RADARSEMARANG.COM, Pandemi Covid-19 sudah dua tahun terjadi di dunia. Salah satu aspek yang terkena dampaknya adalah aspek pendidikan. Pada aspek pendidikan ini, guru dipaksa harus paham teknologi dan kreatif.
Selama masa pandemi Covid-19, proses pembelajaran di di SMA Negeri 1 Mertoyudan menggunakan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ). Pada awal Januari 2022, SMA Negeri 1 Mertoyudan sudah menetapkan pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas. Berlangsung pada bulan Januari dan awal Februari. PTM terbatas hanya diisi maksimal 50 persen dari jumlah siswa yang ada di kelas tersebut dan terbagi dalam dua sesi. Namun, seiring bertambahnya kasus positif covid di lingkungan SMA Negeri 1 Mertoyudan, pertengahan Februari kembali diadakan PJJ.
Salah satu keterampilan berbahasa di antaranya adalah menulis. Menurut Tarigan (1986:21) menulis sebagai upaya untuk membuat lambang-lambang grafis. Menurut Hernowo, menulis adalah upaya melahirkan perasaan dan pikiran melalui bahasa tulis. Secara garis besar, penulis juga menuangkan ide, gagasan agar dibaca oleh orang lain. Sedangkan Suyitno mengatakan, menulis dapat diartikan sebagai upaya menuangkan pikiran, ilmu, ide gagasan dan pengalaman hidup dari si penulis dalam bahasa tulis.
Dapat disimpulkan, menulis adalah upaya untuk menuangkan pikiran, ide, gagasan yang lahir dari dalam diri penulis melalui tulisan untuk dibaca oleh orang lain. Dalam pembelajaran bahasa Jawa kelas XI semester genap terdapat Kompetensi Dasar (KD) yang menyebutkan “Menulis teks iklan berbahasa Jawa”.
Dalam pembelajaran tersebut, siswa ditugaskan untuk menulis iklan berbahasa Jawa. Untuk itu, siswa harus menuangkan ide kreatifnya melalui tulisan iklan berbahasa Jawa. Adapun langkah-langkah dalam pembelajaran menulis iklan, siswa mengamati contoh-contoh iklan dan jenis-jenisnya yang disajikan oleh guru.
Guru membagikan slide melalui grup WhatsApp kepada siswa untuk dipahami. Dilanjutkan dengan tanya jawab dan komentar tentang jenis teks iklan dan pola pengembangannya. Setelah itu, guru menentukan tema yang akan digunakan untuk menulis iklan.
Siswa mencoba menuliskan iklan/pariwara secara utuh dengan mempertimbangkan struktur dan kaidah kebahasaan yang tepat. Salah satu aplikasi yang bisa digunakan di smartphone untuk menulis iklan di antaranya Canva.
Canva merupakan aplikasi yang dapat menyederhanakan desain grafis. Dengan menggunakan aplikasi Canva kita dapat menciptakan apa saja seperti poster, gambar latar, sampul buku, dan segala macam jenis desain grafis lainnya dalam hitungan detik.
Elemen desain di Canva juga mudah untuk ditambahkan. Dapat dimulai dengan memilih salah satu markah basis yang telah dirancang sebelumnya. Dari situ, kita bisa mencocokan dengan elemen dekoratif, merek dagang atau foto.
Cara memakai alat untuk menyunting di dalam Canva juga sangat mudah. Memutar atau memperbesar gambar atau teks cukup dengan cara menggesek jari pada layar. Kita juga bisa menyesuaikan warna hanya dengan beberapa ketukan cepat. Salah satu keunggulan Canva yaitu bisa diakses menggunakan web dan smartphone. Dengan kemudahan tersebut, kita bisa meracik dan melakukan keinginan desain dengan perangkat laptop maupun smartphone. Dengan begitu, siswa menjadi bersemangat untuk segera menyelesaikan tugasnya menulis teks pariwara/iklan berbahasa Jawa menggunakan Canva.
Siswa kelas XI MIPA 1 SMAN 1 Mertoyudan menjadi lebih semangat dalam mengumpulkan tugasnya yang diunggah di Microsoft teams. Siswa mengumpulkan tugas tepat waktu.
Dengan demikian, semangat siswa dalam mengerjakan tugas menulis pariwara/iklan berbahasa Jawa masih cukup tinggi meskipun menerapkan PJJ. Dengan aplikasi Canva pada smartphone ataupun laptop, dapat mengurangi kebosanan para siswa dalam mengerjakan tugas. Selain itu, dapat meningkatkan kreativitas siswa terutama dalam hal membuat pariwara/iklan berbahasa Jawa. (mn2/lis)
Guru Bahasa Jawa SMAN 1 Mertoyudan, Kabupaten Magelang
