jenis olahraga ini kurang diminati. Khususnya bagi para siswa di sekolah. Hal ini disebabkan kurangnya media pembelajaran yang dapat digunakan untuk menarik dan meningkatkan minat siswa.
Apalagi menyangkut palang atau mistar lompat tinggi yang terbuat dari fiber bukan logam yang belum tentu dapat sesuai dengan kondisi fisik siswa. Selain itu mengingat benda yang digunakan dalam lompat jauh adalah benda keras, apabila tidak diajarkan atau dilaitih dengan teliti, akan berdampak pada siswa.
Di SMP Negeri 1 Bandar tempat penulis mengajar, menutut guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan agar kreatif, berfikir dan menciptakan sesuatu yang baik dan bermanfaat. Yaitu melalui merancang perlengkapan, peralatan dan media pembelajaran sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada pada sekolahnya. Maka dari itu perlu upaya modifikasi alat agar siswa aman, tertarik, antusias dan senang mengikuti pembelajaran penjas khususnya materi atletik.
Modifikasi ialah pengurangan atau penggantian unsur-unsur tertentu Supandi (1992: 107).
Modifikasi merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh para guru agar proses pembelajaran dapat mencerminkan Developentally Appropriate Practice (DAP). Esensi modifikasi adalah menganalisis sekaligus mengembangkan materi pelajaran dengan cara meruntunkannya dalam bentuk aktivitas belajar yang potensial sehingga memperlancar siswa dalam belajarnya. Modifikasi menurut Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd. (hlm 20), adanya keterbatasan sarana dan prasarana pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan yang baku atau standar yang dimilki oleh sekolah-sekolah menjadi kendala yang serius dalam pelaksanaan pembelajaran.
Pembelajaran lompat tinggi bisa dilaksanakan secara optimal di sekolah apabila dilakukan modifikasi. Dan modifikasi yang harus dilakukan yaitu modifikasi palang dengan mengubah komposisi bahan dan berat yang disesuaikan dengan kondisi atau kebutuhan siswa.
Contoh modifikasi palang yang sudah banyak dikenal adalah palang yang terbuat dari bahan karet gelang yang dirangkai.
Modifikasi yang dilakukan pada palang ini yaitu mengubah komposisi bahan yang tadinya bersifat keras menjadi lentur atau fleksibel sehingga anak tidak takut untuk melompatinya. Palang atau mistar boleh juga dimodifikasi dari bahan tali rafia, dikarenakan palang berbahan tali rafia dalam proses pembuatannya lebih cepat, mudah didapat, hasilnya lebih bagus, dan harganyapun lebih murah. Modifikasi ini sangat diperlukan dalam proses`pembelajaran lompat tinggi karena dapat disesuaikan dengan kondisi siswa. Serta mengurangi risiko siswa dalam hal keselamatan atau bahaya akibat pemakaian palang yang berbahan fiber.
Modifikasi dapat digunakan sebagai suatu alternatif dalam pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah. Karena pendekatan ini mempertimbangkan tahap-tahap perkembangan dan karakteristik siswa, sehingga siswa akan mengikuti pembelajaran jasmani dengan senang dan gembira. Dengan melakukan modifikasi ini guru PJOK dapat mengatasi pembelajaran yang sulit menjadi mudah dan disederhanakan tanpa harus takut kehilangan makna dan apa yang akan diberikan. Siswa akan lebih leluasa bergerak dalam berbagai situasi dan kondisi yang dimodifikasi. (wa1/lis)
Guru Penjasorkes SMPN 1 Bandar, Kabupaten Batang