RADARSEMARANG.COM, Pembelajaran yang tidak terlalu menguras pikiran memang menyenangkan bagi sebagian besar anak. Anak akan merasa asyik jika diajak belajar di luar kelas. Seperti kegiatan olah raga, pengamatan sesuatu yang disesuaikan dengan mata pelajaran tertentu.
Seperti pembuatan mozaik pada pembelajaran SBdP kelas IV.
Anak-anak begitu asyik dengan bermain seni menempel. Mereka belajar dengan telaten dan sangat menekuni kegiatan ini dengan membuat gambar kemudian anak menggunting kertas dengan berbagai warna untuk ditempel ke gambar/pola yang telah dibuat. Anak-anak akan membuat mozaik. Dengan mozaik, anak merasa terhibur, bebas mengungkapkan ide-idenya.
Mozaik merupakan gambar atau hiasan atau pola tertentu yang dibuat dengan cara menempelkan bahan/unsur kecil sejenis (baik bahan, bentuk, maupun ukurannya) yang disusun secara berdempetan pada sebuah bidang.
Mozaik menggunakan potongan- potongan kecil yang biasanya dikenal sebagai Tesserae (potongan kecil), yang digunakan untuk membuat pola atau gambar (Muharrar, 2013). Dari pengrtian tersebut diketahui bahwa seni mozaik merupakan seni yang menempelkan potongan-potongan kecil (kertas, biji-bijian), yang dimana potongan-potongan kecil ini ditempelkan pada sebuah media datar yang dapat menghasilkan gambar atau pola tertentu.
Menurut Munandar kreativitas sebagai kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, sebagai kemampuan untuk memberi gagasan baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah, atau sebagai kemampuan untuk melihat hubungan baru antara unsur yang sudah ada sebelumnya (Munandar, 2012).
Menurut Munandar ada alasan mengapa kreativitas penting untuk dimunculkan, dipupuk dan dikembangkan dalam diri anak, antara lain: pertama, dengan berkreasi anak dapat mewujudkan dirinya. Perwujudan diri adalah salah satu kebutuhan pokok manusia. Kedua, kemampuan berpikir kreatif dapat melihat berbagai macam penyelesaian suatu masalah.
Mengekspresikan pikiran-pikiran yang berbeda dari orang lain tanpa dibatasi pada hakikatnya akan mampu melahirkan berbagai macam gagasan. Ketiga, bersibuk secara kreatif akan memberikan kepuasan kepada individu tersebut. Hal ini penting untuk diperhatikan karena tingkat ketercapaian kepuasan seseorang akan mempengaruhi perkembangan sosial emosinya.
Keempat, dengan kreativitas memungkinkan manusia meningkatkan kualitas hidupnya. Gagasan-gagasan baru sebagai buah pemikiran kreatif akan sangat diperlukan untuk menghadapi masa depan yang penuh tantangan (Munandar, 2012).
Dengan belajar membuat mozaik, anak-anak akan tumbuh imajinasinya dengan gagasan-gagasan/ide-ide sesuai apa yang diinginkan. Sehingga anak akan tumbuh kreativitas yang membuat anak percaya diri, dan dapat menceritakan apa yang diangan-angankan dengan bahasanya sendiri tanpa rasa takut.
Dengan demikian, belajar SBdP materi membuat mozaik, anak akan mampu mengungkapkan ide-ide kreatif dengan mengekspresikan pikirannya dan dapat mempertanggungjawabkan apa yang telah dibuatnya. Serta mampu mengungkapkan dengan bahasa lisan berdasarkan hasil karyanya. (pb2/lis)
Guru SDN 1 Sokawera, Padamara, Kabupaten Purbalingga