27 C
Semarang
Sunday, 15 June 2025

Meningkatkan Kemampuan Guru Menyusun Soal HOTS melalui Workshop

Oleh : Sri Sarmini, S.Pd.,M.Pd

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Dalam kurikulum 2013, instrumen penilaian hasil belajar diharapkan dapat mendorong peserta didik meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS). Berpikir tingkat tinggi dapat mendorong peserta didik untuk berpikir secara luas dan mendalam tentang materi pelajaran.

Bloom’s Taxonomy of Educational objectives karya Benjamin Bloom banyak dikaitkan dengan soal-soal HOTS untuk literasi dan numerasi, model butir soal yang akan digunakan dalam Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), yang diputuskan Kemdikbud sebagai model penilaian pengganti Ujian Nasional.

Beberapa Dinas Pendidikan di kabupaten/kota dengan material dan sumberdaya seadanya mencoba menyusun, mempersiapkan latihan soal-soal HOTS untuk literasi dan numerasi bagi para guru. Tanpa memberikan sekuens pelatihan perencanaan dan praktik pembelajaran menggunakan HOTS.

Hasil supervisi akademik, sebagian besar guru di sekolah binaan kurang memperhatikan ketentuan dalam pelaksanaan penilaian. Terutama berkaitan instrumen penilaian berbasis HOTS. Melalui soal Penilaian Akhir Semester yang digunakan, guru dalam menyusun instrumen penilaian tidak sesuai dengan indikator soal berpikir tingkat tinggi dan karakteristik instrumen penilaian HOTS. Instrumen penilaian masih dalam ranah kognitif rendah. Ditandai dengan terdapat banyak pertanyaan tentang pengetahuan, pemahaman dan penerapan. Seperti menyebutkan, menjelaskan, menentukan, menyimpulkan dan membuktikan.

Guru dituntut membuat dan mengembangkan instrumen penilaian yang dapat melatih kemampuan peserta didik tingkat tinggi. Selain itu, dalam menyusun instrumen penilaian yang HOTS guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman materi ini. Sehingga bisa dihasilkan instrumen yang dapat mengukur pemahaman peserta didik dalam berpikir tingkat tinggi sesuai dengan standar penilaian kurikulum 2013. Salah satu upaya pengawas dalam menyesuaikan perkembangan dan kondisi riil kemampuan guru dengan mengadakan pembimbingan melalui Workshop tentang pengembangan soal HOTS.

Workshop adalah suatu kegiatan dengan beberapa orang ahli di bidang tertentu dan berkumpul dengan sekelompok orang dengan latar belakang maupun profesi sama serta melakukan kegiatan interaksi secara bersama untuk membahas masalah tertentu. Kegiatan workshop biasanya lebih fokus untuk membahas berbagai masalah tertentu yang disertai dengan pelatihan. Para peserta akan mendapatkan pengetahuan baru yang bermanfaat dan bisa diterapkan sesuai dengan bidang profesi yang dimilikinya.

Ada empat ciri Workshop. Yaitu a) Kegiatan dilakukan beberapa ahli ataupun pakar pada bidang tertentu yang sesuai dengan pembahasan atau tema workshop tersebut. b) Topik atau masalah yang dibahas fokus dan berasal dari para peserta. c) Kegiatan dilakukan dengan cara komunikasi dua arah antara pihak pemateri dan peserta. d) Aktivitas workshop dilakukan dengan metode resource materials dan resource person. Sehingga peserta harus mampu aktif berpartisipasi agar kegiatan workshop bisa dilakukan dengan baik.

Langkah-langkah dalam workshop: 1) Menjelaskan konsep dasar HOTS. 2) Penyusunan Soal HOTS. 3) Penyusunan soal HOTS (Praktek menganalisis KD yang dapat dibuat soal HOTS). 4) Penyusunan soal HOTS (Praktek menyusun kisi-kisi). 5) Penyusunan soal HOTS (Praktek menyusun butir soal, dan pedoman penskoran/rubrik serta kunci jawaban). 6) Presentasi hasil kerja kelompok. 7) Memberikan bimbingan dalam penyusunan soal HOTS dan menelaah terhadap soal yang telah dibuat guru serta 8) Melakukan revisi atau perbaikan soal HOTS.
Hasil dari bimbingan guru melalui kegiatan workshop berupa produk soal HOTS yang telah disusun. Soal HOTS dinilai dengan menggunakan instrumen telaah soal HOTS yang sudah disiapkan.

Adapun rubrik penyusunan soal HOTS untuk menilai hasil kerja penyusunan butir soal HOTS adalah 1) Merumuskan indikator soal dengan tepat. 2) Menuliskan soal sesuai indikator soal. 3) Menuliskan kisi-kisi soal. 4) Menuliskan soal pilihan ganda sesuai kriteria soal. 5) Menuliskan kunci jawaban pilihan ganda dengan tepat. 6) Menuliskan soal uraian sesuai kriteria soal HOTS. 7) Menuliskan kunci jawaban uraian dengan tepat.

Dari 47 orang guru yang mengikuti workshop dan rekapitulasi hasil penilaian soal HOTS yang disusun masing – masing guru diperoleh nilai rata-rata 85,43. Pembimbingan melalui workshop mampu meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun soal HOTS dengan benar. Sehingga harapan selanjutnya guru menyusun sendiri dan mengimplementasikan dalam proses pembelajaran. Soal HOTS yang telah disusun hendaknya diterapkan dalam pembelajaran supaya proses pembelajaran menjadi lebih bermakna dan menyenangkan dan meningkatkan aktivitas belajar siswa.

Kegiatan pembimbingan yang dilakukan dengan baik dan berkelanjutan akan meningkatkan kompetensi guru. Hasil yang dicapai optimal untuk memenuhi tuntutan pengembangan karier (jabatan fungsional guru dan angka kreditnya melalui pengembangan keprofesian berkelanjutan). (tt2/fth)

Pengawas SMP Dinas Pendidikan Kota Semarang


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya